Perkembangan otak menjadi salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak. Mama perlu tahu tahap perkembangan otak anak dan cara mengoptimalkannya untuk memberikan dukungan terbaik.
Tahapan Perkembangan Otak Anak
Otak anak berkembang secara bertahap sejak dalam kandungan, tepatnya di usia kandungan 3 minggu. Proses ini dimulai dari otak primitif hingga ke bagian yang lebih kompleks.
1. Otak Primitif (Action Brain)
Otak primitif yang juga dikenal sebagai batang otak merupakan pusat kendali utama tubuh.
Batang otak mengatur berbagai fungsi vital yang memungkinkan anak untuk beradaptasi dan bertahan hidup sejak dalam kandungan.
Bagian otak ini mengatur pernapasan, detak jantung, dan insting dasar seperti bernapas, menangis, dan merasa haus.
Otak primitif akan berkembang paling pertama, diikuti oleh otak limbik, kemudian neokorteks.
2. Otak Limbik (Feeling Brain)
Tahap perkembangan otak anak usia 0-3 tahun sangat dipengaruhi oleh bagian otak tengah yang dikenal sebagai sistem limbik.
Bagian otak ini berperan mengendalikan emosi dan interaksi sosial anak. Otak limbik juga membantu anak mengingat hal-hal penting dalam jangka panjang.
Sebagai pusat emosi dan memori, otak limbik terdiri dari hippocampus yang berfungsi sebagai tempat belajar dan mengingat emosi, serta amigdala sebagai pusat pengendalian emosi.
3. Neokorteks (Thought Brain)
Neokorteks adalah bagian terbesar dari otak yang memiliki fungsi tertinggi dibandingkan otak primitif dan otak limbik.
Dikenal sebagai otak berpikir, neokorteks berperan dalam membentuk perilaku perkembangan manusia yang belum sepenuhnya terbentuk saat lahir.
Bagian otak ini berperan dalam fungsi-fungsi kompleks, seperti kreativitas, pengembangan kemampuan bahasa, pemecahan masalah, pemikiran abstrak, dan perencanaan masa depan.
Baca Juga: Benarkah Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu? Ini Jawabannya!
Cara Mengoptimalkan Perkembangan Otak Anak Sejak Bayi
Ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengoptimalkan tahap perkembangan otak anak, antara lain:
1. Berinteraksi dengan Anak Sejak Lahir
Sejak lahir, bayi telah dilengkapi dengan insting untuk berkomunikasi. Umumnya bayi mengekspresikan diri melalui macam-macam jenis tangisan, mimik wajah, gerakan, dan suara.
Beberapa cara sederhana untuk berinteraksi dengan bayi adalah melakukan kontak mata, meniru ekspresi atau gerakannya, serta berbicara atau mengeluarkan suara yang sama.
Setiap kali bayi mengulang suatu tindakan, itu artinya otaknya sedang berkembang pesat dan kemampuan belajarnya semakin terasah.
2. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Hariannya
Untuk mengoptimalkan tahap perkembangan otak anak agar cerdas, pastikan ia bisa terus mendapatkan ASI secara eksklusif.
Pemberian ASI eksklusif membantu perkembangan otak bayi karena mengandung nutrisi penting seperti DHA, AA, dan kolin yang mendukung pertumbuhan sel otak.
Selain itu, ASI juga mengandung hormon dan enzim yang meningkatkan fungsi otak, terutama untuk perkembangan kognitif dan emosional.
Setelah usia 6 bulan nanti, Mama bisa dampingi pemberian ASI dengan MPASI yang bergizi penting untuk otaknya, seperti sayur dan buah-buahan segar, hingga sumber protein seperti telur dan ikan.
3. Pastikan Anak Tidur Cukup
Sama seperti tubuh yang membutuhkan makanan, otak juga membutuhkan tidur untuk berfungsi dengan baik.
Pastikan si Kecil mendapatkan durasi tidur yang sesuai dengan usianya agar otaknya dapat beristirahat dan tumbuh dengan baik.
Bayi baru lahir sampai umur 6 bulan rata-rata butuh tidur 16 jam dalam sehari, yang termasuk 7-8 jam tidur siang.
Baca Juga: Durasi Jam Tidur Bayi Normal Sesuai Usia dan Cara Tepat Mengaturnya
4. Biarkan Anak Eksplorasi
Memberikan kesempatan belajar langsung dari pengalaman bisa menjadi stimulasi yang tepat untuk mendukung tahap perkembangan otak anak sekaligus keterampilan motoriknya.
Kegiatan seperti menjelajahi alam dan mencoba hal-hal baru akan membuat anak lebih aktif mencari tahu dan memahami dunia di sekitarnya.
5. Sering Ajak Anak Bermain
Selain menyenangkan, aktivitas bermain juga termasuk cara yang efektif untuk merangsang pertumbuhan otak bayi dan balita.
Mulai dari permainan sederhana seperti cilukba, menyanyi, melukis, dan bermain peran memberikan stimulasi yang dibutuhkan otak anak untuk berkembang.
6. Luangkan Waktu untuk Membaca Bersama
Sebelum mengenal huruf, anak-anak sudah bisa menangkap makna kata melalui cerita dan gambar.
Oleh karena itu, Mama sebaiknya rutin mengajak si Kecil membaca bersama untuk dukung perkembangan otaknya. Pastikan Mama memilih buku bacaan yang sesuai dengan usia si Kecil.
Kegiatan membaca tidak hanya melatih keterampilan bahasa dan komunikasi, tetapi juga merangsang otak anak untuk berpikir.
7. Buat Rutinitas yang Teratur
Untuk mendukung perkembangan kognitif dan emosional anak, penting bagi Mama untuk membuat rutinitas harian yang teratur. Misalnya, menetapkan jadwal makan dan tidur siang.
Jadwal yang teratur ini tidak hanya membantu perkembangan otak mereka, tetapi juga mengajarkan pentingnya disiplin dan manajemen waktu sejak dini.
Baca Juga: 7 Aktivitas Stimulasi untuk Bayi 2 Bulan agar Cerdas
Setiap tahap perkembangan otak anak memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian dan kemampuan mereka di masa depan.
Sebagai orang tua, Mama memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan otak anak secara optimal.
Mama bisa download gratis Ebook Panduan 1000 Hari Pertama yang memuat tips-tips dari para ahli untuk optimalkan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun.