Reviewer : dr. Kevin Adrian Djantin
Karena dilahirkan lebih awal dari waktu perkiraan lahir, tumbuh kembang bayi prematur biasanya lebih lambat daripada bayi yang lahir cukup bulan. Bayi prematur juga umumnya memiliki berat badan lahir yang lebih rendah, dengan peningkatan berat badan yang lebih lambat.
Bayi prematur lebih berisiko mengalami keterlambatan tumbuh kembang dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Hal ini terjadi karena beberapa organ tubuh bayi prematur belum berkembang sempurna dan belum berfungsi dengan baik ketika dilahirkan, sehingga ia lebih sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim.
Meski membutuhkan waktu yang lebih lama, bayi prematur sebenarnya melalui tahap tumbuh kembang yang sama dengan bayi cukup bulan.
Menghitung Usia Bayi Prematur yang “Sebenarnya”
Pada dasarnya, laju tumbuh kembang setiap anak memang berbeda-beda. Bayi cukup bulan bisa saja mengalami tumbuh kembang yang tidak normal. Dan sebaliknya, bayi prematur bisa mengalami tumbuh kembang yang normal meskipun terlambat.
Untuk mengetahui apakah bayi prematur tumbuh dan berkembang secara normal, maka harus dilakukan penyesuaian usia terlebih dahulu.
Penyesuaian usia dilakukan dengan menghitung jarak antara usia kelahiran dengan hari perkiraan lahir (HPL). Misalnya, usia bayi prematur saat ini adalah 6 bulan, namun dia lahir 2 bulan lebih awal dari HPL, maka usia bayi yang sebenarnya adalah 4 bulan.
Oleh sebab itu, tolak ukur berat dan panjang badan, lingkar kepala, serta tahap perkembangan bayi tersebut seharusnya mengikuti tolak ukur untuk bayi usia 4 bulan.
Baca Juga: Bersiap Menghadapi Persalinan Prematur
Tahap Tumbuh Kembang Bayi Prematur
Berikut tahapan tumbuh kembang bayi prematur yang perlu Mama ketahui:
Organ tubuh bayi prematur
Pada bayi prematur yang baru lahir, organ-organ penting, seperti paru-paru dan jantungnya, belum berfungsi optimal. Hal ini membuat bayi prematur rentan mengalami masalah pernapasan dan kadang memerlukan alat bantu napas.
Namun, dengan asupan nutrisi yang cukup dan perawatan yang baik, organ-organ tubuh bayi yang terlahir prematur bisa berkembang sempurna serta berfungsi optimal dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
Berat dan panjang badan bayi prematur
Rata-rata bayi prematur terlahir dengan berat badan rendah, yakni di bawah 2,5 kg, dengan panjang badan bisa kurang dari 46 cm. Seiring waktu, berat dan panjang badannya akan meningkat, asalkan Si Kecil terjaga kesehatannya dan mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
Kebanyakan bayi prematur akan mencapai berat dan tinggi badan yang optimal, atau setara dengan bayi yang lahir cukup bulan, pada saat memasuki usia sekitar 2 tahun. Untuk mencapai kondisi tersebut, bayi prematur harus selalu dipantau tumbuh kembang dan juga kondisi kesehatannya.
Kemajuan perkembangan bayi prematur
Sejalan dengan pertumbuhannya, perkembangan motorik bayi prematur juga cenderung terlambat. Misalnya, saat bayi yang lahir cukup bulan sudah mampu mengisap dan menyusu dengan baik, maka bayi prematur yang baru lahir biasanya belum memiliki kemampuan mengisap dan menelan sempurna.
Namun asalkan sering dilatih dengan rutin, kemampuan mengisap dan menelannya akan semakin baik seiring waktu. Saat usianya bertambah, Si Kecil akan terbiasa untuk menyusu baik melalui puting Mama maupun dari botol susunya.
Selain nutrisi yang terpenuhi dari ASI, bayi prematur juga memerlukan pola asuh dan stimulus yang baik untuk memupuk tumbuh kembangnya.
Saat bayi lahir cukup bulan di usia 6 bulan sudah bisa duduk sendiri dan sudah bisa merespons saat dipanggil namanya, maka bayi yang terlahir prematur di usia yang sama mungkin belum memiliki kemampuan tersebut. Karena itu, Mama perlu bersabar dan terus memantau kondisi Si Kecil.
Dengan bekal di atas, bayi yang terlahir prematur bisa memiliki kemampuan belajar yang sama dengan bayi yang lahir cukup bulan di kemudian hari. Bahkan, sebagian bayi prematur bisa lebih berprestasi.
Upaya untuk Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Bayi Prematur
Salah satu upaya yang perlu dilakukan Mama dalam mengoptimalkan tumbuh kembang bayi prematur adalah memenuhi kebutuhan dasarnya, baik dari segi asah, asih, maupun asuh.
Asah berupa stimulasi untuk mengasah kemampuan motorik, sensorik, kognitif, sosial, dan bahasanya. Sedangkan asih melalui kasih sayang dari orang tua, sementara asuh melalui pemberian air susu ibu (ASI), nutrisi seimbang melalui MPASI setelah Si Kecil berusia 6 bulan, dan imunisasi yang lengkap.
Bayi prematur memerlukan perawatan dan pemantauan ekstra, terutama selama satu tahun pertama kehidupannya. Oleh karena itu, periksakan Si Kecil ke dokter secara berkala untuk memantau kondisi kesehatan dan tumbuh kembangnya. Pemeriksaan juga dilakukan untuk mendeteksi secara dini bila ada gangguan tumbuh kembang pada Si Kecil, agar dapat segera ditangani.
Baca Juga: Menguak Mitos dan Fakta Seputar Perawatan Bayi Prematur