Tidak tertutup kemungkinan balita mengalami alergi. Apa yang menyebabkan timbulnya alergi dan seperti apa gejalanya? Berikut adalah informasi dan tips dari Tim Ahli Nutriclub.
Alergi merupakan reaksi yang berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat yang menimbulkan reaksi alergi (alergen). Alergi muncul ketika anak terpapar oleh alergen sehingga sistem imun tubuh mengeluarkan antibodi immunoglobulin E (IgE ) yang memicu dilepaskannya histamin yang menyebabkan timbulnya gejala alergi.
Pada dasarnya alergen bukan zat yang berbahaya, namun pada sebagian orang, sistem kekebalan tubuhnya melihat ini sebagai zat asing yang mengancam tubuh.
Faktor Genetik
- Kedua orang tua tidak mengalami alergi: 5-15% peluang anak mengalami alergi
- Salah satu orang tua mengalami alergi: 20-40% peluang anak mengalami alergi
- Salah satu saudara kandung mengalami alergi: 25-30% peluang anak mengalami alergi
- Kedua orang tua mengalami alegi: 40-60% peluang anak mengalami alergi
Faktor Alergen (Zat Penyebab Alergi)
- Alergen di luar ruangan
Alergen di luar ruangan yang paling umum adalah serbuk sari rumput dan tanaman di musim-musim tertentu. Semakin tinggi terpapar serbuk sari, semakin berat gejala alergi yang bisa terjadi.
Did you know?
”Kulit kering, kemerahan, dan gatal yang terjadi berulang dan berada di lokasi-lokasi yang khas seperti daerah pipi, lipatan sikut, dan belakang lutut merupakan gejala yang dapat berhubungan dengan alergi. Ketahui selengkapnya di sini.“
- Alergen di dalam ruangan
Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi polutan di dalam ruangan 2-5 kali lebih tinggi dibandingkan konsentrasi polutan di luar ruangan, sehingga polutan di dalam ruangan semakin berbahaya karena orang menghabiskan 90% waktu di dalam ruangan.
Debu di rumah misalnya, ini terdiri dari senyawa organik dan senyawa anorganik, termasuk serat, spora, jamur, serbuk sari, serangga dan tungau serta kotorannya.
Debu rumah sering menyebabkan bersin, iritasi hidung, iritasi mulut, gangguan di tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek dan mata merah, gatal dan berair.
Spesies tungau domestik utama, yaitu Dermatophagoides dan Euroglyphus banyak terdapat di kasur, pangkal tempat tidur, bantal, karpet atau mainan berbulu halus. Tungau-tungau ini berkembang biak dalam kondisi ruangan yang hangat (suhu di atas 20 celcius) dan lembab.
- Alergen Lain (makanan, jamur, racun, dll.)
Alergen yang tidak terhirup dapat berperan dalam penyakit alergi dan menimbulkan pola penyakit berbeda, yaitu alergi makanan dengan gejala pada saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan kulit. Alergen makanan berperan penting pada penyakit dermatitis atopik (eksim) dan sering menyebabkan kasus alergi yang parah.