Ada banyak hal yang harus Mama pelajari setelah menjadi orang tua baru. Salah satunya berapa kadar bilirubin normal bayi baru lahir, karena pada 24–72 jam pertama kadarnya bisa naik.
Berapa Kadar Bilirubin Normal Bayi?
Kadar bilirubin normal pada bayi baru lahir adalah kurang dari 5 mg/dL.
Kadar bilirubin bayi newborn umum naik dalam 24–72 jam pertama karena organ hatinya masih harus beradaptasi dalam 1-2 minggu setelah kelahiran.
Di sisi lain, kadar bilirubin bayi dianggap terlalu tinggi jika sewaktu lahir badannya tampak berwarna kuning dengan kadar serum bilirubin 5mg/dL atau lebih.
Contohnya, kadar bilirubin bayi usia 25 jam naik mencapai 15 mg/dl. Bayi dapat dikatakan mengalami hiperbilirubinemia sehingga perlu segera mendapatkan pemeriksaan medis.
Apa Akibatnya Kalau Bilirubin Bayi Tinggi?
Total serum bilirubin (TSB) yang meningkat drastis di atas persentil 95 dalam minggu pertama dapat menandakan gejala penyakit kuning (jaundice atau ikterus neonaturum) pada bayi.
Jaundice biasanya ditandai dengan perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kekuningan. Mama bisa periksa secara mandiri dengan menekan lembut dahi atau hidung bayi.
Lakukan di ruangan dengan pencahayaan alami (lampu ruangan tidak kuning). Jika permukaan kulit bayi terlihat lebih kuning dari area kulit lain, ini dapat menandakan jaundice.
Baca Juga: Suhu Normal Bayi Baru Lahir dan Cara Mengukurnya
Penyebab Bilirubin Tidak Normal pada Bayi
Bilirubin adalah zat limbah hasil penguraian sel darah merah yang memberi warna kuning pada feses dan urine. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan kadar bilirubin bayi tidak normal adalah:
1. Penumpukan Bilirubin dalam Darah
Penumpukan bilirubin bisa terjadi karena proses pemecahan sel darah merah berlangsung cepat, sementara hati bayi baru lahir belum bisa bekerja optimal untuk mengolah limbah.
Hal ini memicu kondisi yang disebut hiperbilirubinemia fisiologis. Hiperbilirubinemia fisiologis adalah penyebab utama gejala kuning pada bayi baru lahir.
Kondisi ini tergolong normal dan kadar bilirubin bayi bisa kembali normal dalam 2–3 minggu.
2. Mengalami Breast Milk Jaundice
Kadar bilirubin normal bayi yang menyusu ASI eksklusif sejak lahir dapat naik dan mengalami hiperbilirubinemia.
Kondisi ini biasanya muncul pada usia 2 minggu dan dapat berlanjut hingga beberapa minggu berikutnya. Belum ada penjelasan pasti mengapa kondisi ini muncul.
Namun, beberapa penelitian mengatakan bahwa ada zat di dalam ASI yang dapat menghambat kinerja hati sehingga menyebabkan penumpukan bilirubin dalam tubuh
3. Kurang Asupan ASI
Pada minggu-minggu pertama melahirkan, produksi ASI Mama belum seoptimal yang diharapkan sehingga bayi tidak dapat cukup ASI dan jadi lebih jarang BAB.
Sisa kelebihan limbah bilirubin seharusnya dikeluarkan dari tubuh bersama feses. Jika bayi tidak BAB, bilirubin dapat menumpuk berlebihan dalam usus dan diserap kembali oleh tubuh.
Kekurangan ASI juga membuat mekonium (feses pertama) tidak segera keluar. Mekonium mengandung bilirubin yang tinggi dan dapat kembali terserap tubuh jika dibiarkan terlalu lama.
Baca Juga: Kebutuhan ASI Bayi 0-6 Bulan dan Cara Memenuhinya
4. Perbedaan Golongan Darah
Apabila Mama dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda, ada risiko percampuran darah yang terjadi dalam kandungan.
Hal ini menyebabkan imun Mama mengeluarkan antibodi untuk menghancurkan sel darah merah bayi. Hal inilah membuat kadar bilirubin bayi naik menjadi tidak normal.
Ikterus neonatorum dapat terlihat sejak 24 jam pertama setelah lahir. Bayi harus segera mendapat penanganan medis karena ikterus neonatorum akibat beda golongan darah sifatnya mengancam keselamatan.
5. Atresia Bilier
Atresia bilier adalah kondisi penyumbatan saluran empedu bayi sehingga cairan empedu terperangkap di dalam hati.
Empedu yang terjebak di dalam hati dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan hati dan menimbulkan jaringan parut (sirosis).
Kondisi ini perlu segera mendapatkan penanganan medis, karena bukan hanya membuat kadar bilirubin tinggi namun juga dapat menyebabkan kerusakan hati yang berat.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bilirubin Bayi Tinggi?
Deteksi dini kadar bilirubin normal bayi penting untuk mencegah risiko komplikasi kerusakan otak (kernicterus) akibat hiperbilirubinemia. Perawatan untuk hiperbilirubinemia adalah:
- Pemberian cairan. Pemberian cairan melalui ASI dan/atau infus untuk mencegah dehidrasi.
- Fototerapi. Untuk mengubah bentuk bilirubin supaya lebih mudah keluar dari tubuh
- Transfusi tukar. Bayi akan menerima donor darah agar cepat mencapai kadar bilirubin normal bayi.
- Imunoglobulin intravena (IVIg). Berfungsi memblokir antibodi Mama yang menyerang sel darah merah bayi.
Baca Juga: Apakah Berjemur Bisa Mengatasi Gejala Penyakit Kuning pada Bayi?
Untuk dapatkan informasi penting lain mengenai kesehatan, imunitas, dan tumbuh kembang si Kecil Mama dapat kunjungi The Parents’ Guide Academy.
Di sini Mama dapat mendownload e-book eksklusif hingga berkonsultasi langsung dengan expert selama 24/7 tanpa perlu membuat janji terlebih dahulu. Semuanya gratis, Ma!