Reviewer : dr. Kevin Adrian Djantin
Merawat bayi prematur tidak boleh sembarangan. Hal ini karena kondisi bayi prematur sangat lemah dan organ tubuhnya belum berkembang dengan sempurna, sehingga mereka rentan mengalami berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, perawatan bayi prematur perlu dilakukan dengan cara yang tepat.
Bayi prematur adalah bayi yang lahir ketika usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Saat lahir, bayi prematur memiliki tubuh yang lebih kecil dan berat badan yang lebih rendah daripada bayi yang lahir cukup bulan.
Rata-rata bayi prematur juga tidak menangis saat dilahirkan dan memiliki nilai Apgar yang rendah. Inilah alasan mengapa bayi prematur perlu mendapatkan perawatan khusus.
Tips Merawat Bayi Prematur
Bayi prematur umumnya perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit sebelum diperbolehkan pulang dan dirawat di rumah. Perawatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi bayi cukup kuat untuk bertahan hidup di luar rahim, serta membantu organ tubuhnya untuk dapat berkembang sempurna dan berfungsi dengan optimal.
Perawatan intensif bayi prematur dilakukan di NICU. Di ruangan ini, bayi akan dihangatkan dalam inkubator serta diberikan asupan nutrisi dan obat-obatan melalui infus sesuai kebutuhannya. Bayi prematur juga mungkin akan membutuhkan alat bantu napas, jika ia tidak dapat bernapas dengan baik.
Lama perawatan bayi prematur di ruang NICU berbeda-beda, tergantung kondisi bayi. Dokter baru akan memperbolehkan bayi prematur untuk dibawa pulang bila bayi sudah bisa bernapas tanpa alat bantu, berat badannya cukup, kondisinya cukup kuat dan sehat, serta bisa menyusu secara langsung.
Setelah tiba di rumah, bayi prematur perlu dirawat dengan cara yang tepat, agar ia dapat tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa diterapkan dalam merawat bayi prematur:
1. Melakukan metode kanguru
Bayi yang lahir prematur memiliki lebih sedikit jaringan lemak tubuh, sehingga ia akan sulit untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Untuk menjaga bayi prematur tetap hangat, Anda bisa menerapkan metode kanguru. Melalui metode ini, tubuh Si Kecil dapat bersentuhan langsung dengan Anda dan ia akan merasa lebih nyaman.
Bersentuhan langsung dengan tubuh ibu melalui kontak skin-to-skin bisa membantu bayi prematur menjaga kehangatan tubuhnya, serta mempererat hubungan batin antara bayi dengan ibunya. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa metode kanguru dapat memperkuat daya tahan tubuh bayi prematur dan mengurangi risiko kematian pada bayi.
2. Memberikan ASI sesuai jadwal
ASI merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya, tak terkecuali bayi prematur. Bayi prematur perlu mendapat asupan ASI sebanyak 8-10 kali dalam sehari, dengan jeda waktu pemberian 3-4 jam. Hal ini dilakukan untuk mencegah bayi dehidrasi.
Baca Juga: Menyusui Si Kecil Prematur
3. Perhatikan durasi dan posisi tidur
Pastikan bayi prematur mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas. Bayi prematur mungkin akan menghabiskan waktu lebih lama untuk tidur dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan.
Selain itu, penting untuk selalu memantau posisi bayi saat tertidur. Pastikan bayi tidur dalam posisi telentang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko bayi mati mendadak (SIDS) yang umum terjadi pada bayi prematur.
4. Melengkapi imuninasi
Hal yang tidak boleh Anda lewatkan ketika merawat bayi prematur adalah melengkapi imunisasinya. Bayi prematur rentan terserang infeksi karena daya tahan tubuh yang lemah. Oleh sebab itu, imunisasi dibutuhkan agar bayi terlindungi dari bakteri dan virus penyebab penyakit.
Merawat bayi prematur memang membutuhkan perhatian dan tenaga ekstra. Namun, jangan lupa juga untuk selalu menjaga kesehatan diri sendiri, agar Anda tetap mampu merawat Si Kecil dengan baik.
Dengan perawatan yang tepat, kondisi bayi prematur akan berangsur membaik dan bayi prematur dapat tumbuh dengan normal layaknya bayi cukup bulan. Meski begitu, Anda tetap perlu memeriksakan Si Kecil secara berkala ke dokter anak, agar kondisi kesehatan dan tumbuh kembangnya dapat terpantau dengan baik.