Imunisasi BCG yang berhasil biasanya menimbulkan benjolan bernanah. Lantas, bagaimana ciri-ciri imunisasi BCG yang gagal? Temukan informasi selengkapnya pada ulasan di bawah ini!
Apa yang Dirasakan Bayi Setelah Imunisasi BCG?
Setelah imunisasi BCG biasanya bayi akan merasa agak tidak nyaman, Ma. Sebab, pada lokasi bekas suntikan vaksin akan timbul benjolan kemerahan seperti bekas gigitan nyamuk.
Apabila si Kecil belum pernah terpapar kuman Tuberkulosis (TB), umumnya benjolan tersebut akan berubah menjadi bisul bernanah sekitar 2-12 minggu setelahnya.
Dalam waktu kurang-lebih 3 bulan, bisul bernanah tersebut perlahan akan mengering, sembuh, dan meninggalkan bekas luka parut berukuran sekitar 2-6 mm.
Kenapa Muncul Benjolan Setelah Imunisasi BCG?
Vaksin yang disuntikkan saat imunisasi BCG mengandung bakteri hidup yang dilemahkan. Ketika menerima ini, sistem imun tubuh si Kecil akan bereaksi.
Alhasil, terbentuklah benjolan atau luka yang mengeluarkan nanah sebagai respon yang muncul jika ada infeksi yang terjadi secara alami.
Kemunculan bisul setelah imunisasi BCG justru tanda sistem imun tubuh si Kecil sedang bekerja dengan baik. Lantas, apakah tidak muncul benjolan merupakan ciri-ciri imunisasi BCG yang gagal?
Baca Juga: 5 Manfaat Imunisasi untuk Kesehatan si Kecil
Ciri-Ciri Imunisasi BCG yang Gagal pada Bayi
Bila setelah imunisasi tidak muncul bisul bernanah, bukan berarti jadi ciri-ciri imunisasi BCG yang gagal. Bisa jadi karena kulit bayi tebal, alhasil tak meninggalkan bekas.
Jadi Mama tidak perlu membawa si Kecil untuk imunisasi ulang. Namun, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter yang kemarin menangani si Kecil, bila mengalami efek samping berikut:
-
Terjadi pembengkakan hebat di area bekas suntikan.
-
Bayi demam tinggi.
-
Muncul terlalu banyak nanah atau cairan (biasanya karena proses imunisasi tidak steril).
-
Muncul keloid.
-
Muncul reaksi alergi parah (syok anafilaksis).
Jadi, ciri-ciri imunisasi BCG yang gagal kemungkinannya hampir tidak ada, Ma. Jadi tidak perlu ragu lagi memberikan imunisasi pada si Kecil ya. Mengingat manfaat yang didapat jauh lebih tinggi.
Selain memberikan imunisasi, dukung juga daya tahan tubuh si Kecil yang optimal dengan pemberian ASI secara eksklusif.
Untuk dapatkan informasi lebih lanjut mengenai cara dukung daya tahan tubuh anak, Mama bisa mengunduh Ebook 1000 HPK yang telah terverifikasi ahli secara gratis.
Ketika daya tahan tubuh kuat, si Kecil pun dapat bermain dan belajar dengan maksimal untuk tumbuh menjadi pemenang! Yuk, unduh sekarang juga!
Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Imunisasi Anak
Perawatan Setelah Imunisasi BCG
Agar luka setelah imunisasi dapat sembuh dengan baik dan terhindar dari infeksi, Mama bisa lakukan langkah berikut ini:
1. Jaga Luka Tetap Kering
Mama perlu menjaga kebersihan area bekas suntikan supaya tidak terjadi infeksi sekunder. Pastikan juga luka tetap kering agar penyembuhannya lebih cepat.
Namun, ketika mandi, Mama tidak perlu menutup luka si Kecil. Cukup hindari menyiram dan menggosok area tersebut.
Setelah mandi, Mama bisa keringkan dengan cara ditepuk-tepuk lembut menggunakan handuk bersih yang halus.
2. Mengompres Luka
Apabila bisul mengeluarkan cairan, Mama boleh mengompres luka dengan cairan antiseptik untuk menjaganya tetap bersih. Langkah ini bisa menekan risiko infeksi sekunder.
Ketahui juga tips perawatan lain seperti menangani si Kecil yang rewel hingga dan demam setelah imunisasi lewat Health Immune Checker.
3. Tidak Membalut Luka
Luka bekas imunisasi BCG sebaiknya tidak ditutup baik dengan plester maupun kain kasa. Hindari juga memakaikan baju yang terlalu ketat supaya lukanya tidak tergesek.
Selama masa penyembuhan, pastikan Mama memberikan pakaian yang longgar, berbahan halus, dan menyerap keringat pada si Kecil.
Baca Juga: Vaksin Rotavirus untuk Anak: Manfaat, Jadwal, dan Efek Samping
4. Tidak Mengorek Luka
Mama sebaiknya tidak mengelupas krusta luka yang mulai terbentuk. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi dan membuat proses penyembuhan semakin lama.
Untuk sementara waktu, Mama bisa memakaikan sarung tangan pada si Kecil supaya luka tidak tergaruk ketika ia sedang tidur atau bermain.
5. Tidak Menerima Imunisasi Lain
Bayi tidak boleh menerima jenis imunisasi lain minimal 3 bulan setelah mendapatkan vaksin BCG. Hal ini penting supaya tidak terjadi komplikasi.
Mama bisa konsultasikan jadwal imunisasi selanjutnya dengan dokter. Semoga artikel ini menjawab rasa penasaran Mama terkait ciri imunisasi BCG yang gagal pada bayi, ya.