Loading...
jadwal imunisasi bayi-nutriclub
Imunitas

Jadwal Imunisasi Bayi 0-12 Bulan Terbaru dari IDAI

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 12 Januari 2023


  • Jadwal Imunisasi Bayi 0-12 Bulan Terbaru dari IDAI
  • Bagaimana Jika Ada Imunisasi yang Terlewat?

Jika Mama belum tahu, jadwal imunisasi bayi 0-12 bulan sudah diperbarui IDAI pada tahun 2023 lalu. Yuk, cari tahu jadwal terbarunya agar si Kecil tidak sampai kelewatan imunisasi!

Jadwal Imunisasi Bayi 0-12 Bulan Terbaru dari IDAI

Bayi terlahir sudah dengan sistem kekebalan tubuhnya sendiri. Namun, fungsi sistem imun bayi belum seoptimal orang dewasa untuk melawan berbagai jenis penyakit menular.

Maka, bayi memerlukan imunisasi. Imunisasi adalah proses pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit menular yang terjadi setelah pemberian vaksin.

Berikut adalah jadwal imunisasi yang diwajibkan IDAI untuk bayi 0-12 bulan sesuai urutan:

1. Hepatitis B

Vaksin hepatitis B adalah jadwal imunisasi bayi yang pertama kali didapatkan segera setelah lahir untuk mencegah infeksi virus hepatitis B penyebab sirosis hati, kanker hati, atau gagal hati.

Vaksin hepatitis B diberikan sebanyak 4 dosis. Dosis pertama diberikan segera kurang dari 12 jam setelah bayi lahir, didahului dengan penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelum vaksin.

Jadwal vaksin dosis kedua diberikan dalam 4 minggu setelah imunisasi pertama. Dosis vaksin hepatitis B ke-3 diberikan minimal 2-5 bulan setelah vaksin kedua.

2. Polio

Vaksin polio ada dua jenis, yaitu vaksin oral (OPV) yang diteteskan lewat mulut dan vaksin suntik (IPV). Jadwal imunisasi polio berbeda tergantung dari jenis dan umur bayi.

Vaksin oral (OPV) diberikan 4 kali. Dosis pertama adalah segera saat bayi lahir, yang masih bisa disusul sampai usia 1 bulan. Jadwal selanjutnya di usia 2, 3, dan 4 bulan.

Berdasarkan jadwal imunisasi terbaru, vaksin polio suntik (IPV) akan diberikan 2 kali. Sebelumnya, IPV hanya diberikan pada usia 4 bulan. Mulai tahun 2023, IDAI mewajibkan bayi disuntik IPV pada usia 4 bulan dan 9 bulan.

Imunisasi ini tidak boleh terlewat, karena polio mudah menyebar dan hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkannya. 

3. BCG

Vaksin BCG adalah imunisasi untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TB) yang disebabkan infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.

Jadwal imunisasi bayi untuk vaksin BCG hanya satu kali, yaitu segera setelah lahir atau secepat mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan.

Jika terlewat, bayi tetap boleh mendapatkan vaksin BCG di atas usia 3 bulan tapi harus didahului dengan uji tuberkulin. Jika hasil tesnya negatif, si Kecil boleh diberikan vaksin ini. 

Baca Juga: 5 Manfaat Imunisasi untuk Kesehatan Anak

4. DTP/DPT

Urutan imunisasi bayi berikutnya adalah vaksin DPT. Ada dua jenis vaksin DPT, yaitu vaksin DTaP dan DTwP. Keduanya sama-sama efektif mencegah penyakit difteri, pertussis, dan tetanus.

Vaksin DTP disuntikkan 3 kali secara berturut-turut yang dimulai di bulan ke-2, tepatnya di usia 6 minggu. Jadwal vaksin DTP adalah di bulan ke-2, 3, dan 4 bulan atau bulan ke-2, 4, dan ke-6. 

Bayi harus mendapatkan vaksin booster DTP pertamanya pada usia 18 bulan, dan satu kali lagi di usia 5 tahun sebelum masuk SD.

5. HiB

Vaksin HiB adalah jenis imunisasi untuk melindungi bayi dari infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe B yang bisa menyebabkan kematian.

Menurut jadwal imunisasi IDAI, vaksin Hib diberikan pertama kali di usia 2 bulan. Jadwal selanjutnya adalah di usia 4 dan 6 bulan, masing-masing 1 kali dosis.

Si Kecil perlu menerima vaksin booster HiB di usia 15-18 bulan untuk memperkuat dan memperpanjang efek perlindungannya.

Midbanner Jadwal dan Urutan Imunisasi Bayi Baru Lahir 0-12 Bulan IDAI

6. PCV (Pneumokokus)

Vaksin PCV mencegah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae atau pneumokokus penyebab radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), radang telinga, dan infeksi darah (bakteremia).

Imunisasi PCV diberikan 3 kali di usia 2 bulan, 4 bulan, dan di usia 6 bulan dengan jarak pemberian 4-8 minggu antar dosisnya.

7. Rotavirus

Vaksin rotavirus adalah jenis imunisasi untuk mencegah penyakit diare akut yang berisiko tinggi menyebabkan kematian pada bayi.

Imunisasi rotavirus ada 2 macam, yaitu vaksin monovalen RV1 yang diberikan lewat tetes mulut dan vaksin pentavalen RV5 lewat suntikan.

Sesuai jadwal imunisasi bayi IDAI, vaksin RV1 diberikan 2 kali. Pertama di usia 6-12 minggu, dan kedua berjarak minimal 4 minggu setelahnya. Paling lambat diberikan pada usia 14 minggu. 

Vaksin rotavirus suntik diberikan dalam 3 dosis. Dosis pertama pada usia 6-12 minggu, dosis kedua berjarak 4-10 minggu setelahnya, dan dosis ketiga paling lambat diberikan pada usia 32 minggu. 

Baca Juga: Bayi Terlambat Vaksin Rotavirus, Masih Bisakah Dikejar?

8. Influenza

Urutan imunisasi bayi berikutnya adalah vaksin influenza. Imunisasi influenza diberikan mulai bayi berusia 6 bulan yang diulang setiap tahun sampai 8 tahun.

Imunisasi pertama diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. 

9. MR/MMR

Jadwal imunisasi bayi berikutnya adalah vaksin campak yang diberikan satu kali pada usia 9 bulan. 

Imunisasi campak biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi berupa vaksin MR untuk mencegah penyakit campak dan rubella (campak Jerman) secara sekaligus.

Menurut jadwal imunisasi IDAI, vaksin booster berupa imunisasi MR/MMR bisa didapatkan pada umur 15-18 bulan lalu sekali lagi pada umur 5-7 tahun.

10. Japanese Ensefalitis

Urutan imunisasi berikutnya adalah vaksin Japanese Ensefalitis (JE) untuk mencegah infeksi virus Japanese Encephalitis penyebab penyakit radang otak. 

Vaksin JE termasuk dalam program imunisasi rutin di wilayah endemis, seperti Bali, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jakarta.

Dosis pertama vaksin JE diberikan di usia 9 bulan dan dosis keduanya di usia 1-2 tahun.

11. Varisela

Vaksin varisela adalah imunisasi untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan virus varicella-zoster.

Menurut jadwal imunisasi bayi terbaru IDAI, vaksin cacar air wajib diberikan 2 kali di rentang umur 12-18 bulan.

Baca Juga: 10 Cara Ampuh Menghilangkan Rasa Sakit Setelah Imunisasi pada Bayi

Dalam jadwal imunisasi terbaru tahun 2023, IDAI juga menambahkan vaksin tifoid, HPV, dan dengue. Namun, ketiga jenis vaksin ini dijadwalkan untuk anak mulai usia 6 tahun ke atas.

Bagaimana Jika Ada Imunisasi yang Terlewat?

Agar imun bayi bisa terbentuk optimal dan manfaat perlindungan vaksin tercapai maksimal, vaksin harus diberikan tepat waktu, sesuai urutan, dan dalam dosis yang lengkap berdasarkan rekomendasi IDAI. 

Ada vaksin yang cukup diberikan satu kali, ada yang dibagi dalam beberapa kali dosis, dan ada yang perlu ulang.

Jika ada vaksin yang belum didapat sama sekali atau ada dosis yang terlambat, tertunda, maupun terlewat, imunisasi harus dikejar secepatnya.

Mama juga bisa konsultasi langsung ke Nutriclub Expert Advisors untuk cari tahu lebih lanjut seputar jadwal imunisasi bayi dan cara menjaga imun si Kecil setelah mendapatkan imunisasi.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. IDAI | Jadwal Imunisasi IDAI 2020. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
  2. IDAI | Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian II). (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-ii
  3. Rokom. (2016, August 29). PASTIKAN BAYI ANDA DIBERI IMUNISASI DASAR LENGKAP !!! Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/daerah/20160829/0018303/pastikan-bayi-anda-diberi-imunisasi-dasar-lengkap/
  4. Japanese Encephalitis Virus Vaccine (Intramuscular Route) Description and Brand Names - Mayo Clinic. (2023). Mayoclinic.org. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/japanese-encephalitis-virus-vaccine-intramuscular-route/description/drg-20072758
  5. Soedjatmiko Soedjatmiko, Mei Neni Sitaresmi, Sri Rezeki Hadinegoro, Kartasasmita, C. B., Ismoedijanto Moedjito, Kusnandi Rusmil, Siregar, S. P., Zakiuddin Munasir, Dwi Pebrianti, & Gatot Irawan Sarosa. (2020). Jadwal Imunisasi Anak Umur 0 – 18 tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2020. Sari Pediatri, 22(4), 252–252. https://doi.org/10.14238/sp22.4.2020.252-60
Artikel Terkait