Darah tali pusat yang banyak terdapat pada ari-ari bayi saat dilahirkan ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan si kecil di masa depan. Untungnya, dengan kemajuan teknologi medis saat ini, Ibu dan Ayah bisa menyimpan darah tali pusat si kecil. Penjelasan lengkap mengenai darah tali pusat dan penyimpanannya bisa Ibu dan Ayah simak berikut ini.
Apa Itu Darah Tali Pusat atau Cord Blood?
Darah tali pusat adalah darah yang diambil dari tali pusat bayi yang baru lahir, dan merupakan sel embrionik yang bersifat progenitorsel, sehingga mampu berubah menjadi sel lain. Sifat lain dari darah tali pusat adalah hematopoietic sel, sehingga mampu berubah menjadi segala jenis sel darah. Dalam pengembangannya, sel dalam darah tali pusat bisa berubah menjadi segala jenis sel bila ditempatkan dalam jaringan atau organ tubuh lain. Dengan kata lain, sel tersebut bisa berubah menjadi sel darah, sel syaraf, sel kulit, dan juga mampu bereproduksi dan menghasilkan sel-sel lainnya dalam kemampuan terbatas. Kemampuan ini membuat banyak peneliti medis menggunakan darah tali pusat untuk menyembuhkan lebih dari 80 penyakit mematikan seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan banyak penyakit lainnya.
Sejak tahun 1990-an, sudah mulai banyak orang-orang yang menyimpan darah tali pusat anak mereka untuk potensi penggunaan di masa depan. Proses pengambilan darah tali pusat ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit, tapi Ibu dan Ayah harus mengambil keputusan untuk menyimpan darah tali pusat ini atau tidak sebelum proses kelahiran. Setelah si kecil lahir, dokter memiliki waktu sekitar 15 menit untuk memotong dan menjepit tali pusat, sehingga darah pada tali pusat akan ditampung dalam kantong. Darah juga bisa diambil dengan suntikan, sama seperti ketika Ibu disuntik untuk mengambil darah. Setelah ditampung, darah tali pusat kemudian dibekukan dalam nitrogen cair dan disimpan.
Para pendukung penyimpanan darah tali pusat mengatakan bahwa proses pengambilan darah tali pusat ini sama sekali tidak membahayakan Ibu dan bayi. Tapi ada pihak yang mengatakan bahwa proses penyimpanan darah tali pusat kadang terlalu cepat dilakukan, karena kadang sedikit darah pada tali pusat mengalir kembali ke bayi sebelum tali pusat dijepit. Menurut pihak yang tidak setuju dengan penyimpanan darah tali pusat, penjepitan tali pusat yang terlalu cepat mengurangi aliran darah dan oksigen yang dibutuhkan bayi, sehingga justru akan meningkatkan resiko berbagai penyakit pada bayi. Bila Ibu dan Ayah berminat menyimpan darah tali pusat si kecil, saat ini sudah banyak 'bank' yang berperan menyimpan darah tali pusat (cord blood bank). Bila Ibu dan Ayah berniat menyimpan darah tali pusat si kecil, Ibu dan Ayah mesti siap mengeluarkan biaya yang cukup besar, mulai dari biaya pengambilan, pengetesan, dan penyimpanan. Selain itu, ada biaya penyimpanan tahunan yang perlu dibayar Ibu dan Ayah.
Perbedaan Darah Tali Pusat dengan Stem Sel Sumsum Tulang Belakang
Sebelum darah tali pusat, teknologi medis juga mampu mengubah stem sel dari sumsum tulang belakang menjadi berbagai sel yang dibutuhkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tapi stem sel dari darah tali pusat memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan stem sel dari sumsum tulang belakang. Sebelum memutuskan apakah Ibu dan Ayah akan menyimpan darah tali pusat si kecil, sebaiknya Ibu dan Ayah menyimak dulu kelebihan dan kekurangan tersebut berikut ini.
Kelebihan darah tali pusat
- Terapi transplantasi stem sel dari sumsum tulang belakang membutuhkan tingkat kecocokan 100% untuk menghindari efek samping yang fatal seperti menurunnya sistem kekebalan tubuh. Tapi terapi transplantasi darah tali pusat tidak memerlukan tingkat kecocokan 100%, sehingga darah tali pusat bisa digunakan untuk lebih banyak tipe pasien.
- Keharusan stem sel sumsum tulang belakang untuk cocok 100% antara donor dengan penerima membuat proses pencarian donor stem sumsum tulang belakang membutuhkan waktu yang lama. Padahal pasien yang membutuhkan transplantasi biasanya membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Kekurangan darah tali pusat
- Stem sel darah tali pusat membutuhkan waktu lebih lambat untuk berkembang dibandingkan stem sel sumsum tulang belakang, sehingga proses penyembuhan pasien membutuhkan waktu yang lebih lama. Akibatnya pasien berada dalam tingkat kekebalan tubuh rendah dalam waktu yang lebih lama, sehingga mudah terpapar oleh kontaminasi.
- Stem sel dari tulang belakang bisa diambil berkali-kali dalam jumlah yang mencukupi. Tapi stem sel dari darah tali pusat hanya bisa diambil pada saat kelahiran dalam jumlah sedikit, yaitu rata-rata sekitar 180 ml. Jumlah sedikit ini membuat darah tali pusat biasanya hanya bisa digunakan untuk pasien anak-anak, karena jumlah darah tali pusat tidak mencukupi untuk orang dengan berat lebih dari 50 kg. Pasien orang dewasa biasanya membutuhkan lebih dari 1 unit donor darah tali pusat.
Potensi manfaat darah tali pusat bagi kesehatan anak di masa depan memang besar. Lalu apakah Ibu dan Ayah akan menyimpan darah tali pusat si kecil?
Baca Juga: Ketahui Lebih Lengkap Seputar Hemofilia pada Balita