Penyakit alergi sering terjadi pada awal kehidupan si Kecil yang dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya, sehingga harus diperhatikan dan ditangani dengan baik. Awal kehidupan si Kecil di usia 0-2 tahun sangat rentan terhadap alergi. Hal ini dikarenakan fungsi organ tubuh dan sistem daya tahan tubuhnya belum sempurna. Kuncinya adalah mengenali gejala dan mengendalikan pencetusnya.
Gejala yang Timbul
Apabila si Kecil mengalami batuk (Batuk Alergi) berulang disertai dengan pilek, meler, bersin-bersin, hidung tersumbat, mengi dan asma, ruam kulit, kolik, rewel semalaman, sulit buang air besar atau konstipasi, dan diare berulang, maka Ibu perlu mencurigai adanya alergi pada si Kecil. Umumnya, alergi mengenai saluran pernapasan, saluran cerna, dan kulit pada bayi, dengan gejala seperti yang telah disebutkan tadi. Menurut riset, lebih dari 50% bayi mengalami alergi di usia awal kehidupannya, terlebih jika salah satu atau kedua orangtuanya memiliki riwayat alergi.
Sayangnya, orangtua menganggap alergi sebagai hal yang lumrah pada si Kecil. Bayi yang sakit dianggap sedang belajar tumbuh besar. Sebagian lain merasa tidak khawatir karena gejala itu akan hilang seiring dengan bertambahnya usia si Kecil. Keadaan ini tentu dapat mengganggu kesehatan dan tumbuh kembangnya. Penanganan yang tidak tepat membuat si Kecil tak kunjung sembuh, dan ia mungkin akan sering ke dokter dan bahkan dirawat inap di rumah sakit.
Gangguan lain yang dapat timbul bisa berupa gangguan perilaku, pola hubungan, dan pola asuh orangtua. Ibu jadi sering mengalami stres karena anak yang sakit terus menerus. Namun jika dicermati dengan baik, alergi dapat dihindari dengan mengatasi setiap faktor pencetusnya.
Pengetahuan yang baik mengenai alergi (Fakta tentang Alergi) pada si Kecil dapat membantu Ibu mengatasi alergi yang ia derita sehingga ia bisa tumbuh sehat dan normal.
Kenali Faktor Pencetusnya
Ada berbagai macam pencetus terjadinya alergi di usia awal kehidupan si Kecil yang sering kita jumpai, yakni:
- Makanan (Kenali Potensi Alergi Dalam Makanan Bayi)
- Debu
- Tungau
- Kecoak
- Hewan peliharaan
- Serbuk sari
- Jamur
- Asap rokok
Selain faktor pencetus tersebut, faktor yang juga berperan meningkatkan risiko alergi antara lain adalah bayi dengan berat badan lahir rendah, prematur, atau kelahiran dengan bedah cesar. Oleh karena itu, Ibu juga perlu menjaga kesehatan dan kontrol teratur ke dokter agar kehamilan Ibu berjalan lancar dan melahirkan si Kecil yang sehat.
Upaya Pencegahan Penyakit Alergi Pada Awal Kehidupan
Beberapa upaya yang bisa Ibu lakukan untuk mencegah alergi (Cegah Terjadinya Alergi Pada Bayi) pada si Kecil:
- Menjaga kesehatan dengan menjalankan diet sehat dan beraktivitas fisik, serta kontrol teratur selama kehamilan.
- Berikan si Kecil ASI karena ASI merupakan makanan yang paling tepat untuk bayi. Pemberian ASI bisa mencegah berkembangnya penyakit alergi pada si Kecil.
- Jangan tunda pemberian makanan padat saat si Kecil sudah berusia 6 bulan.
- Makan makanan yang sehat yang bermanfaat untuk kesehatan Ibu dan si Kecil.
- Upayakan tempat tidur senantiasa bersih dan tak banyak barang yang menumpuk dan berdebu. Ganti alas tidur si Kecil setiap hari.
- Jauhi asap rokok sejak si Kecil berada di dalam kandungan Ibu.
- Selalu jaga kebersihan lingkungan sekitar.
Bila alergi si Kecil tak kunjung teratasi, hubungi dokter agar ia segera mendapat pertolongan lebih lanjut.
Referensi
- Greer FR, et al. Effects of early nutritional interventions on the development of atopic disease in infants and children: the role of maternal dietary restriction, breastfeeding, timing of introduction of complementary foods, and hydrolyzed formulas. Pediatrics 2008;121:183–91.
- Juan Miguel Rodrı´guez, Kiera Murphy, Catherine Stanton, R. Paul Ross, Olivia I. Kober, Nathalie Juge, Ekaterina Avershina, Knut Rudi, Arjan Narbad, Maria C. Jenmalm, Julian R. Marchesi dan Maria Carmen Collado. The composition of the gut microbiota throughout life, with an emphasis on early life. Microbial Ecology in Health & Disease 2015, 26: 26050 - https://www.tandfonline.com/action/cookieAbsent.
- Susan Prescott dan Katrina Allen. Prevention and Natural History of Food Allergy. Dalam: Donald Y. M. Leung, Stanley J. Szefler, Cezmi A. Akdis, Francisco A. Bonilla, Hugh Sampson (editor). Pediatric Allergy: Principles and Practice. Edisi 3. Elsevier 2016;383-391.