Apakah Mama menyadari bahwa paparan udara dingin seringkali membuat kita batuk-batuk? Atau mungkin Mama mengamati fenomena tersebut terjadi pada si Kecil?
Jika ya, apakah fenomena ini berarti batuk tersebut merupakan suatu reaksi alergi pada dingin? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya kita pahami dulu apa itu yang dimaksud sebagai alergi.
Mekanisme Terjadinya Alergi
Suatu reaksi alergi dicetuskan saat tubuh bereaksi terhadap suatu zat yang berasal dari luar tubuh yang sebenarnya tidak berbahaya. Zat tersebut mencetuskan reaksi dari berbagai komponen sistem pertahanan tubuh yang menimbulkan gejala-gejala alergi seperti gatal, kulit kemerahan, mata berair, sesak, dan lain-lain. Zat pencetus tersebut disebut alergen, dan alergen bagi tiap penderita alergi adalah berbeda-beda. Interaksi antara faktor genetik/keturunan dan lingkungan berperan dalam menentukan apakah seseorang akan mengalami gejala alergi atau tidak, dan menentukan alergen pencetus.1
Dapat disimpulkan bahwa terdapat dua syarat untuk suatu kejadian disebut alergi, yaitu 1) terdapat alergen pencetus, dan 2) terdapat reaksi berlebihan dari tubuh terhadap alergen tersebut.
Did you know?
“Tak jarang kesehatan pernapasan si Kecil terganggu akibat cuaca dingin, salah satunya batuk karena alergi atau juga terdampak asma." Fidelis Jacklyn Adella
Mekanisme Terjadinya Batuk
Batuk merupakan fungsi penting tubuh yang berfungsi untuk membersihkan jalan napas. Kejadian batuk dapat terjadi secara volunter (dikontrol kemauan) atau involunter (tidak dapat dikontrol kemauan). Kejadian batuk secara involunter merupakan bagian dari refleks. Refleks batuk muncul apabila terdapat stimulus pada reseptor-reseptor batuk pada saluran pernapasan. Faktor pencetus batuk yang dimaksud misalnya partikel atau kotoran dari lingkungan yang masuk ke saluran napas, akumulasi lendir dalam saluran napas, atau bahan iritan lain.2,3
Udara dingin merupakan faktor suhu dan bukan merupakan zat alergen, sehingga batuk yang muncul saat udara dingin tidak dapat disebut batuk karena alergi. Udara yang sangat dingin dapat secara langsung mengiritasi jalan napas sehingga menimbulkan batuk.
Udara dingin juga biasanya bersifat kering. Udara kering mengangkat partikel air sepanjang jalan napas dan hal ini menyebabkan adanya spasme jalan napas. Oleh karena hal ini, udara dingin dapat memperburuk gejala batuk pada penyakit pernapasan yang sudah ada atau merangsang timbulnya refleks batuk. Penyakit pernapasan yang dapat diperburuk oleh udara dingin misalnya infeksi saluran napas atas (batuk pilek ‘biasa’), bronkitis, dan lain-lain. Jika anak mengalami hal ini, Mama bisa mulai memberikan obat batuk alergi dingin pada si Kecil.
Batuk Terkait Udara Dingin sebagai Gejala Asma
Batuk memiliki banyak kaitan dengan asma, di mana asma seringkali dikenal sebagai salah satu penyakit alergi. Namun, sebenarnya asma tidak selalu disebabkan oleh alergi. Asma didefinisikan sebagai penyakit peradangan kronis pada saluran napas, ditandai oleh 1) penyempitan saluran nafas yang disebut bronkus, dan 2) saluran napas yang cenderung bereaksi berlebihan terhadap berbagai macam rangsangan.1 Pencetus asma terbagi atas alergi (allergic asthma) dan bukan alergi (non-allergic asthma). Asma bukan alergi dicetuskan oleh hal-hal selain alergen, misalnya polusi udara, infeksi virus berulang pada saluran nafas, olahraga, dan juga udara dingin.4
Selain itu, terdapat juga varian asma yang gejala utamanya berupa batuk (cough variant asthma) atau memang hanya menunjukkan gejala batuk saja tanpa pernah menimbulkan mengi dan sesak. Tipe asma ini disebut sebagai asma varian batuk atau cough variant asthma (CVA).5 Asma merupakan penyebab 24-29% kasus batuk kronis yang tidak kunjung sembuh.6 Gejala batuk lama yang dicetuskan oleh udara dingin atau bicara terlalu banyak, terutama, biasanya disebabkan oleh CVA. CVA yang dibiarkan begitu saja berpotensi berprogresi menjadi asma klasik dengan gejala mengi dan sesak, sehingga penting bagi orang tua untuk awas dan tanggap terhadap gejala batuk lama pada anak meski tampaknya tidak berbahaya.7
Kesimpulannya, batuk alergi dingin pada anak tidak ada. Batuk yang disebabkan oleh udara dingin tidak dapat dikategorikan sebagai alergi karena udara dingin bukan merupakan alergen. Namun, udara dingin memang dapat mencetuskan refleks batuk karena mengeringkan dan mengiritasi jalan napas. Selain itu, batuk juga dapat merupakan salah satu gejala asma yaitu kondisi yang didasari oleh jalan napas yang hipersensitif terhadap rangsangan, dimana salah satu rangsangan tersebut adalah udara dingin.
Asma memang sulit didiagnosa jika gejalanya hanya batuk saja, karena ini bukan asma yang ‘khas’ atau ‘klasik’. Bila si Kecil tampak batuk-batuk berlebihan terhadap udara dingin, bawalah si Kecil ke dokter kepercayaan Mama. Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk menentukan penyebab batuk sehingga si Kecil mendapatkan penanganan yang tepat.
Faktor Penyebab Batuk Alergi Saat Dingin
- Suhu dingin
- Cuaca berangin dan lembab
- Faktor genetik
- Kulit yang sensitif
- Pneumonia
Tahukah Mama, alergi bisa diturunkan karena riwayat keluarga? Resiko alergi pada anak penting diketahui untuk menentukan tindakan pencegahan alergi yang diperlukan. Yuk cari tahu resiko alergi si Kecil, di sini!
Cara Mengatasi Batuk Alergi Dingin pada Anak
Ada beberapa cara untuk mencegah batuk yang terjadi karena alergi pada si Kecil. Berikut beberapa di antaranya:
1. Jauhkan dari pemicu alergi
Jika alergi yang si Kecil alami disebabkan oleh suhu dingin pada udara, maka persiapkan si Kecil untuk memakai pakaian hangat. Mama juga dapat membalurkan minyak hangat khusus anak ke bagian dada si Kecil sehingga tubuh si Kecil tetap terlindungi.
2. Berikan obat alergi
Terdapat jenis obat yang umumnya digunakan yaitu obat-obatan antihistamin. Obat ini digunakan untuk meredakan reaksi alergi atau gejala alergi yang masih tergolong ringan hingga menengah.
3. Berikan susu anti-alergi
Saat ini Mama dapat memilih banyak susu pertumbuhan berbasis anti-alergi. Sebaiknya, Mama perlu konsultasikan terlebih dahulu pada dokter kepercayaan Mama untuk mengetahui susu yang tepat bagi si Kecil yang memiliki alergi.
4. Bawa si Kecil ke dokter
Konsultasikan masalah batuk alergi dingin ini pada dokter kepercayaan Mama. Bila reaksi alergi akibat dingin semakin parah, dokter akan memberikan penanganan alergi pada si Kecil.
Baca Juga: Batuk Alergi pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jika Mama ingin tahu, apakah si Kecil memiliki gejala alergi? Yuk cari tahu menggunakan tools ini. Ambil tes!
Jadilah Master of Immunity dengan belajar dan mempraktikan 7 aspek penting bagi daya tahan tubuh si Kecil, ikuti tantangannya!