Loading...
cegah-terjadinya-alergi-pada-si-kecil_large
Imunitas

Cegah Terjadinya Alergi Pada Si Kecil

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


Alergi tidak bisa dianggap sebagai masalah kesehatan yang ringan, karena alergi dapat mengganggu semua organ dan sistem tubuh bayi. Sebaiknya, Ibu mencegah terjadinya kejadian alergi pada bayi sedini mungkin.

Alergi bukanlah hal yang asing yang ditemui pada si Kecil. Dengan pencegahan alergi sejak dini, maka Ibu bisa menjauhkan si Kecil dari dampak yang ditimbulkannya. 

 

Mengenal Alergi
Alergi adalah penyakit yang timbul karena reaksi sistem daya tahan tubuh yang berlebihan terhadap zat pencetus alergi (alergen). Alergen ini bisa berupa makanan ataupun lainnya yang berasal dari lingkungan. Alergi tidak boleh dianggap sebagai masalah sepele, karena alergi dapat mengganggu semua organ dan sistem tubuh anak, termasuk gangguan fungsi otak. Ini bisa berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak, seperti gangguan konsentrasi, serta gangguan emosi.

 

Terjangkit tidaknya si Kecil anak terhadap alergi terutama dipengaruhi oleh faktor keturunan maupun apa yang diperolehnya setelah ia lahir. Kemungkinan anak terkena alergi akan lebih tinggi apabila kedua orang tuanya memiliki alergi. Alergi makanan terutama alergi susu sapi, lebih sering terjadi pada bayi atau anak-anak dibandingkan orang dewasa. 

 

Mengingat dampak yang bisa ditimbulkannya, maka pencegahan alergi sebaiknya dilakukan sejak dini, yaitu dengan menghindari berbagai faktor penyebab, baik yang berasal dari makanan maupun lingkungan. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan: 

Did you know?

”Semua produk makanan bayi dengan jelas mencantumkan kandungan gizi dan komposisinya. Jadi jika Ibu ragu-ragu, periksa labelnya sebelum memberikan makanan kepada si Kecil untuk menghindarinya dari alergi. Ketahui selengkapnya di sini.“

LIHAT LENGKAP
Memberikan ASI Eksklusif 
Pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan dapat mengurangi risiko anak mengalami alergi. Namun perlu diperhatikan, makanan yang dikonsumsi ibu menyusui berpotensi menimbulkan alergi. Makanan ibu menyusui yang paling sering menimbulkan alergi pada bayi adalah makanan laut (terutama udang, kerang, cumi) dan kacang tanah. 

 

Menunda Pemberian Makanan Penyebab Alergi 

 

Dalam memberikan makanan padat, harus dimulai sedikit demi sedikit. Penambahan jenis makanan sebaiknya dilakukan dengan jarak waktu 1 bulan. Tunda pemberian makanan penyebab alergi, seperti ayam (di atas usia 1 tahun), telor dan kacang tanah (di atas usia 2 tahun), dan ikan laut (di atas usia 3 tahun). Bila membeli makanan, biasakan membaca label komposisi di kemasannya. 

Memberikan Makanan Kaya Antioksidan 

Buah-buahan berwarna kuning kemerahan seperti wortel, apel dan lainnya, banyak mengandung antioksidan. Konsultasikan dengan dokter apabila berencana memberikan suplemen makanan yang mengandung vitamin dan mineral. 

 

Menjaga Kebersihan Lingkungan Rumah 

 

- Debu rumah adalah alergen utama dari udara. Bersihkan kamar tidur dan tempat bermain si Kecil secara teratur, dua kali sehari. Usahakan tidak ada tumpukan buku, baju-baju yang digantung, karpet, gorden tebal di tempat tersebut. 
- Berlakukan larangan merokok di dalam rumah.
- Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing sebaiknya tidak dibiarkan berkeliaran di dalam rumah.
- Hindari penggunaan obat nyamuk dalam bentuk apapun di kamar dan tempat bermain si Kecil.
- Pastikan si Kecil tidur di kasur busa, bukan yang menggunakan kapuk. 
 
Segera hubungi dokter anak jika si Kecil mengalami gejala alergi.
 
Cek resiko alergi si Kecil untuk melakukan tindakan pencegahan yang tepat: Allergy Risk Screener
Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
Artikel Terkait