Ciri demam karena kecapekan pada anak sedikit mirip dengan demam yang disebabkan oleh infeksi. Agar Mama tidak khawatir berlebihan, ketahui lebih lanjut mengenai ciri dan cara mengatasinya!
Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak
Demam bisa terjadi karena anak kelelahan setelah seharian beraktivitas di luar saat cuaca panas dan kering. Kondisi ini disebut dengan heat exhaustion. Berikut ciri-cirinya:
1. Anak Tampak Lemas
Salah satu ciri anak demam karena kecapekan yang paling mudah dikenali adalah badan lemas, lesu, dan kurang bersemangat.
Anak mungkin juga menjadi lebih pendiam dan sedikit berinteraksi, tidak seperti biasanya.
2. Cepat Haus
Setelah seharian bermain di bawah terik matahari, si Kecil pasti akan banyak berkeringat yang menghilangkan cadangan cairan tubuh.
Ketika anak mengalami dehidrasi, tubuhnya terpaksa menyimpan sebagian panas tubuhnya tetap terperangkap di dalam tubuh sebagai cara mencegah kehilangan cairan lebih banyak lagi.
Panas tubuh yang terperangkap inilah yang menjadi penyebab anak demam saat kecapekan. Lalu karena tubuhnya kehilangan banyak cairan, anak jadi akan cepat haus.
3. Suhu Tubuh Naik
Suhu normal anak biasanya berada dalam rentang sekitar 37° Celcius jika diukur dengan termometer.
Ciri demam karena kecapekan pada anak biasanya tidak terlalu tinggi, hanya di rentang 37,8° hingga 39° Celcius dan demamnya tidak berlarut-larut.
Baca Juga: Penyebab Anak Demam Naik Turun dan Cara Tepat Meredakannya
4. Kulit Dingin tapi Tubuh Terasa Hangat
Ciri anak demam karena kecapekan juga bisa Mama rasakan dari kulitnya.
Jika sepulang dari panas-panasan kulitnya terasa dingin atau kuyup saat disentuh dan suhunya naik, ini artinya si Kecil mengalami heat exhaustion.
5. Wajah Tampak Pucat
Wajah yang pucat termasuk ciri demam karena kecapekan pada anak.
Hal ini terjadi karena saat tubuh melawan infeksi atau mengalami kelelahan, suplai darah ke kulit dapat berkurang.
Akibatnya, warna kulit anak menjadi pucat karena kurangnya aliran darah yang mencapai permukaan kulit.
6. Mengeluh Sakit Kepala atau Pusing
Kecapekan bisa membuat anak demam dan pusing sebagai respons tubuh terhadap perubahan suhu dan dehidrasi.
Ketika tubuh mengalami dehidrasi, diyakini akan memicu sakit kepala akibat penyempitan pembuluh darah karena tubuh kehilangan air dan elektrolit.
7. Tidak Nafsu Makan
Kecapekan bisa membuat anak tidak nafsu makan.
Ini karena saat tubuh lelah, sinyal rasa lapar mungkin tidak terlalu kuat. Usaha untuk sekadar mengunyah dan menelan bisa terasa membebani karena anak tidak bertenaga.
Meski begitu, Mama tetap harus memberikan memastikan anak makan untuk mengisi ulang tenaganya.
8. Tampak Menggigil
Salah satu ciri demam karena kelelahan pada anak adalah menggigil.
Banyak orang mungkin menganggap menggigil sama dengan kedinginan, tapi menggigil justru adalah respons alami tubuh terhadap peningkatan suhu tubuh.
Menggigil adalah usaha tubuh untuk menurunkan suhu internal tubuh yang naik akibat aktivitas fisik berlebihan di bawah terik matahari.
9. Perubahan Detak Jantung
Demam karena kecapekan pada anak juga bisa dilihat dari perubahan pola pernapasan atau detak jantungnya.
Ketika kecapekan, pernapasan si Kecil biasanya menjadi lebih cepat dari biasanya. Detak jantung anak mungkin juga meningkat sebagai respons terhadap peningkatan suhu tubuh.
10. Berkeringat Dingin
Ciri demam karena kecapekan pada anak dapat ditandai dengan keluarnya keringat dingin.
Ketika suhu tubuh meningkat, kelenjar keringat di tubuh anak akan bekerja untuk memproduksi lebih banyak keringat dengan tujuan mendinginkan tubuh.
11. Tidak Ada Gejala Flu
Demam karena infeksi bakteri atau virus biasanya disertai gejala lain seperti batuk, pilek, flu sakit tenggorokan, muntah, atau gangguan pencernaan seperti diare.
Namun, demam karena kecapekan umumnya tidak disertai gejala-gejala tersebut.
Baca Juga: 10 Ciri Imun Tubuh Anak Lemah yang Perlu Mama Waspadai
Cara Mengatasi Anak Demam karena Kecapekan
Supaya si Kecil merasa lebih baik saat mengalami demam, ada beberapa cara yang bisa dilakukan Mama untuk mengatasi demam pada anak, antara lain sebagai berikut.
1. Gunakan Kompres Dingin
Penanganan demam akibat infeksi dan demam karena kecapekan itu berbeda.
Ketika anak demam karena infeksi, Mama disarankan untuk mengompres dengan air hangat guna membantu menurunkan suhu tubuh.
Jika demam disebabkan oleh kelelahan atau kecapekan, gunakanlah kompres dingin yang dapat diletakkan di area tertentu seperti dahi, lipatan ketiak, atau leher untuk membantu mendinginkan tubuh.
2. Pindahkan Anak ke Ruangan yang Sejuk
Apabila Mama melihat ciri demam karena kecapekan pada anak, segera ajak si Kecil masuk ke ruangan sejuk ber-AC untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya secara alami.
Pastikan juga ruangan tersebut memiliki ventilasi yang baik dan cukup sirkulasi udara.
Mama juga bisa kunjungi Health Immune Checker untuk mendapatkan solusi lengkap menurunkan demam pada anak. Yuk, cek sekarang juga!
3. Pastikan Kebutuhan Cairan Terpenuhi
Pastikan cairan anak terpenuhi dengan air putih atau makanan berkuah seperti sup bayam atau infused water dingin dengan buah-buahan segar.
Jika anak tidak nafsu makan, Mama juga bisa optimalkan asupan gizinya lewat pemberian susu untuk daya tahan tubuh anak.
Pilih susu yang diperkaya dengan formula Double Biotics, yaitu kombinasi prebiotik FOS:GOS dengan rasio terbaik 1:9 dan DHA EPA.
Formula yang telah teruji klinis dapat perkuat daya tahan tubuh dan bantu memaksimalkan potensi inteligensinya. Dengan begitu, si Kecil tetap tumbuh sehat dan siap melangkah menjadi pemenang.
4. Pastikan Anak Istirahat yang Cukup
Selain itu, cara ampuh mengatasi ciri demam karena kecapekan pada anak adalah istirahat yang cukup.
Mungkin sulit untuk meminta si Kecil tidur lebih awal, padahal istirahat yang cukup sangatlah penting untuk proses penyembuhan yang cepat.
Jika anak sulit untuk istirahat, Mama dapat mencoba beberapa cara untuk membantu mereka. Salah satunya adalah dengan membacakan cerita di kasur atau tempat tidur anak.
5. Gunakan Pakaian yang Menyerap Keringat
Ketika anak mengalami demam karena kecapekan, hindari memakaikan pakaian yang tebal dengan tujuan membuat anak berkeringat.
Sebaliknya, disarankan untuk memilih pakaian yang adem dan menyerap keringat untuk dikenakan si Kecil.
Pakaian yang tebal justru memerangkap panas dan menghambat pengeluaran panas dari tubuh anak, sehingga dapat menyebabkan peningkatan suhu badan.
Kapan Anak Harus Dibawa ke Dokter?
Mama tidak perlu khawatir jika anak mengalami demam tapi masih bisa merespons atau aktif bergerak. Namun, segera konsultasikan ke dokter ada gejala yang mengkhawatirkan berikut.
-
Muntah berkali-kali.
-
Demam berlangsung lebih dari tiga hari.
-
Mengalami kejang.
-
Demam yang mencapai suhu di atas 40° Celsius.
-
Jika demam disertai dengan gejala lain, seperti nyeri tenggorokan, nyeri kepala, sesak nafas, ruam kulit, atau nyeri telinga.
Segera konsultasikan ke dokter jika salah satu dari gejala di atas terjadi, agar anak dapat menerima penanganan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhannya.
Mama juga bisa bertanya langsung dengan Nutriclub Expert Advisor mengenai cara-cara menjaga daya tahan tubuh anak agar ia tidak mudah sakit.
Semoga si Kecil cepat sembuh, ya, Ma!