Penting bagi Ibu untuk memahami gejala alergi, sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat.
Kepanikan dan kebingungan pada saat balita mengalami gejala alergi sering dialami oleh orang tua, apalagi saat anak masih balita dan proses tumbuh kembang merupakan proses yang sangat penting.
Definisi Alergi
Alergi merupakan suatu reaksi daya tahan tubuh yang berlebihan sehingga menimbulkan gejala alergi. Alergi muncul sebagai reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap paparan zat tertentu yang disebut alergen, seperti debu rumah, tungau, bulu binatang, serbuk sari, atau makanan dengan kandungan protein tertentu seperti telur, susu, ikan laut dan lainnya.
"Alergi susu sapi adalah kasus umum alergi anak di Indonesia, oleh karena itu pemberian ASI Eksklusif adalah pilihan mutlak bagi Ibu ibu cerdas di Indonesia."
Penyebab Alergi
• Makanan
Telur, susu sapi, makanan laut (ikan, udang, kepiting), kacang-kacangan (kacang tanah, kacang kedelai, kacang mede atau kacang lainnya), gandum. Alergi susu sapi adalah jenis alergi tersering pada anak.
• Hirupan
Tungau debu rumah, bulu binatang, kecoak, polen.
• Obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan bisa menyebabkan reaksi alergi pada si Kecil.
Gejala Alergi
Beberapa gejala alergi yang dapat muncul pada anak ketika ia mengalami alergi susu sapi atau makanan lainnya adalah:
• Saluran nafas
Hidung tersumbat, rhinitis, batuk berulang dan asma.
• Kulit
Kulit kemerahan dan dapat disertai bengkak, gatal-gatal, eksim.
• Saluran cerna
Muntah, nyeri perut, sulit buang air besar, diare, buang air besar berdarah.
Uji Deteksi Alergi
Ada beberapa cara untuk melakukan pendeteksian alergi yang dapat dilakukan untuk memandu pencarian pencetus gejala alergi:
• Uji Tusuk Kulit
Uji dilakukan dengan meneteskan ekstrak alergen pada permukaan kulit lengan bawah, kemudian ditusuk dengan jarum khusus sehingga cairan ekstrak alergen masuk ke dalam kulit. Reaksi positif dinyatakan dengan timbulnya bentol yang berdiameter minimal 3 mm dan terasa gatal.
• Pemeriksaan IgE spesifik dalam darah
Uji dilakukan dengan pengambilan darah untuk pemeriksaan IgE spesifik terhadap alergen tersebut.
• Uji Eliminasi Provokasi
Uji dilakukan dengan menerapkan eliminasi (meniadakan) beberapa makanan penyebab alergi selama 2-4 minggu. Bila gejala penyakit alergi menghilang maka dilanjutkan dengan pemberian makanan (provokasi) yang dicurigai dapat menimbulkan reaksi alergi. Bila setelah provokasi timbul kembali gejala alergi, maka makanan tersebut adalah pencetus gejala alergi pada anak. Uji ini harus dilakukan dalam pengawasan dokter untuk menghindari eliminasi yang berlebihan dan mengganggu tumbuh kembang si Kecil
Pemeriksaan uji tusuk kilit dan IgE spesifik hanya menandakan sensitisasi suatu alergen baik makanan maupun hirupan. Korelasinya terhadap gejala alergi harus dinilai kembali oleh dokter, karena tidak setiap hasil positif menandakan alergen tersebut sebagai pencetus alergi pada anak. Pemeriksaan yang dapat memastikan pencetus alergi adalah uji eliminasi dan provokasi.
Perlu diingat, kemungkinan alergi masing-masing anak pada tiap keluarga tidaklah sama. Bila diketahui si Kecil berisiko tinggi, hendaknya segera lakukan tindakan pencegahan dan terapi dini. Bawalah si Kecil dan konsultasikan pada dokter anak Ibu.
Tingkatkan imunitas tubuh si Kecil dengan susu untuk daya tahan tubuh anak yang dilengkapi dengan formula Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA. Nutrisi penting yang telah teruji secara klinis mampu memperkuat imunitas anak selama masa pertumbuhan.
Asupan makanan bergizi seimbang disertai dengan susu yang dirancang khusus dukung daya tahan tubuh akan bantu si Kecil tumbuh lebih optimal, cerdas, dan siap menjadi pemenang!.