Loading...
Kesehatan

Anak Demam Naik Turun: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 03 September 2021


  • Penyebab Anak Demam Naik Turun
  • Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Demam Naik Turun?
  • Hal Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Demam?
  • Kapan Harus Dibawa ke Dokter?

Anak demam naik turun tidak selalu berbahaya, karena bisa menandakan imunnya sedang bekerja melawan infeksi. Namun, Mama juga pasti sedih melihat si Kecil sakit. Yuk, cari tahu penyebab dan penanganannya!

Penyebab Anak Demam Naik Turun

Umumnya, demam anak yang naik turun bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Berikut beberapa kemungkinan penyebab demam naik turun pada anak:

1. Demam Tifus

Demam naik turun bisa disebabkan tipes atau demam tifoid akibat infeksi bakteri Salmonella typhi

Gejala utamanya adalah demam tinggi (suhu 39-40° Celsius) yang cenderung naik-turun dan bisa bertahan sekitar 1 minggu. Terkadang, suhu anak normal di pagi hari tapi demam di malam hari.

Selain demam, gejala tipes pada anak dapat disertai lemas, nyeri perut, nyeri kepala, diare/konstipasi, batuk, dan nafsu makan hilang.

2. Demam Berdarah (DBD)

Demam berdarah (DBD) atau dengue fever juga bisa membuat anak demam naik turun.

Gejala demam tinggi muncul antara- hari ke 4-6 setelah proses terjadinya infeksi, dan dapat bertahan hingga hari ke-10.

Si Kecil juga mungkin akan mengalami nyeri kepala hebat, nyeri otot, lemas, mual dan muntah, serta muncul bintik-bintik merah pada permukaan kulit. 

Baca Juga: Anak Demam Disertai Pusing? Kenali Penyebab dan Penanganannya

3. Campak

Jika demam anak naik turun disertai dengan kemunculan bercak merah (rash) yang dimulai dari belakang telinga, bisa jadi ini pertanda campak

Biasanya ruam khas campak muncul dalam 3 hari pertama, yang pada kisaran hari ke 4-7 menjalar ke seluruh tubuh.

Tanda pertama campak biasanya adalah demam tinggi (lebih dari 38°C) yang mulai sekitar 10- 12 hari setelah ia terpapar virus campak. Demam tinggi akibat campak biasanya terjadi selama 4-7 hari.

4. Penyakit Malaria

Penyakit malaria juga bisa membuat anak demam naik turun. 

Gejala demam tinggi akibat malaria umumnya muncul 10-15 hari setelah anak digigit nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit Plasmodium. Biasanya malaria juga menyebabkan:

  • Badan menggigil. 
  • Tubuh berkeringat di malam hari.
  • Nyeri kepala. 
  • Diare. 
  • Merasa sangat kelelahan.
  • Nyeri tubuh. 
  • Kulit berwarna kekuningan. 
  • Kebingungan. 
  • Buang air besar berdarah. 
  • Kejang. 

5. Efek Imunisasi

Demam naik turun bisa disebabkan oleh efek samping setelah imunisasi. Namun, peningkatan suhu tubuh biasanya tidak lebih dari 37,8 derajat Celsius. 

Demam dapat muncul sebagai respon tubuh si Kecil untuk membentuk sistem imun tubuh yang baru. Ini artinya, vaksin yang disuntikkan ke tubuh anak mulai bekerja dan memproduksi antibodi. 

Umumnya, demam setelah imunisasi muncul 24 jam sesudah vaksin diberikan dan berlangsung kurang lebih 2-3 hari. 

Baca Juga: Penyebab Demam dan Muntah pada Anak yang Perlu Mama Tahu

Midbanner Penyebab Demam Anak Naik Turun dan Cara Mengatasinya

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Demam Naik Turun?

Untuk mengatasi demam naik turun pada anak, ada beberapa hal yang dapat Mama dan Papa lakukan, yaitu:

1. Kompres Hangat

Mengompres anak dengan handuk yang sudah dibasahi air hangat suam-suam kuku merupakan salah satu cara mengatasi demam anak naik turun yang wajib dilakukan. 

Letakkan handuk kompres tersebut pada lipatan tersebut, seperti lipatan ketiak, paha, dan leher. 

2. Perbanyak Asupan Cairan 

Berikan anak asupan cairan lebih banyak untuk mencegah dehidrasi, serta cairan yang berkurang karena berkeringat. 

Cairan yang diberikan bisa berupa air putih, jus buah asli, sup ayam hangat, atau yogurt. Mama juga bisa coba tawarkan si Kecil minum susu untuk daya tahan tubuh yang diperkaya prebiotik FOS:GOS 1:9 dan zat besi.

3. Biarkan Anak Cukup Istirahat

Cara mengobati anak demam naik turun berikutnya adalah memastikan ia banyak tidur sampai suhu badannya kembali stabil.

Selama ia tidur, sistem kekebalan tubuh anak akan bekerja paling efektif melawan infeksi. Jadi, cobalah kurangi waktu bermainnya sementara sampai anak kembali pulih.

Pastikan suhu kamar tidurnya nyaman, tidak terlalu dingin sampai menggigil dan tidak juga membuatnya kegerahan.

Baca Juga: 13 Cara Mengatasi Anak Demam Tinggi secara Alami di Rumah

4. Kenakan Pakaian Tipis

Pastikan anak dalam keadaan sejuk serta tidak memakai pakaian berlebihan. 

Mama cukup memakaikan satu lapis pakaian yang agak tipis, karena cara ini juga bisa digunakan untuk mengatasi demam naik turun pada anak. 

Bila si Kecil merasa kedinginan dan menggigil, Mama baru boleh memberikan selimut tebal agar ia merasa hangat kembali.

5. Berikan Obat Penurun Panas

Di usia 1 tahun ke atas, Mama bisa berikan obat penurun panas, seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dengan dosis anjuran untuk meredakan panas.

Untuk tahu lebih lanjut mengenai cara mengatasi demam anak dan tangisnya yang berkepanjangan, Mama bisa kunjungi Health Immune Checker.

Hal Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Demam?

Berikut beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat anak demamnya naik turun:

  • Memberikan kompres air dingin, karena bisa mengakibatkan pembuluh darah mengecil sehingga meningkatkan suhu tubuh anak
  • Memberikan kompres alkohol. 
  • Memakaikan pakaian tebal. 
  • Memberikan minuman soda atau minuman berkafein. 
  • Memaksa si Kecil makan dalam porsi besar. 

Dapatkan juga E-book panduan eksklusif untuk mendukung daya tahan tubuh anak di 1000 hari pertamanya, Ma!

Kapan Harus Dibawa ke Dokter?

Anak demam naik turun perlu diperiksakan ke dokter apabila gejalanya tak kunjung membaik setelah diberikan obat penurun panas. Begitu pula bila si Kecil menunjukkan kondisi berikut ini:

  • Demam menetap lebih dari 5 hari, menjadi lebih berat, atau tidak menurun suhunya.
  • Demam disertai diare atau muntah-muntah. 
  • Tidak mau makan dan minum apa pun. 
  • Muncul ruam kulit. 
  • Mengeluh nyeri saat buang air kecil. 
  • Mengeluh nyeri tenggorokan, atau sakit di area telinga. 
  • Anak merasa tampak tidak nyaman.
  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, di antaranya jarang pipis, menangis tetapi tidak keluar air mata, lemas). 

Itulah tadi informasi seputar penyebab demam anak naik turun dan gejalanya yang perlu diwaspadai. Semoga informasi ini berguna ya, Ma!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Muhammad. (2023, June 22). Fever Without a Focus: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape.com; Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/970788-overview?form=fpf
  2. Dr Colin Tidy. (2022, May 19). Fever and Night Sweats. Patient.info. https://patient.info/doctor/fever-and-night-sweats-pro
  3. Questions and Answers. (2023). https://www.cdc.gov/typhoid-fever/sources.html
  4. WebMD. (2017, February 15). Malaria: Causes, Symptoms, and Treatment. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/malaria
  5. Malaria-Malaria - Symptoms & causes - Mayo Clinic. (2023). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/malaria/symptoms-causes/syc-20351184
  6. Mary Anne Dunkin. (2023, July 3). Dengue Fever. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/dengue-fever-reference
  7. Inhibition of dengue virus serotype 2 in Vero cells with [Cu(2,4,5-triphenyl-1H-imidazole)2(H2O)2].Cl2 – Institute of Tropical Disease. (2020, August 10). Unair.ac.id. https://itd.unair.ac.id/itd/index.php/2020/08/10/inhibition-of-dengue-virus-serotype-2-in-vero-cells-with-cu245-triphenyl-1h-imidazole2h2o2-cl2/
  8. Rush, T. (2016, June 20). What You Need to Know About Breaking a Fever. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/how-to-break-a-fever#symptoms
  9. Fever (High Temperature) In Kids (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
  10. Fever in babies and kids: Causes, treatment, and when to worry. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/health/illness-and-infection/fever-and-your-baby-or-child_84#what-to-do-if-your-baby-or-child-has-a-fever
  11. Morgan Griffin. (2012, August 2). What to Do When Your Kid Has a Fever. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/children/treat-fever-young-children
  12. What is a fever? (n.d.). https://www.health.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0016/434320/ed-child_fever.pdf
  13. Aarohi Achwal. (2018, June 26). Fever After Vaccination: Causes & How to Deal with It? FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/fever-after-vaccination-in-babies/
  14. IDAI | Penanganan Demam pada Anak. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penanganan-demam-pada-anak
  15. Clinic, C. (2022, September 27). Fever in Babies and Children: When To Worry. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/kids-fevers-when-to-worry-when-to-relax
Artikel Terkait