Sampai saat ini, belum ada langkah penanganan atau obat yang dapat menyembuhkan penyakit alergi. Meski demikian, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena alergi. Salah satunya adalah dengan pemberian nutrisi yang tepat.
Penyakit alergi merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia dengan jumlah penderita yang kian meningkat. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu zat karena menganggap zat tersebut berbahaya, walaupun sebenarnya tidak.
Zat pemicu alergi (alergen) hanya menyebabkan reaksi alergi pada penderita alergi. Suatu alergen juga bisa memicu reaksi alergi pada satu penderita, namun tidak pada penderita lainnya.
Alergi memang lebih sering terjadi pada anak-anak, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk terjadi juga pada orang dewasa. Beberapa jenis alergi yang sering terjadi pada anak-anak adalah:
- Alergi makanan, misalnya telur, seafood, susu, keju, dan kacang.
- Alergi bulu hewan peliharaan, tungau, atau jamur di dalam rumah.
- Alergi serbuk sari tanaman atau gigitan serangga.
- Alergi iritan atau polusi, seperti asap rokok, debu, parfum, atau asap knalpot kendaraaan.
Faktor Risiko Alergi pada Anak
Alergi pada anak, terutama alergi makanan, dapat dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan dari orang tua. Jika Mama dan Papa menderita alergi, maka risiko Si Kecil untuk menderita alergi juga semakin tinggi, yaitu sekitar 40-60%. Persentase ini akan meningkat menjadi 60-80% apabila Mama dan Papa memiliki riwayat alergi yang disertai penyakit atopi, seperti asma, eksim, dan rhinitis alergi.
Namun, jika salah satu dari Mama atau Papa memiliki alergi, maka risiko anak menderita alergi adalah 20-30%. Tak hanya dari orang tua, risiko anak memiliki alergi juga akan meningkat sebesar 25-35%, bila memiliki saudara kandung yang menderita alergi.
Meski demikian, peluang seorang anak menderita alergi tetap ada walau kedua orang tuanya tidak memiliki riwayat alergi, yaitu sekitar 5-15%. Selain faktor keturunan, peningkatan risiko alergi pada anak dapat terjadi apabila memiliki riwayat infeksi berulang, kebersihan lingkungan dan kualitas udara di lingkungan tempat tinggal dan sekolah, serta pola makan.
ASI Sebagai Pencegah Alergi
Untuk mengurangi risiko anak mengalami alergi, terutama jika orang tuanya memiliki riwayat alergi, pemberian air susu ibu (ASI) bisa menjadi jawabannya.
Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa ASI mengandung beragam jenis antibodi yang dapat menurunkan risiko munculnya penyakit alergi.
Meskipun ASI bisa mencegah alergi, anak juga bisa terpapar alergen melalui ASI. Namun, hal ini jarang terjadi. Paparan alergen ini diduga akibat susu sapi atau produk olahan susu sapi yang dikonsumsi oleh ibu saat menyusui.
Yuk cari tahu besarnya resiko alergi si Kecil terlebih dahulu untuk melakukan tindakan pencegahan yang tepat dengan Allergy Risk Screener