Alergi susu merupakan salah satu alergi makanan yang umum terjadi pada bayi. Menurut penelitian, alergi ini terdapat pada 2-5% dari populasi bayi. Tim Ahli Nutriclub akan memberikan panduan awal bagi Mama untuk memahami seputar alergi susu sapi agar dapat dijadikan acuan untuk penanganan alergi selanjutnya.
Kapan Alergi Susu Sapi Pertama Kali Muncul?
Sekitar 95% kasus terjadi pada tahun pertama kehidupan si Kecil. Bagi si Kecil yang mendapatkan ASI eksklusif dari Mama turut berpotensi terkena alergi susu sapi. Hal ini disebabkan makanan dan minuman yang Mama konsumsi mengandung produk susu atau protein yang terkandung pada susu sapi. Pada sebagian besar kasus, alergi susu sapi biasanya sembuh pada saat si Kecil menginjak usia 3 tahun. Si Kecil dengan alergi susu sapi kerap diperkenalkan dengan makanan yang berbahan dasar non-susu untuk penanganan tahap awal.
Alergi susu sapi tidak selalu menunjukan gejalanya setelah si Kecil terkena kontak pertama dengan antigen protein susu sapi. Jangka munculnya gejala alergi berkisar antara waktu kontak pertama hingga satu jam setelahnya.
Hal yang perlu diketahui adalah selama Mama masih mengonsumsi produk susu atau makanan yang mengandung protein susu sapi, zat pemicu respon imun (antigen), yang berkaitan dengan factor pemicu alergi, akan bertahan lebih lama dalam ASI yang diberikan pada si Kecil.
Alergi susu sapi biasanya muncul pertama kali sesaat setelah lahir hingga 2 minggu setelah kelahiran. Rata-rata usia dimana alergi susu sapi muncul berkisar pada usia 2-3 bulan, hal ini berlaku untuk si Kecil yang menerima ASI eksklusif maupun tidak.
Did you know?
”Ketika alergi susu menjadi penghambat bagi si Kecil untuk menerima nutrisi yang terkandung pada produk susu sapi, Mama dapat memilih alternatif nutrisi seperti susu kambing atau susu berbahan dasar soya. Ketahui selengkapnya di sini.“
Gejala dan Tanda-tanda Alergi Susu Sapi
Gejala atau tanda-tanda yang ditunjukan oleh si Kecil yang memiliki alergi susu biasanya berkisar pada reaksi kulit dan pencernaan seperti:
- Eksim akut atau kronis
- Sering meludah
- Muntah
- Diare, sembelit, atau sebaliknya
- Kolik, darah dalam tinja
Selain dari gejala yang disebutkan di atas, perlu diperhatikan juga gejala lain pada si Kecil yang tidak langsung terlihat; seperti susah tidur, gelisah, tumbuh kembang terhambat, hingga anemia. Gejala-gejala ini juga penting untuk diperhatikan dan disampaikan ke dokter terkait.
Si Kecil yang tidak menunjukan gejala alergi pada usia seperempat tahun, terutama pada saat kontak pertama dengan produk susu, atau menerima ASI Mama yang mengonsumi produk susu, memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengembangkan potensi alergi pada susu sapi.
Deteksi Dini Alergi Anak
Nah, itu tadi beberapa informasi singkat mengenai panduan awal seputar alergi susu sapi. Semoga Mama jadi bisa lebih memperhatikan kesehatan Si Kecil, ya Ma!
Untuk membantu Mama mendeteksi sejak dini kemungkinan Si Kecil mengalami alergi bisa menggunakan tools yang tersedia di situs Nutriclub. Setidaknya ada dua tools yang bisa dimanfaatkan, yakni tools Kenali Alergi Si Kecil Dari Gejala-Gejala. Pada tools ini Mama bisa mengetahui informasi awal tentang gejala alergi yang dialami oleh Si Kecil.
Selain itu, ada juga tool Allergy Risk Screener untuk mengetahui secara dini apakah ada kemungkinan Si Kecil memiliki alergi atau tidak karena faktor keturunan baik dari Mama, Papa, atau saudara kandungnya. Dengan begini, Mama pun tidak perlu lagi khawatir jika terjadi sesuatu terhadap si Kecil terkait alergi yang dialaminya.