Loading...
Penyebab anak demam dan muntah-nutriclub
Kesehatan

7 Penyebab Anak Demam dan Muntah, serta Cara Atasinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 23 Agustus 2021


  • Penyebab Anak Demam dan Muntah
  • Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Panas dan Muntah?
  • Anak Muntah dan Demam, Kapan harus ke Dokter?

Ada banyak hal yang mungkin terbersit dalam pikiran Mama ketika melihat anak demam disertai muntah. Sebelum panik terburu-buru ke dokter, cari tahu penyebab anak demam dan muntah serta pertolongan pertamanya di sini!

Penyebab Anak Demam dan Muntah

Demam adalah reaksi tubuh saat melawan infeksi yang terjadi dalam tubuh. Muntah juga refleks alami tubuh untuk mengeluarkan zat asing dan kuman penyebab infeksi dari pencernaan.

Lalu, apa penyebab demam dan muntah?

1. Gastroenteritis

Gastroenteritis atau muntaber adalah infeksi pencernaan yang paling sering disebabkan oleh rotavirus dan norovirus. Infeksi bakteri salmonellaE.coli, dan campylobacter, juga bisa menyebabkan muntaber.

Selain diare dan muntah-muntah, muntaber juga dapat menyebabkan demam. Jika muntaber disebabkan virus, demamnya cenderung ringan sampai sekitar 39°C. 

Muntaber yang disertai demam tinggi (lebih dari 39°C) biasanya disebabkan infeksi bakteri. Terutama jika diare anak juga berdarah.

2. Keracunan Makanan

Penyebab anak demam dan muntah yang juga umum adalah keracunan makanan.

Demam akibat keracunan makanan biasanya tinggi (>39°C) dan muntahnya terlalu sering sampai si Kecil tidak bisa minum apa pun.

Anak bisa keracunan makanan setelah mengonsumsi minuman atau makanan yang terkontaminasi kuman (bakteri, jamur, parasit, atau virus) akibat proses pembuatan yang tidak higienis.

3. Tipes

Tipes adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Salmonella. Gejala awal tipes pada anak adalah demam 39,5°C atau lebih tinggi, sakit perut, dan diare. 

Tipes juga bisa menyebabkan anak mual dan muntah-muntah karena infeksinya menyerang sel-sel di organ pencernaan. 

Baca Juga: 6 Tanda Gangguan Kesehatan pada Anak yang Harus Diwaspadai

Midbanner 5 Penyebab Anak Demam dan Muntah Beserta Cara Mengatasinya

4. Demam Berdarah

Demam berdarah dapat menyebabkan demam tinggi (hingga 40°C) yang muncul mendadak. Demam DBD dapat berlangsung selama 2-7 hari, yang tidak cepat turun meski sudah diberikan obat penurun panas.

Demam adalah gejala DBD yang paling umum dengan disertai beberapa gejala berikut:

  • Sakit di belakang mata.
  • Sakit kepala
  • Nyeri tulang.
  • Linu otot dan persendian (pegal-pegal).
  • Ruam
  • Mual dan muntah.

5. Batuk Rejan

Penyebab anak demam dan muntah yang jarang disadari orang tua adalah batuk rejan. Batuk rejan (pertusis) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. 

Gejala awal pertusis umumnya terlihat seperti flu biasa, pilek, bersin, dan batuk ringan atau demam. Setelah 1 hingga 2 minggu, serangan batuk hebat (paroxysms) mulai terjadi.

Si Kecil mungkin bisa batuk hingga 50 kali, dan mengeluarkan dahak kental dan berserabut dalam jumlah banyak setelah masa batuknya selesai. Muntah sering terjadi selama dan setelah batuk.

6. Radang Usus Buntu (Apendisitis)

Pada beberapa kasus, anak demam dan muntah bisa jadi karena radang usus buntu atau apendisitis.

Kondisi ini kerap menimbulkan rasa sakit pada area pusar yang menjalar ke perut bagian kanan bawah, rasa tidak nyaman saat berdiri atau duduk, dan sakit saat tubuhnya digerakkan.

Radang usus buntu termasuk kondisi medis yang darurat. Jadi, bila si Kecil menunjukkan gejala usus buntu, segera bawa ke rumah sakit.

7. Dehidrasi

Salah satu penyebab anak demam dan muntah adalah dehidrasi. Hal ini juga bisa muncul ketika anak sakit dan kekurangan cairan.

Anak bisa mengalami dehidrasi lebih cepat daripada orang dewasa. Untuk itu, awasi si Kecil jika menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti:

  • Mulut kering.
  • Kulit tubuh si Kecil terasa dingin. 
  • Lebih cepat lelah. 
  • Rewel.
  • Mata tampak cekung.
  • Tidak buang air kecil seperti biasanya.

Baca Juga: Penyebab Demam Anak Naik Turun dan Cara Mengatasinya

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Panas dan Muntah?

Bila anak demam dan muntah, Mama harus tetap tenang. Selanjutnya, Mama bisa ikuti langkah pertolongan pertama berikut ini:

1. Berikan Air Putih

Saat anak demam dan muntah, ia akan lebih rentan dehidrasi karena kehilangan banyak cairan. Namun, ia mungkin belum bisa minum langsung banyak. Jadi, tawarkan minum air putih sedikit demi sedikit.

Berikan 1 hingga 2 sdm air putih setiap 15 hingga 20 menit selama beberapa jam ke depan. Mama bisa selingi pemberian air putih dengan oralit atau kuah kaldu. Hindari jus, susu, dan teh.

Jika anak kembali muntah setelah diberi minum, tunggu sekitar 20 menit dulu sebelum coba memberikannya air lagi. Setelah itu, berikan 1-2 sdm cairan setiap 30 hingga 60 menit.

2. Kompres Hangat

Pertolongan pertama untuk menurunkan demam pada anak yang paling mudah adalah menempelkan kompres hangat di leher dan ketiak. 

Caranya, Mama cukup basahi waslap dengan air hangat, peras, kemudian tempelkan di leher dan ketiak anak selama 15–20 menit. 

Jangan gunakan kompres dingin karena justru membuat anak menggigil dan suhu tubuhnya makin naik. Mama bisa dapatkan lebih banyak lagi cara mengatasi demam anak sesuai penyebabnya dengan mengakses Health Immune Checker.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak dan Pencegahannya

3. Mandikan dengan Air Hangat

Selain memberikan kompres hangat, cara cepat menurunkan demam pada anak bisa dengan memandikannya dengan air hangat suam-suam kuku. 

Selain bantu menurunkan demam, berendam air hangat juga bisa meredakan sensasi mual-muntah. Kehangatan di perutnya akan membantu mengendurkan otot-otot perut dan mengurangi rasa mual.

4. Kenakan Pakaian Adem dan Nyaman

Setelah mandi, segera keringkan tubuh si Kecil dengan handuk lembut dan kenakan pakaian yang adem dan nyaman supaya panas dari tubuhnya bisa cepat keluar. 

Hindari memakaikan pakaian tebal dan berlapis-lapis karena justru akan memerangkap panas dan meningkatkan suhu tubuh anak.

Kalau si Kecil masih merasa kedinginan, berikan selimut tipis untuk menghangatkan badannya.

5. Baringkan Miring

Posisikan anak untuk berbaring miring ke kiri. Berbaring miring ke kiri mencegah asam lambung mengalir balik ke atas dan menyebabkan rasa mual atau ingin muntah.

Posisi ini juga akan meminimalisir kemungkinan terhirupnya muntahan secara tidak sengaja ke saluran napas bagian atas dan paru-paru.

Jika si Kecil tidak betah rebahan terlalu lama, ajak ia duduk bersandar, jangan sampai membungkukkan badan.

Anak Muntah dan Demam, Kapan harus ke Dokter?

Kebanyakan penyebab anak demam dan muntah bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus.

Namun, Mama dan Papa disarankan untuk segera mencari pertolongan dokter apabila si Kecil mengalami beberapa gejala tambahan seperti:

  • Demam 38°C atau lebih tinggi, yang disertai kejang (kejang demam atau febrile seizure).
  • Anak terlihat lebih sering mengantuk.
  • Diare.
  • Ruam kemerahan di kulit.
  • Lesu.
  • Si Kecil mengeluh sakit kepala dan leher kaku.
  • Muntah berlangsung lebih dari 24 jam pada anak berusia di bawah usia 2 tahun 
  • Tanda dehidrasi, yaitu tidak mengeluarkan air mata ketika menangis, tidak buang air kecil selama tiga jam terakhir, mata cekung, ubun-ubun cekung.

Dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi anak. Mama juga bisa langsung kontak tim ahli di Nutriclub Expert Advisor jika masih ada pertanyaan atau kekhawatiran tentang kesehatan anak.

Setelah si Kecil dipastikan sudah benar-benar sembuh, Mama bisa lanjutkan pemberian makanan seperti biasa didampingi dengan asupan susu terbaik untuk daya tahan tubuh anak.

Pilih susu yang diperkaya dengan formula Double Biotics FOS:GOS 1:9 dan DHA EPA lebih tinggi yang telah teruji klinis mampu perkuat imunitas serta memaksimalkan intelegensi si Kecil agar siap jadi pemenang.

Semoga si Kecil sehat terus, ya!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Nausea or vomiting in children. (2020). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/symptom-checker/nausea-or-vomiting-in-children-child/related-factors/itt-20009075
  2. Fever (High Temperature) In Kids (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
  3. Fever in babies and kids: Causes, treatment, and when to worry. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/health/illness-and-infection/fever-and-your-baby-or-child_84#what-to-do-if-your-baby-or-child-has-a-fever
  4. Vomiting in children. (2021, November). Healthdirect.gov.au; Healthdirect Australia. https://www.healthdirect.gov.au/vomiting-in-children
  5. Erickson, R. (2011, September 14). My Two Year Old Is Throwing Up & Has Rapid Respiration. Healthfully; Healthfully. https://healthfully.com/my-two-year-old-is-throwing-up-has-rapid-respiration-8176627.html
  6. What to Do When Your Child Is Vomiting. (2022). Fairview.org. https://www.fairview.org/patient-education/89539
  7. Children's Health Team. (2018, August 21). Why Your Child Vomits — and When to See a Doctor. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/why-your-child-vomits-and-when-to-see-a-doctor/
Artikel Terkait