Probiotik adalah mikroorganisme berupa bakteri atau jamur yang dapat mendukung kesehatan, terutama kesehatan saluran cerna. Tahukah Mama bahwa terdapat banyak bakteri di tubuh di Si Kecil? Biasanya kuman atau bakteri selalu dikaitkan dengan penyakit, tetapi ternyata ada bakteri yang baik bagi tubuh, lho Ma. Mengapa dikatakan baik? Karena bakteri ini dapat membantu menjaga kesehatan usus. Bakteri baik inilah yang dikenal sebagai probiotik. Banyak makanan, seperti yoghurt atau suplemen mengandung probiotik.2,3
Probiotik sebenarnya sudah dimanfaatkan manusia sejak berabad-abad lalu. Sejarah awal penggunaan probiotik adalah ketika bangsa Yunani dan Romawi mulai memberikan keju dan susu fermentasi kepada anak dan orang yang baru sembuh dari sakit. Probiotik dikenal sebagai metode tradisional yang digunakan untuk memperkuat daya tahan tubuh dan melawan penyakit, tetapi penjelasan ilmiah dari probiotik baru mulai berkembang pada awal abad ke-20. Saat ini, semakin banyak bukti bahwa probiotik bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama penyakit saluran cerna.4 Lalu, apakah probiotik untuk anak itu baik? Yuk, Ma, kita bahas bersama!
Baca Juga: 8 Hal Seputar Mikroba yang Penting untuk Ibu Ketahui
Bagaimana Cara Kerja Probiotik untuk Anak?
Seperti Mama ketahui, di dalam tubuh Si Kecil terdapat berbagai jenis bakteri, baik bakteri baik maupun bakteri jahat.3 Saluran cerna bayi terbentuk dan berkembang dalam rahim ibu pada kondisi steril (tidak ada kuman), ketika Si Kecil lahir dan berkontak dengan ibu dan lingkungan, bakteri mulai tumbuh di usus Si Kecil. Pola kuman di usus bayi sangat khas dan terkendali dengan baik dalam kondisi sehat. Bakteri normal yang ada di usus ini disebut sebagai mikroflora normal dan harus selalu dalam keadaan seimbang karena perubahan keseimbangan bakteri dapat menimbulkan penyakit.4
Probiotik untuk anak bekerja dengan membantu menjaga keseimbangan antara bakteri baik dan jahat di usus Si Kecil. Misalnya, ketika anak sakit dan mengonsumsi antibiotik, bakteri baik dalam tubuh juga bisa ikut berkurang, maka dengan mengonsumsi probiotik, diharapkan jumlah bakteri baik akan kembali normal. Probiotik juga memengaruhi saraf yang mengendalikan pergerakan usus, sehingga probiotik dapat membantu makanan melewati usus.3
Probiotik dilaporkan bermanfaat untuk mengatasi diare pada anak. Mekanisme efek probiotik pada diare di antaranya: probiotik memengaruhi lingkungan rongga usus (mengubah pH, komponen oksigen), memproduksi bahan antimikroba terhadap bakteri jahat, mendominasi rongga usus agar bakteri jahat tidak mendapatkan makanan (kompetisi nutrisi), mencegah menempelnya bakteri jahat pada sel usus, dan memodifikasi racun yang dihasilkan bakteri jahat.5 Selain itu, beberapa bakteri baik juga menghasilkan asam lemak rantai pendek yang merupakan sumber nutrisi utama sel di lapisan dinding usus besar. Dengan demikian, probiotik ikut mendukung kesehatan sistem pertahanan saluran cerna dan membantu menyingkirkan serangan bakteri, virus, maupun zat jahat lainnya, serta ikut berperan dalam mengatasi peradangan usus.6
Jenis-jenis Probiotik: Lactobacillus dan Bifidobacterium
Terdapat berbagai jenis bakteri yang termasuk probiotik. Tiap bakteri memiliki manfaat masing-masing, tetapi ada dua kelompok utama probiotik untuk anak, yaitu Lactobacillus dan Bifidobacterium.3 Kedua jenis bakteri ini adalah bakteri normal yang ada di usus anak. Bifidobacterium diketahui merupakan bakteri yang mendominasi usus bayi yang diberikan air susu ibu (ASI).4
Umumnya bakteri baik ini memproduksi asam laktat.6 Diketahui bahwa asam laktat yang dihasilkan Lactobacillus dapat menghambat pertumbuhan beberapa spesies bakteri jahat.4 Bentuk dan sifat bakteri Lactobacillus dan Bifidobacterium juga memungkinkan kedua bakteri ini mendominasi saluran cerna, sehingga mencegah dominasi bakteri jahat.7 Beberapa jenis Lactobacillus dilaporkan dapat membantu diare (terutama yang disebabkan antibiotik) dan cocok untuk penderita intoleransi laktosa karena bakteri ini dapat mengubah sebagian laktosa menjadi asam laktat.3,5
Kedua probiotik ini dapat ditemukan pada berbagai produk makanan, seperti yoghurt, kefir, tempe, kimchi, miso, dan keju.5
Peran Probiotik dalam Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Probiotik untuk anak bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit saluran cerna, seperti diare infeksi, diare karena antibiotik, dan intoleransi laktosa. Penggunaan probiotik sejauh ini aman untuk anak, tetapi dianjurkan untuk berhati-hati pada anak dengan gangguan imunitas.4
Tahukah Mama? Ternyata, selain bermanfaat untuk kesehatan saluran cerna, saat ini mulai banyak perbincangan mengenai peran probiotik dalam meningkatkan daya tubuh anak. Pada tahun 2013, terdapat penelitian yang melaporkan bahwa bakteri di usus dapat membantu fungsi sistem imun. Hal ini karena probiotik menghasilkan berbagai produk metabolisme, substansi, atau sinyal yang mampu memengaruhi respons imun (imunomodulasi).7 Peran probiotik teradap daya tahan tubuh anak ini didiukung oleh beberapa penelitian yang menununjukkan manfaat probiotik untuk penyakit kulit seperti eczema, pencegahan alergi dan salesma (pilek akibat virus).3
Akan tetapi, perlu Mama ketahui bahwa probiotik tidak termasuk golongan obat, melainkan makanan, sehingga belum melewati rangkaian pengujian seperti obat-obatan. Jenis probiotik juga bermacam-macam dan efeknya tidak semua sama.2
Itulah beberapa hal seputar probiotik untuk anak. Probiotik umumnya aman, tapi apabila Mama ingin mencoba probiotik untuk anak, sebaiknya Mama berkonsultasi dulu ke dokter mengenai jenis probiotik yang sesuai untuk kondisi buah hati Mama. Semoga bermanfaat, ya Ma!