Cacar air sangat mudah menular, terutama pada anak-anak di bawah 5 tahun. Maka untuk mencegahnya, si Kecil perlu mendapatkan vaksin. Kapan jadwal vaksin cacar air untuk anak dan apa efek sampingnya?
Apa Itu Vaksin Cacar Air?
Vaksin cacar air adalah imunisasi untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan virus varicella-zoster. Vaksin ini juga dikenal dengan nama vaksin varisela.
Vaksin varisela terbuat dari virus varicella-zoster yang hidup tapi sudah sudah dilemahkan.
Vaksin bekerja merangsang sistem imun tubuh membuat antibodi, yang nantinya bekerja aktif melawan virus varicella-zoster hidup jika masuk ke dalam tubuh si Kecil.
Vaksin Cacar Air Wajib atau Tidak?
Vaksin cacar air termasuk program vaksinasi dasar yang wajib dari IDAI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan vaksin harus didapat tepat waktu untuk memberikan perlindungan optimal.
Cacar air bisa berbahaya bagi bayi dan meningkatkan risiko terjangkit herpes zoster (cacar api).
Hasil penelitian menunjukkan vaksin bisa 85–90% melindungi anak dari paparan infeksi cacar air. Jika tertular, gejala dan risiko komplikasi yang dialami juga lebih ringan serta mudah diatasi.
Mama bisa mendapatkan vaksin untuk anak secara gratis di puskesmas atau posyandu. Vaksin juga bisa didapat di klinik dokter anak atau rumah sakit.
Vaksin Cacar Air di Usia Berapa?
Menurut jadwal imunisasi terbaru IDAI, vaksin wajib cacar air harus diberikan 2 kali untuk anak umur 12-18 bulan.
Dosis vaksin booster (imunisasi lanjutan) bisa didapatkan di usia 1-12 tahun dengan jarak pemberian antar dosis 6 minggu sampai 3 bulan.
Jika setelah usia 1 tahun si Kecil belum pernah mendapat vaksin cacar sama sekali, imunisasi anak boleh dikejar (catch up immunisation) pada usia 1–12 tahun dalam 2 dosis dengan jarak waktu 28 hari.
Baca Juga: Jadwal 12 Imunisasi Lanjutan yang Perlu Anak Dapatkan
Siapa yang Tidak Boleh Menerima Vaksin Cacar Air?
Anak yang sedang sakit boleh menunda mendapatkan vaksin sampai kondisinya benar-benar pulih. Beberapa kondisi medis tertentu bahkan mungkin membuat anak tidak boleh mendapatkan vaksin sama sekali.
Oleh karena itu, Mama sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan vaksin apabila si Kecil:
- Memiliki gangguan sistem imun.
- Mengonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi sistem imun.
- Memiliki orang tua atau saudara kandung dengan gangguan sistem imun.
- Memiliki riwayat alergi yang parah.
- Memiliki tuberkulosis.
- Memiliki kanker.
- Baru menerima vaksin 28 hari sebelumnya.
Efek Samping Vaksin Cacar Air
Pada umumnya, vaksin varisela aman dan tidak menimbulkan komplikasi. Namun, ada efek samping ringan yang mungkin akan timbul dan membuat si Kecil rewel, antara lain:
- Demam.
- Nyeri di sekitar bekas suntikan.
- Ruam merah di sekitar bekas suntikan.
- Sendi terasa nyeri dan kaku.
Efek samping di atas tergolong ringan dan mudah diatasi dengan perawatan rumahan. Sebagian anak mungkin bisa tidak mengalami efek samping apa pun setelah imunisasi.
Jika si Kecil demam, Mama bisa cepat menurunkan panas anak dengan kompres. Bantu juga perkuat kinerja sistem imunnya dengan meneruskan pola makan bergizi dan dampingan susu untuk daya tahan tubuh anak yang tinggi FOS:GOS.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Imun Anak Lemah yang Perlu Mama Waspadai
Di sisi lain, pada kasus yang sangat langka pemberian vaksin cacar juga dapat memiliki efek samping serius seperti ruam kulit atau reaksi alergi seperti sesak napas, pembengkakan tenggorokan dan wajah, dan detak jantung cepat.
Apabila si Kecil menunjukkan gejala efek samping yang serius, segera hubungi dokter anak atau bawa ke UGD agar mendapatkan penanganan medis.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai macam-macam vaksin untuk bayi dan informasi tervalidasi ekspert lainnya, Mama dapat mengunjungi The Parents’ Guide Academy.
Dapatkan juga kesempatan untuk berkonsultasi dengan Nutrilon Expert Advisors tentang kesehatan atau tumbuh kembang si Kecil selama 24/7 tanpa membuat janji terlebih dahulu. Gratis!