Memasuki musim pancaroba, perubahan cuaca jadi sangat tidak menentu. Panas terik yang menyengat kepala bisa tiba-tiba berubah menjadi hujan disertai angin kencang di sore hari. Berbagai macam penyakit pancaroba pun bermunculan dan mengancam kesehatan si Kecil.
Walau begitu, Mama tidak perlu terlalu khawatir. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh si Kecil tetap sehat saat terjadi perubahan cuaca ekstrim. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini, Ma!
Cara Menjaga Kondisi Tubuh Anak saat Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang cukup ekstrim membuat tubuh anak dipaksa untuk beradaptasi secara terus-menerus.
Akibatnya kondisi sistem imun si Kecil bisa menjadi lebih lemah sehingga lebih mudah terserang berbagai penyakit penyerta pancaroba seperti pilek, batuk, influenza, diare, demam berdarah, dan lain sebagainya.
Berikut beberapa tips yang dapat Mama gunakan untuk menjaga agar kondisi tubuh si Kecil menjadi lebih tangguh dalam menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu:
1. Menerapkan Pola Makan Sehat
Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil.
Oleh karena itu, Mama perlu memastikan setiap porsi makanan utama si Kecil terdiri dari karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral secara seimbang.
Sajikan olahan daging merah yang kaya zat besi, ikan yang kaya asam lemak esensial, buah dan sayur yang kaya vitamin C, dan berbagai bahan makanan sehat lainnya.
Baca juga: 5 Manfaat Madu untuk Anak dan Tips Aman Memberikannya
2. Minum Susu
Ma, si Kecil memerlukan cairan dalam jumlah yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Pasalnya ketika dehidrasi sistem pertahanan tubuhnya menjadi lebih rentan terhadap serangan berbagai mikroba jahat yang membuat ia jatuh sakit.
Sayangnya kebutuhan air si Kecil kerap kali tidak terpenuhi ketika ia beraktivitas di luar rumah tanpa pendampingan. Oleh karena itu, Mama sebisa mungkin perlu mengingatkan anak untuk minum air sekitar 2 liter per hari.
Dari mana anak dapat memenuhi kebutuhan cairannya? Cairan bisa diperoleh si Kecil baik dari makanan maupun minuman Nah, cairan dari minuman dapat diperoleh dari air putih, susu, atau jus buah.
Untuk bantu penuhi nutrisi harian si Kecil, Mama bisa memberikan satu gelas susu pertumbuhan yang telah difortifikasi dengan nutrisi esensial pada pagi dan malam hari.
Pilih susu yang terbaik untuk daya tahan tubuh anak usia 1 tahun ke atas yang memiliki kandungan prebiotik FOS:GOS dengan rasio yang paling tinggi1:9.
Nah, agar si Kecil dapat makan dengan lahap, pastikan Mama membuat jadwal makan yang konsisten setiap harinya, terdiri dari 3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan agar tubuh si Kecil memiliki ritme lapar-kenyang yang baik.
Jangan lupa juga untuk selalu menjadi role model bagi si Kecil agar ia mau makan makanan sehat. Di tengah-tengah kesibukan Mama dan Papa, pastikan luangkan waktu makan bersama keluarga secara konsisten dan hidangkan berbagai menu makanan sehat kaya nutrisi.
Saat makan bersama inilah, si Kecil akan melihat secara langsung bagaimana Mama dan Papanya makan serta makanan seperti apa yang dikonsumsi. Karena anak merupakan seorang peniru ulung, perlahan tapi pasti ia akan mengikuti cara makan Mama dan Papa.
Baca juga: Cegah Dehidrasi Pada Si Kecil
3. Jangan Jajan Sembarangan
Jajan sembarangan merupakan faktor pendukung anak terserang berbagai macam penyakit. Makanan dan minuman yang dijual di tempat yang tidak memenuhi standar kesehatan umumnya telah terkontaminasi berbagai macam mikroba jahat.
Mikroba jahat bisa berasal dari tangan penjual yang tidak pernah cuci tangan sebelum memegang makanan atau minuman. Bisa juga berasal dari air dan bahan makanan yang terkontaminasi atau tidak dimasak dengan baik.
Selain itu, makanan juga dapat terkontaminasi debu yang beterbangan apabila tidak ditutup atau dikemas dengan sempurna.
Apabila dikonsumsi, makanan tersebut dapat meningkatkan kemungkinan si Kecil terserang berbagai macam penyakit seperti batuk, radang tenggorokan, diare, atau tifus.Terlebih lagi saat perubahan cuaca tidak menentu.
Agar si Kecil tidak jajan sembarangan, Mama bisa membawakan bekal yang bervariasi dan dengan tampilan yang menarik setiap harinya. Batasi jumlah uang saku si Kecil dan tanamkan juga pengertian bahwa jajan sembarangan dapat membuat ia lebih mudah sakit.
4. Selalu Mencuci Tangan
Agar kuman dan virus berbahaya tidak masuk ke dalam tubuh, Mama perlu menanamkan kebiasaan mencuci tangan dengan cara yang benar kepada si Kecil setiap kali:
-
Tangan kotor seperti setelah memegang uang, hewan, tanah, dan benda lainnya.
-
Sebelum makan atau minum.
-
Setelah buang air besar atau air kecil.
-
Setelah bersin atau batuk.
Lantas, bagaimana cara mencuci tangan yang tepat agar tangan benar-benar bersih? Ajarkan 6 langkah mencuci tangan yang benar ini yuk, Ma:
-
Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
-
Kemudian, usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian.
-
Jangan lupa gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.
-
Selanjutnya, gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
-
Berikutnya bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.
-
Terakhir, letakkan ujung jari ke telapak tangan dengan posisi menguncup. Gosokkan ujung jari-jari secara perlahan.
Setelah ke-6 gerakan tadi selesai dilakukan, bilas dengan air mengalir dan keringkan menggunakan kertas tisu atau handuk bersih.
Namun, ada kalanya tempat yang Mama dan si Kecil kunjungi tidak menyediakan air mengalir dan sabun. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu membawa hand sanitizer di dalam tas ya, Ma.
5. Hindari Keramaian
Saat musim pancaroba tiba, banyak anak-anak maupun orang dewasa yang terserang batuk dan pilek. Untuk mencegah terjadinya penularan, Mama bisa mengurangi frekuensi mengunjungi keramaian bersama si Kecil.
Jika si Kecil harus ikut serta, pastikan ia terlindungi dari serangan bakteri dan virus jahat dengan mengenakan masker khusus anak. Pilih yang berbahan lembut sehingga tidak membuat kulit iritasi.
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, sebisa mungkin jauhkan si Kecil dari anggota keluarga tersebut. Tolak dengan halus dan sopan jika anggota keluarga lain yang sakit ingin berinteraksi dengan anak seperti mencium pipi atau memberi pelukan.
6. Ajak si Kecil Bergerak Aktif
Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) menyarankan agar anak-anak usia di atas 2 tahun untuk bergerak minimal 60 menit dalam sehari agar tubuhnya tetap bugar dan tidak gampang sakit.
Aktivitas fisik yang dimaksud tidak harus dipenuhi dengan melakukan olahraga berat selama 60 menit penuh kok, Ma.
Si Kecil dapat memenuhinya dengan melakukan berbagai macam permainan yang melibatkan gerakan fisik seperti berlari, melompat, merangkak, menari, dan lain sebagainya dalam waktu terpisah dalam satu hari.
Baca juga: Olahraga Rutin Mendukung Daya Tahan Tubuh
7. Bermain di Luar
Selain bergerak secara aktif, paparan sinar matahari yang cukup diperlukan oleh si Kecil agar ia dapat mengaktifkan provitamin D yang ada di dalam tubuhnya menjadi vitamin D.
Vitamin D memiliki peran yang sangat penting bagi kekuatan sistem pertahanan tubuh si Kecil, lho, Ma.
Sayangnya, menurut data yang disuguhkan oleh IDAI, 43% anak perkotaan dan 44% anak pedesaan mengalami defisiensi vitamin D, salah satunya disebabkan oleh kurangnya paparan terhadap sinar matahari.
Oleh karena itu, Mama perlu mengajak si Kecil untuk beraktivitas di bawah sinar matahari selama 10-15 menit dalam sehari antara pukul 10.00 hingga 15.00.
8. Pastikan Tidur Cukup
Kecukupan waktu tidur ternyata tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak namun juga sangat mempengaruhi kekuatan sistem imun anak.
Tubuh perlu beristirahat agar sistem imun dapat beregenerasi dengan efektif sehingga fungsinya untuk melawan berbagai macam serangan mikroba berbahaya menjadi lebih optimal.
Oleh karena itu, pastikan si Kecil mendapatkan cukup tidur sesuai dengan kelompok usianya:
-
1-3 tahun : 12 jam/hari, sudah termasuk 1,5 jam-3,5 jam tidur siang.
-
3-6 tahun : 11-12 jam/hari, biasanya sudah berhenti tidur siang pada usia 5 tahun.
-
6-12 tahun : 10-11 jam/hari, biasanya sudah tidak tidur siang lagi.
Baca juga: Pentingnya Tidur Berkualitas bagi Kesehatan Si Kecil
9. Jaga Kebersihan Tubuh
Agar tubuh si Kecil bebas dari mikroba jahat, pastikan ia mandi dua kali sehari menggunakan sabun, terutama setelah bepergian dan berada dalam keramaian.
Ajarkan juga anak untuk tidak memegang mata, hidung, dan mulut sebelum cuci tangan agar kuman jahat tidak masuk ke tubuhnya.
10. Jaga Kebersihan Rumah
Agar si Kecil terhindar dari berbagai macam penyakit pancaroba dan penyakit menular lainnya, iringi kebersihan badan si Kecil dengan lingkungan rumah yang bersih.
Usahakan untuk menutup setiap tempat penampungan air dan menyingkirkan benda-benda yang dapat menampung air agar tidak menjadi tempat nyamuk aedes aegypti berkembang biak. Jangan lupa untuk menguras kolam renang dan kolam ikan hias secara berkala juga, ya, Ma.
Selanjutnya, agar udara tetap bersih dari debu halus, tungau, bulu binatang peliharaan, dan zat inhalan lainnya Mama dapat memasang air purifier.
Mama juga disarankan untuk membuka jendela pada pagi hari agar sinar matahari masuk rumah dan sirkulasi udara menjadi lebih baik.
Selain itu, pastikan Mama membersihkan permukaan benda yang biasa disentuh oleh anak serta anggota keluarga yang lain seperti mainan, meja, sofa, lantai, dan lain sebagainya secara berkala. Apalagi jika ada anggota keluarga yang sedang sakit.
Itulah 10 cara efektif untuk menjaga kondisi tubuh anak agar tetap sehat walaupun cuaca berubah dengan sangat tidak terduga.
Nah, untuk mengetahui lebih banyak lagi soal pemenuhan gizi harian anak untuk mengoptimalkan imunitas tubuhnya, Mama bisa mengunduh e-book eksklusif Nutrisi dan Gizi untuk Imunitas Anak secara gratis. Yuk, download sekarang!