Loading...
cegah-dampak-kesehatan-akibat-paparan-asap-terhadap-balita_large
Imunitas

Cegah Dampak Kesehatan Akibat Paparan Asap Terhadap Balita

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Minimalisir keberadaan si Kecil di luar ruangan

Bencana asap yang melanda wilayah Indonesia selama tiga bulan terakhir, tentu akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan balita, Sebaiknya Ibu mencegah dampak kesehatan yang muncul akibat paparan asap terhadap balita, dengan tips di bawah ini.

Minimalisir keberadaan si Kecil di luar ruangan

Bayi dan balita paling berisiko pada paparan asap. Apalagi jika si Kecil sebelumnya sudah memiliki penyakit seperti asma, pneumonia, malnutrisi, juga memiliki gangguan daya tahan tubuh. Jika Ibu dan si Kecil tinggal di daerah yang ikut terkena dampak bencana asap yang melanda negeri ini, sebaiknya Ibu melakukan hal-hal di bawah ini untuk menjaga kesehatan si Kecil. 

Sebisa mungkin Ibu dan si Kecil berada di dalam rumah, untuk mengurangi paparan asap yang harus dihadapi langsung oleh si Kecil terutama jika ia berada di luar rumah. 

Pastikan pintu rumah dan jendela tertutup, Ibu juga dapat menutup semua lubang udara di rumah untuk mencegah partikel debu masuk ke dalam rumah dan terhirup si Kecil.

Pastikan anggota keluarga Ibu yang berada di dalam rumah, tidak merokok, agar tidak menambah kontaminasi udara di dalam rumah. Sebaiknya Ibu memiliki air humidifier atau pelembab udara untuk menjaga kelembaban saluran napas Ibu, si Kecil, ataupun anggota keluarga Ibu. Selalu gunakan masker 

Pastikan Ibu dan si Kecil mengenakan masker yang tepat selama bencana ini terjadi, terutama jika Ibu maupun si Kecil harus keluar rumah. Masker yang tepat adalah masker yang mampu menyaring hingga 95% partikel yang berukuran lebih dari 0,3 µm (N95). Masker ini akan efektif jika dipakai dengan tepat di wajah. Masker cat/debu/bedah bukan masker yang efektif untuk digunakan saat mencegah inhalasi partikel halus di udara.

Did you know?

”Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) diduga terjadi akibat gabungan interaksi genetik dan lingkungan luar, misalnya paparan terhadap timbal dan racun lingkungan lainnya. Ketahui selengkapnya di sini.

Gunakan pakaian tertutup jika berada di luar ruangan

Selama terjadinya bencana asap ini, Ibu sebaiknya selalu mengenakan pakaian yang tertutup. Begitu juga ketika si Kecil harus keluar rumah, pastikan pakaian yang ia kenakan dapat melindung sekujur tubuhnya. Pakaian tertutup dapat mencegah kulit terpapar dari abu sisa pembakaran.

Rajin mencuci tangan

Sebaiknya Ibu dan si Kecil sering mencuci tangan, terutama setiap habis berpergian. Begitu juga sayuran dan buah yang ada di rumah, sebaiknya selalu di cuci bersih setiap akan dimasak atau dimakan.

Persiapkan barang-barang Ibu dan si Kecil jika terjadi evakuasi

Sebaiknya barang-barang yang rutin dipakai sehari-hari seperti botol susu, susu, popok dan pakaian si Kecil di simpan di tempat tertutup secara bersama-sama. Ini sekaligus sebagai persiapan, agar Ibu lebih sigap ketika terjadi evakuasi saat kondisi lingkungan sudah menjadi semakin buruk.

Jaga kondisi psikologis si Kecil

Meski kondisi ini berat untuk dihadapi oleh Ibu dan si Kecil. Pastikan Ibu bisa menjaga diri agar selalu dalam kondisi tenang. Selain itu, Ibu juga perlu menjaga kondisi psikis si Kecil, agar perkembangannya tidak terganggu. Ibu sebaiknya sebisa mungkin melakukan rutinitas keluarga, mengajak si Kecil untuk tetap bereksplorasi dengan mainan yang ia punya di dalam rumah, sering berkomuikasi dengan si Kecil dan peluk si Kecil setiap ia mulai merasa takut.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
Artikel Terkait