Ada banyak manfaat probiotik untuk anak selain menjaga pencernaan. Yuk, berkenalan dengan probiotik, manfaatnya, dan bagaimana Mama bisa optimalkan asupan probiotik si Kecil!
Apa Itu Probiotik?
Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di dalam saluran pencernaan. Probiotik ada banyak jenisnya, tapi yang paling sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium bifidum.
Lactobacillus banyak terdapat dalam makanan fermentasi seperti yogurt. Bakteri ini bermanfaat untuk mengatasi diare akibat intoleransi laktosa.
Bifidobacterium berasal dari ragi jamur dan ditemukan dalam produk susu olahan serta beberapa buah. Probiotik ini digunakan untuk mengatasi diare dan peradangan usus.
Manfaat Probiotik untuk Anak
Manfaat utama probiotik meliputi peningkatan kesehatan pencernaan, penguatan sistem kekebalan tubuh, dan pencegahan diare. Berikut adalah beberapa manfaat probiotik bagi anak:
1. Meningkatkan Imunitas
Salah satu manfaat utama probiotik untuk anak adalah mendukung sistem kekebalan tubuh dengan menjaga keseimbangan bakteri baik yang hidup secara alami di dalam usus.
Bakteri baik dalam usus membantu tubuh melawan kuman penyebab penyakit dan melindungi usus dari infeksi.
Selain itu, probiotik dapat memodulasi respons imun dengan meningkatkan aktivitas sel-sel imun seperti makrofag dan limfosit. Hal ini meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
2. Dukung Fungsi Otak
Belum banyak studi yang bisa membuktikan bahwa probiotik dapat meningkatkan fungsi kognitif atau kecerdasan anak.
Satu studi menunjukkan peluang bahwa anak yang mengonsumsi probiotik lebih dari 6 bulan mungkin mengalami sedikit peningkatan dalam kemampuan berpikir dibandingkan yang tidak.
Ada pula satu studi yang menunjukkan probiotik dapat mengurangi risiko ADHD atau Asperger.
Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian sebelum probiotik bisa direkomendasikan untuk meningkatkan fungsi kognitif anak.
Baca Juga: 11 Vitamin Anak 1 Tahun untuk Otak dan Daya Tahan Tubuh
3. Mengurangi Risiko ISPA
Berkat perannya terhadap sistem imun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi probiotik dapat mengurangi durasi dan keparahan infeksi saluran pernapasan pada orang dewasa.
Namun, diperlukan lebih banyak riset untuk memahami mekanisme dan efektivitasnya secara menyeluruh pada anak.
4. Mengatasi Diare
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi probiotik untuk anak dapat mempercepat pemulihan infeksi usus dan mengurangi diare. Namun, efektivitasnya bergantung pada jenis strain yang digunakan.
Pemberian probiotik juga diteliti dapat mengurangi gejala diare yang diakibatkan efek samping penggunaan antibiotik.
5. Mencegah Eksim
Hingga saat ini, belum ada bukti kuat bahwa probiotik bisa mengobati atau menyembuhkan eksim yang sudah muncul.
Namun, konsumsi probiotik pada ibu saat menyusui sebelum melahirkan dan pemberian probiotik pada bayi setelah lahir bisa membantu mencegah kemunculan eksim pada anak yang berisiko mengalaminya.
6. Mengatur Mood dan Perilaku
Asupan probiotik berpengaruh langsung pada mikrobiota bakteri baik yang hidup di usus.
Studi Ohio State University menunjukkan keragaman bakteri usus berkaitan dengan perilaku, tidur, energi, fokus, suasana hati, dan temperamen anak, seperti rasa ingin tahu dan kemauan sosialisasi.
Itu kenapa usus juga disebut "otak kedua" karena terhubung erat dengan sistem saraf di otak yang memengaruhi perkembangan mental anak.
Terlebih, sistem saraf usus berkembang lebih awal dari otak sehingga berperan besar dalam mengatur fungsi kognitif dan suasana hati.
7. Mengurangi Gejala Inflammatory Bowel Disease (IBD)
IBD adalah peradangan kronis yang terjadi pada saluran pencernaan. Ketidakseimbangan bakteri di usus telah dikaitkan dengan kemunculan IBD.
Probiotik berpotensi membantu mengurangi gejala IBD pada anak, tapi efektivitasnya bisa berbeda. Sebaiknya Mama konsultasi dulu dengan dokter sebelum memberikan probiotik untuk anak dengan IBD.
Penting untuk dicatat juga bahwa suplementasi probiotik sebaiknya digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti dari obat-obatan medis yang direkomendasikan dokter.
Baca Juga: Kebutuhan Gizi Anak yang Perlu Dipenuhi di Usia Prasekolah
8. Mengurangi Risiko Alergi
Beberapa penyakit alergi dikaitkan dengan peningkatan jumlah bakteri Clostridium dan kurangnya Bifidobacterium pada saluran cerna.
Pemberian probiotik pada ibu yang sedang hamil atau menyusui dan memiliki riwayat penyakit alergi pada keluarga dapat mengurangi risiko beberapa penyakit alergi pada anak, seperti dermatitis atopik, asma, dan rhinitis alergi.
9. Menjaga Kesehatan Jantung
Menurut penelitian, bakteri di pencernaan yang diberikan makanan tinggi kolesterol dapat menghasilkan senyawa trimethylamine-N-oxide (TMAO).
Seseorang yang memiliki jumlah senyawa TMAO yang tinggi memiliki risiko 2,5 kali lipat lebih banyak terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
10. Mencegah Konstipasi pada Anak
Konstipasi pada anak bisa disebabkan oleh beragam hal baik pola makan, alergi, maupun masalah psikologis.
Penelitian menyatakan pemberian probiotik untuk anak selama 3-12 minggu dapat melancarkan sistem pencernaan melalui pergerakan usus yang lebih baik.
11. Mengurangi Risiko Kanker
Penelitian menunjukkan bahwa probiotik memiliki sifat anti-inflamasi dan mampu melawan kanker.
Probiotik juga akan membantu pasien kanker mentoleransi imunoterapi yang mereka jalani sebagai pengobatan kanker.
Imunoterapi bisa berdampak pada kesehatan pasien kanker, seperti merusak sel yang sehat.
Mengonsumsi probiotik setelah imunoterapi akan menjadikan sistem tubuh pasien kembali normal dan mendukung pemulihannya.
12. Mencegah Intoleransi Laktosa
Probiotik terdiri atas asam laktat yang bisa mengubah laktosa menjadi asam laktat, sehingga bisa melindungi anak dari gejala intoleransi laktosa, seperti kembung, diare, dan sakit perut.
13. Mencegah Obesitas
Manfaat probiotik untuk anak lainnya adalah untuk mencegah obesitas. Keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan ternyata dapat memengaruhi berat badan anak.
Anak yang mengalami obesitas memiliki keberagaman bakteri yang lebih sedikit dibandingkan anak dengan berat badan ideal.
14. Menurunkan Risiko Terjadinya Kolik
Peningkatan jumlah Proteobacteria pada saluran pencernaan dapat menimbulkan kolik akibat gas yang diproduksi oleh bakteri ini.
Pemberian probiotik selama 3 bulan pertama kehidupan berguna untuk mengurangi terjadinya kolik pada bayi.
Baca Juga: 14 Makanan yang Mengandung Probiotik Terbaik untuk Anak
Panduan Memberikan Probiotik dengan Aman untuk Anak
Bagi Mama yang ingin memberikan probiotik pada si Kecil, simak panduan ini agar tetap aman!
1. Konsumsi Probiotik dengan Jumlah yang Tepat
Satuan pengukuran probiotik adalah Colony Forming Unit (CFU).
Jumlah umum probiotik yang dibutuhkan anak per hari adalah 5-10 miliar CFU, sedangkan orang dewasa membutuhkan 10-20 miliar CFU dalam sehari.
2. Konsumsi Probiotik di Waktu yang Tepat
Waktu terbaik mengonsumsi probiotik untuk anak adalah di pagi hari saat sarapan. Hal ini akan melancarkan pergerakannya dari perut ke usus.
Namun, sebenarnya anak bisa diberikan probiotik kapan saja kok, Ma. Karena kegunaan yang akan didapatkan dari probiotik tetap sama baik dikonsumsi pagi, siang, atau malam hari.
Hal terpenting adalah mengonsumsinya secara teratur setiap hari untuk mendapatkan manfaat optimal.
3. Dukung dengan Suplemen
Penelitian menyebutkan bahwa suplemen probiotik aman digunakan dan mungkin bermanfaat bagi anak. Namun, beberapa ahli berpendapat efektivitasnya bisa berbeda karena pencernaan anak belum sempurna.
Jadi, penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan anak sebelum memberikan probiotik agar tetap aman.
Konsultasikan dengan dokter untuk memilih suplemen probiotik yang sesuai dan pantau reaksi anak, karena efek samping seperti kembung, sembelit, atau ruam mungkin terjadi.
4. Kombinasikan dengan Sumber Prebiotik
Agar manfaat probiotik bisa optimal, kombinasikan makanan sumber probiotik dengan prebiotik. Prebiotik adalah jenis serat khusus yang tidak bisa dicerna dan menjadi makanan bagi bakteri baik dalam usus.
Dengan asupan prebiotik yang cukup, bakteri baik bisa berkembang biak dan berfungsi dengan optimal. Contoh makanan sumber prebiotik adalah:
- Pisang.
- Apel.
- Rumput laut.
- Bawang-bawangan (bawang merah, bawang putih, daun bawang)
- Asparagus.
- Kedelai.
- Gandum.
Sebagai contoh, Mama bisa sajikan yogurt dingin dengan potongan pisang dan apel atau membuat sup rumput laut hangat dengan side dish kimchi yang tidak pedas.
5. Sempurnakan dengan Susu Fortifikasi FOS:GOS
Sebagai cara memaksimalkan manfaat probiotik untuk anak, lengkapi nutrisi harian si Kecil dengan memberikan susu terfortifikasi FOS:GOS seperti Nutrilon Royal 3.
FOS:GOS adalah jenis serat khusus yang menjadi makanan bagi bakteri baik dalam pencernaan).
Susu Nutrilon Royal 3 dilengkapi dengan dengan formula Double Biotics, yaitu perpaduan FOS:GOS rasio 1:9 paling tinggi yang teruji klinis dan EPA & DHA yang lebih tinggi. Dapat bantu optimalkan tumbuh kembang dan intelegensi anak.
Jangan lupa untuk bergabung menjadi member Nutriclub untuk mendapatkan informasi lengkap yang telah diverifikasi ahli mengenai tumbuh kembang dan kesehatan anak. Yuk, dukung anak menjadi pemenang, Ma!