Bayi bisa pilek 2-3 bulan sekali dalam 1 tahun pertama usianya. Jadi, Mama harus tahu juga apa saja cara mengatasi pilek pada bayi tanpa obat.
Bagaimana Cara agar Pilek Bayi Cepat Sembuh?
Pilek umumnya bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari. Namun, ada beberapa cara alami yang dapat membantu si Kecil merasa lebih nyaman dan lebih cepat pulih dari pilek:
1. Menghisap Ingus
Cara mengatasi pilek pada bayi yang paling mudah dilakukan adalah menyedot ingusnya menggunakan syringe bulb.
Sebelum menggunakannya, pastikan syringe bulb steril. Kemudian, masukkan ujung pipet penghisap sekitar 1 cm ke dalam salah satu lubang hidung si Kecil.
Tekan pompanya dengan lembut untuk menarik ingus keluar. Hindari menghisap ingus menggunakan mulut, karena akan meningkatkan risiko infeksi pada bayi.
2. Nyalakan Humidifier
Mama perlu memerhatikan tingkat kelembaban ruangan bayi. Jika angkanya di bawah 30% (ukur dengan hygrometer), sebaiknya Mama matikan AC dan menyalakan humidifier cool mist.
Ruangan dengan udara yang terlalu kering tidak baik bagi bayi yang sedang pilek karena dapat memicu penebalan ingus di hidung dan tenggorokan.
Terus pantau tingkat kelembaban kamar si Kecil. Mama perlu mematikan humidifier saat kelembaban ruangan mencapai 50% untuk mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri.
Baca Juga: Penyebab Napas Bayi Grok-Grok dan Cara Mengatasinya
3. Terapi Uap
Terapi uap air hangat adalah salah satu hal yang bisa dilakukan jika bayi sedang pilek. Fungsinya untuk melegakan saluran pernapasan dari lendir.
Caranya adalah dengan mengisi ember atau bathtub dengan air panas. Mama perlu menutup pintu kamar mandi supaya uap hangat mengumpul di dalam ruangan.
Kemudian, pangku si Kecil di kursi dan biarkan ia menghirup uap hangat selama 10-15 menit. Uap hangat yang dihirup akan bantu mengencerkan ingus yang mengeras dalam hidung.
4. Meneteskan Saline Water
Cara mengatasi pilek pada bayi selanjutnya adalah menyemprotkan saline water. Mama bisa membeli cairan steril ini di apotek tanpa perlu resep dokter.
Saline water dapat bantu mengencerkan ingus yang terlalu kental dan sulit dikeluarkan. Mama hanya perlu memberikan 2-3 tetes pada masing-masing lubang hidung si Kecil.
Setelah itu, Mama dapat menyedot ingus dengan nasal aspirator atau bulb syringe. Pilih yang ujungnya kecil supaya tidak menyakiti hidung bayi.
5. Memijat Hidung Bayi
Pijatan lembut pada hidung bayi dapat bantu melegakan sumbatan pada saluran pernapasan si Kecil dan membuat sirkulasi darah di sekitar hidungnya menjadi lebih lancar.
Gunakan dua jari telunjuk Mama untuk memijat bagian atas hidung dan bagian bawah alis bayi. Sambil memijat, perhatikan ekspresi si Kecil. Pastikan ia terlihat nyaman dengan pijatan Mama.
Kurangi tekanan pijatan ketika si Kecil tampak kesakitan dan hentikan jika ia tampak tidak nyaman.
6. Meninggikan Kepala Saat Tidur
Agar bayi tetap bisa tidur nyenyak saat pilek, cobalah sedikit meninggikan posisi kepalanya. Caranya dengan meletakkan lipatan handuk tipis di bawah sprei.
Metode ini dapat mencegah lendir mengalir balik dan mengeras di dalam rongga hidung yang bisa membuat si Kecil semakin susah bernapas lega.
Jangan meletakkan lipatan handuk di atas permukaan sprei. Handuk dapat menutupi saluran pernafasan bayi dan meningkatkan risiko SIDS (sudden infant death syndrome).
7. Ajak Tummy Time
Tummy time juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi pilek pada bayi. Metode ini boleh dilakukan ketika si Kecil sudah bisa mengangkat dan menopang lehernya dengan tegak.
Caranya, baringkan bayi dalam posisi tengkurap kemudian tepuk lembut punggungnya. Pastikan Mama memberikan pengawasan penuh saat melakukan terapi ini.
Jangan sampai si Kecil tertidur dalam posisi tengkurap karena dapat meningkatkan risiko SIDS. Begitu ia terlihat lelah atau sudah tidak nyaman, segera akhiri sesi tummy time.
8. Mengajak Bayi Berjemur
Vitamin D berperan penting dalam meningkatkan kinerja sistem daya tahan tubuh. Salah satu cara memenuhi asupan vitamin D adalah dengan berjemur.
Untuk mendapatkan sinar matahari terbaik, Mama dapat mengajak si Kecil berjemur sebelum pukul 10 pagi atau setelah pukul 4 sore. Tidak perlu terlalu lama, cukup 20-30 menit saja.
Pastikan Mama tidak menjemur bayi di bawah usia 6 bulan langsung di bawah terik matahari. Untuk bayi di atas 6 bulan, pastikan Mama mengoleskan sunscreen SPF 30 sebelum berjemur.
9. Terapi Bawang Merah
Bawang merah bisa digunakan untuk melegakan hidung yang tersumbat karena kandungan sulfur di dalamnya bisa bantu mengencerkan lendir yang menumpuk.
Lantas, bagaimana cara menggunakan bawang merah untuk bayi batuk pilek? Mama cukup memotong-motong bawang dan meletakkannya di atas piring kecil.
Letakkan piring di samping tempat tidur supaya terhirup oleh si Kecil. Mama tidak perlu membalurkan bawang merah ke tubuh si Kecil karena hal tersebut dapat menyebabkan iritasi.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi
10. Mengoles Cream Vaporub
Mengoleskan cream atau balsem vaporub bisa menjadi cara mengatasi pilek pada bayi. Mama cukup oleskan tipis-tipis pada dada, punggung, hingga telapak kaki si Kecil.
Pastikan Mama sudah memilih vaporub khusus untuk bayi atau sesuai dengan kelompok usianya.
Apabila hanya ada vaporub untuk dewasa, jangan pernah mengoleskannya langsung pada punggung dan dada bayi. Ini dapat menyebabkan sensasi panas seperti terbakar.
Cukup usapkan tipis-tipis pada area telapak kaki untuk membantunya merasa lebih hangat dan nyaman. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar mendapat vaporub yang aman bagi bayi.
11. Memberikan ASI yang Cukup
Lendir yang menyumbat rongga hidung dan tenggorokan si Kecil akan lebih mudah luruh ketika si Kecil tercukupi kebutuhan cairan hariannya.
Disamping itu, pilek yang disertai demam bisa membuat bayi dehidrasi. Tawarkan menyusu lebih sering untuk mencegah hal tersebut terjadi. Sebab, dehidrasi cukup berbahaya pada bayi.
Segera bawa ke dokter apabila si Kecil menunjukkan gejala dehidrasi seperti urin berwarna pekat dan frekuensi buang air kecil terlalu sedikit.
12. Berikan MPASI Tinggi Protein dan Serat
Jika bayi sudah mulai makan MPASI, bantu ia cepat sembuh dengan perbanyak makanan yang terdiri dari sayuran, protein, dan lemak sehat.
Mama bisa berikan sup yang terdiri dari kaldu, sayuran, dan ayam untuk beri nutrisi pada tubuh bayi. Hangatnya kuah kaldu juga bisa bantu mengencerkan lendir pada saluran pernapasan.
Selain itu, Mama bisa gunakan kaldu sapi untuk menghaluskan puree atau langsung meminumkan kaldunya sebagai cara mengatasi pilek pada bayi.
13. Memberikan Makanan Kaya Probiotik
Probiotik adalah bakteri baik yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil. Menurut sebuah penelitian, bakteri baik ini dapat bantu mengurangi gejala pilek.
ASI adalah sumber probiotik terbaik untuk bayi. Contoh makanan tinggi probiotik lainnya untuk MPASI adalah keju dan yogurt. Teksturnya yang lembut bantu melegakan tenggorokan si Kecil.
Supaya manfaatnya optimal, pastikan yogurt mengandung probiotik hidup, sudah difortifikasi vitamin D, tidak mengandung gula, dan tidak mengandung perasa buatan.
14. Memberikan Makanan Kaya Vitamin C
Vitamin C merupakan salah satu nutrisi yang ampuh untuk meningkatkan kekuatan sistem imun dan mengatasi pilek pada bayi.
Mama dapat memasukkan makanan kaya vitamin C ke dalam menu MPASI si Kecil, baik sebagai camilan maupun makanan utama.
Rekomendasi makanan kaya vitamin C yang baik untuk bayi adalah jeruk, kiwi, lemon, brokoli, tomat, dan jambu merah.
15. Memberikan Makanan Kaya Vitamin D
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa vitamin D mampu mencegah tertular pilek dan mampu meringankan gejalanya jika sudah terlanjur terinfeksi.
Selain dari sinar matahari, Mama juga dapat memberikan vitamin D melalui MPASI yang terbuat dari ikan salmon, ikan trout, oat yang difortifikasi, dan minyak ikan cod.
Baca Juga: Hidung Bayi Tersumbat Tapi Tidak Ada Ingus, Apa Penyebabnya?
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila pilek tidak kunjung sembuh dan si Kecil menunjukkan hal-hal berikut ini, sebaiknya segera bawa ke dokter:
- Bayi berusia di bawah 3 bulan.
- Pilek disertai batuk terus-menerus.
- Ingus kental berwarna hijau selama beberapa hari.
- Mata si Kecil merah atau mengeluarkan cairan mata kuning atau kehijauan.
- Suhu badan mencapai (38 C).
- Mengalami kesulitan bernapas atau mengi.
- Telinganya sakit (terjadi infeksi telinga).
- Jarang buang air kecil.
- Batuk keras dan menyebabkan muntah atau perubahan warna kulit.
- Batuk mengeluarkan lendir bercampur darah.
- Menolak untuk menyusui atau mengonsumsi cairan.
- Tidak bertenaga.
- Sulit bernapas atau kebiruan di sekitar bibir.
Cara Mencegah Pilek pada Bayi
Berikut adalah sejumlah langkah antisipasi lain yang dapat Mama dan Papa terapkan untuk meminimalisir penularan pilek pada bayi:
- Jangan biarkan bayi baru lahir bertemu banyak orang.
- Hindari membawa bayi naik transportasi umum.
- Jaga jarak bayi dengan orang yang sedang sakit.
- Hindari bayi dari paparan asap polusi.
- Rutin membersihkan permukaan barang atau mainan yang sering disentuh si Kecil.
- Pastikan memilih baby day care dengan sistem kebersihan yang baik dan terjaga.
- Pastikan semua anggota keluarga menutup hidung dan mulutnya saat bersin atau batuk.
- Buang tisu bekas batuk atau bersin di tempat sampah, lalu cuci tangan dengan sabun.
- Pastikan tangan Mama bersih sebelum menyentuh dan menyusui bayi.
- Pastikan semua orang yang akan menyentuh si Kecil sudah cuci tangan.
Apabila Mama dan Papa masih memiliki pertanyaan seputar cara mengatasi pilek pada bayi atau kondisi kesehatan lainnya, yuk langsung hubungi layanan Nutrilon Expert Advisor.
Tim ahli kami siap 24/7 menjawab pertanyaan Mama seputar kesehatan si Kecil tanpa membuat janji terlebih dahulu. Gratis!