Loading...
cegah-terjadinya-infeksi-telinga-pada-si-kecil_large
Kesehatan

Infeksi Telinga pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Penyebab Infeksi Telinga pada Bayi
  • Gejala Infeksi Telinga pada Bayi
  • Cara Mengatasi Infeksi Telinga pada Bayi
  • Cara Mencegah Infeksi Telinga pada Bayi

Tahukah Mama bahwa bayi rentan terhadap infeksi telinga? Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 90% anak di bawah usia 3 tahun pernah mengalami infeksi telinga, dan insiden tertingginya dialami bayi usia usia 6-18 bulan.

Yuk, ketahui lebih lanjut tentang infeksi telinga pada bayi berikut cara mengatasinya pada ulasan di bawah ini.

Penyebab Infeksi Telinga pada Bayi

Infeksi telinga adalah infeksi di saluran telinga luar (otitis eksterna) maupun telinga tengah (otitis media) yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. 

Secara umum, telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Namun, telinga tengah adalah bagian yang paling sering mengalami infeksi dan kondisi ini disebut otitis media akut. Otitis media akut adalah infeksi pada telinga tengah, yaitu di balik gendang telinga yang menyebabkan saluran telinga membengkak dan berair.

Selain itu, infeksi telinga juga dapat disebabkan oleh infeksi “lanjutan” dari virus yang menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi, misalnya virus penyebab flu, radang tenggorokan, dan pilek. 

Bayi cenderung lebih rentan terserang infeksi karena sistem imunnya belum bekerja seoptimal orang dewasa. Selain itu, ukuran saluran eustachius bayi (saluran yang menghubungkan ruang di belakang gendang telinga dengan tenggorokan dan bagian belakang rongga hidung.) jauh lebih kecil dan lebih datar daripada orang dewasa. Hal ini membuat cairan lebih sulit keluar dari telinga

Gejala Infeksi Telinga pada Bayi

Infeksi telinga akan menyebabkan telinga terasa sakit. Namun, bayi belum bisa berbicara untuk menyampaikan rasa sakitnya. 

Jadi untuk menunjukkan rasa sakitnya, bayi akan sering menggosok atau menarik-narik telinganya, menangis lebih sering atau lebih kencang dari biasanya, sulit tidur karena rasa nyerinya bertambah parah di posisi telentang, dan lebih mudah rewel.

Secara umum, infeksi telinga pada bayi juga dapat memunculkan gejala seperti:

  • Demam.

  • Cairan keluar dari telinga. 

  • Memiliki masalah dengan keseimbangan tubuh. 

  • Terlihat lambat atau sulit merespon suara di dekatnya, misalnya tidak menengok secepat biasanya ketika Mama memanggil namanya. 

  • Suara pelan. 

  • Bernapas dengan mulut atau mulai mendengkur karena amandel anak ikut membengkak.

  • Menangis atau rewel saat sedang menyusu, karena gerakan menghisap dan menelan dapat menyebabkan perubahan tekanan pada telinga tengah.

  • Kehilangan nafsu makan karena tidak mau menyusu.

Segera bawa anak ke rumah sakit atau dokter anak kepercayaan ketika infeksi telinga disertai dengan gejala berat seperti: 

  • Demam tinggi tinggi lebih dari 38-40 derajat celcius. 

  • Keluar cairan berdarah. 

  • Keluar cairan bernanah dari telinga. 

Baca juga: 8 Cara Membentuk Imunitas Bayi

Cara Mengatasi Infeksi Telinga pada Bayi

Penanganan terhadap infeksi telinga biasanya disesuaikan dengan kelompok usia, tingkat keparahan, jenis infeksi (pertama kali atau pengulangan), dan kondisi cairan telinga.

Berikut penjelasan cara mengatasi infeksi telinga pada bayi yang perlu Mama ketahui: 

1. Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan

Bayi di bawah usia 6 bulan perlu langsung dibawa ke dokter ketika mengalami infeksi telinga karena ia belum mendapatkan imunisasi secara lengkap. 

Selanjutnya, dokter akan memberikan antibiotik untuk mencegah persebaran bakteri yang terjebak di belakang gendang telinga si Kecil ke bagian tubuh lain. Sebab persebaran bakteri dapat menyebabkan komplikasi infeksi serius yang mengancam keselamatan jiwa. 

Antibiotik yang diberikan dokter harus tetap diberikan sampai habis dengan dosis yang tepat, meski infeksi telinga si Kecil sudah terlihat membaik atau sembuh. Menghentikan pengobatan terlalu cepat dapat menyebabkan bakteri kebal terhadap antibiotik dan infeksi lebih mudah datang kembali. 

Setelah si Kecil sembuh, Mama disarankan untuk kembali lagi ke dokter untuk memastikan infeksi benar-benar sudah bersih. 

2. Bayi Usia 6 hingga 24 Bulan

Untuk kelompok usia ini, Mama biasanya akan diajak berdiskusi terlebih dahulu oleh dokter mengenai pengobatan yang akan diberikan. 

Pada umumnya, dokter akan memberitahu terlebih dahulu bahwa infeksi telinga dengan gejala ringan tidak perlu diobati. Infeksi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2-3 hari. 

Untuk membuat si Kecil lebih nyaman, Mama hanya perlu mengelap cairan yang keluar dari telinga menggunakan kain bersih yang lembut. Mama juga bisa mengompres telinganya dengan kain waslap hangat atau dingin. 

Hindari membersihkan telinga si Kecil dengan memasukkan cotton bud atau ujung kuku jari Mama karena dapat memperburuk infeksi. 

Apabila setelah 2-3 hari kondisi telinga belum membaik, membuat si Kecil terlihat kesakitan,  atau infeksi telinga menunjukkan gejala berat, dokter akan segera memberikan antibiotik sebagai pengobatan. 

3. Usia di atas 24 Bulan

Bayi di atas usia 24 bulan biasanya hanya akan mengalami infeksi telinga ringan yang dapat sembuh sendiri tanpa perawatan medis. Untuk mengurangi rasa nyeri, mungkin dokter akan memberikan ibuprofen atau parasetamol. 

Dan sama seperti sebelumnya, pengobatan dengan antibiotik baru akan diberikan ketika setelah 2-3 hari infeksi telinganya belum membaik. 

Umumnya bayi akan bisa sembuh dalam beberapa hari setelah mendapatkan pengobatan yang tepat. Namun, sedikit cairan mungkin masih ada di dalam telinganya dan baru benar-benar bersih setelah 3-6 minggu. 

Baca juga: 6 Cara Alami Menurunkan Demam pada Bayi Tanpa Obat

Cara Mencegah Infeksi Telinga pada Bayi

Ada beberapa langkah pencegahan yang dapat Mama lakukan untuk menekan risiko bayi mengalami infeksi telinga, antara lain: 

  1. Memberikan imunisasi secara lengkap dan tepat waktu. Jumlah penderita infeksi telinga pada anak yang telah diimunisasi lebih sedikit daripada anak yang belum diimunisasi. Hal ini turut dipengaruhi oleh pemberian imunisasi influenza dan PCV yang secara klinis mampu menekan risiko infeksi dari 13 macam bakteri. 

  2. Jauhkan bayi dari paparan asap rokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering terpapar asap rokok memiliki frekuensi infeksi telinga yang lebih tinggi. Sebab, asap rokok dapat membuat saluran eustachius si Kecil mengalami iritasi.

  3. Tidak membiarkan ASI dari dot dengan posisi tidur. Minum menggunakan botol susu dalam posisi tidur telentang dapat menyebabkan ASI masuk ke dalam saluran eustachius sehingga meningkatkan risiko infeksi telinga. Usahakan bayi selalu minum ASI sambil duduk atau dipangku.  

  4. Memberikan ASI eksklusif. ASI mengandung zat antibodi yang dapat membantu tubuh si Kecil melawan bakteri jahat penyebab infeksi. Oleh karena itu, usahakan untuk memberikan ASI selama 6 bulan penuh.  

  5. Rajin mencuci tangan. Selalu cuci tangan Mama menggunakan sabun di bawah air mengalir selama minimal 20 detik sebelum menyentuh bayi, menyiapkan MPASI, atau menyuapinya. Hal ini penting untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri dan bayi tertular pilek (selesma) atau flu. 

  6. Jauhkan dari orang yang sedang sakit. Sebisa mungkin, tunda dulu jadwal playdate jika teman si Kecil sedang sakit. Hindari juga membawa si Kecil ke tempat ramai apabila sedang musim batuk-pilek.

Itulah informasi dasar mengenai infeksi telinga pada bayi yang perlu Mama ketahui. Yuk kunjungi The Parents’ Guide Academy untuk temukan lebih banyak artikel informatif yang diverifikasi oleh ahli seputar kesehatan dan daya tahan tubuh bayi.

Mama juga bisa dapatkan e-book eksklusif tentang panduan mengoptimalkan sistem imun si Kecil dalam 1000 hari pertamanya di sini. Terus semangat dukung tumbuh kembang si Kecil menjadi sosok pemenang, ya, Ma!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Ear Infections in Babies and Toddlers. (2022, October 11). Hopkinsmedicine.org. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/ear-infections-in-babies-and-toddlers

  2. Ear infections in babies and children. (2022, December 20). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/ear-infections-in-babies-and-children#:~:text=Ear%20infections%20are%20common%20in%20babies%20and%20young%20children%2C%20especially,Pain%20relief%20medication%20can%20help.

  3. Ear Infections in Children. (2022, March 16). NIDCD. https://www.nidcd.nih.gov/health/ear-infections-children

  4. Ear infections. (2009). Paediatrics and Child Health, 14(7), 465–466. https://doi.org/10.1093/pch/14.7.465

  5. Clinic, C. (2023). Ear Infection (Otitis Media): Symptoms, Causes & Treatment. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8613-ear-infection-otitis-media#management-and-treatment

  6. NHS Choices. (2023). Ear infections. https://www.nhs.uk/conditions/ear-infections/

Artikel Terkait