Melengkapi vaksin campak bayi dapat merangsang kekebalan tubuh si Kecil bekerja kuat dan lebih optimal. Kapan bayi perlu mendapatkan vaksin campak dan bagaimana jika terlewat?
Apa Fungsi Vaksin Campak?
Fungsi vaksin campak adalah melindungi bayi dari paparan virus Paramyxovirus yang menyebabkan penyakit campak atau measles.
Virus campak sangat mudah menular melalui droplet (percikan air liur) dari orang lain yang telah terinfeksi. Jika menyerang anak di bawah 5 tahun, penyakit campak dapat menyebabkan komplikasi serius.
Hingga kini belum ada pengobatan untuk mematikan virus penyebab campak. Maka, memberikan vaksin MR/MMR adalah langkah terbaik untuk melindungi si Kecil.
Jadwal Vaksin Campak
Supaya vaksin campak dapat memberikan perlindungan optimal, Mama perlu memberikannya sesuai jadwal imunisasi yang direkomendasikan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Vaksin campak bayi dosis pertama (MR) wajib diberikan di usia 9 bulan. Kemudian, dilanjutkan dengan dosis kedua (MR/MMR) pada usia 15-18 bulan dan dosis ketiga (MR /MMR) pada usia 5-7 tahun.
Baca Juga: Bayi Boleh Dimandikan Setelah Imunisasi, Begini Caranya
Apa Efek Samping Vaksin Campak?
Ada beberapa efek samping ringan yang biasanya muncul 48 jam setelah bayi mendapatkan vaksin campak, antara lain:
- Rasa tidak nyaman di bekas suntikan.
- Demam tidak tinggi.
- Ruam merah pada kulit.
- Gejala seperti pilek.
- Pembengkakan kelenjar getah bening (3 minggu pasca imunisasi).
Baca Juga: Ciri-Ciri Imunisasi BCG yang Gagal pada Bayi
Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin
Mama tidak perlu panik ketika muncul efek samping ringan setelah si Kecil mendapatkan vaksin campak bayi. Sebab, sebagian besar kondisi tersebut dapat Mama atasi dirumah dengan cara:
1. Memberikan Lebih Banyak Cairan
Setelah imunisasi, sistem imun tubuh si Kecil biasanya bereaksi sehingga menimbulkan demam ringan.
Untuk mengurangi demam dan mencegah terjadinya dehidrasi Mama perlu memberikan lebih banyak asupan cairan.
Mama bisa tambah asupan cairan si Kecil dengan cara meningkatkan frekuensi menyusui. Selain itu, Mama juga bisa berikan air putih, sari buah, air kelapa, atau air kaldu hangat.
2. Kompres dengan Air Hangat
Langkah selanjutnya untuk meredakan demam yang muncul akibat vaksin campak adalah mengompres dengan air hangat.
Letakkan kompres di lipatan ketiak dan selangkangan si Kecil selama 10-15 menit. Dengan begitu, panas tubuh akan keluar melalui pori-pori kulit.
3. Pakaikan Baju Tipis
Jika si Kecil demam setelah vaksin, jangan bungkus menggunakan selimut atau memakaikan baju tebal.
Tindakan tersebut justru dapat membuat suhu panas terperangkap dan demam si Kecil semakin buruk.
Mama lebih baik memakaikan baju yang tipis, lembut, dan mudah menyerap keringat pada si Kecl. Dengan begitu, panas tubuh lebih mudah keluar dan ia merasa lebih nyaman.
4. Berikan Obat Turun Panas
Pada umumnya dokter yang memberikan imunisasi akan meresepkan obat turun panas Parasetamol untuk di bawa pulang.
Jika timbul demam, Mama bisa memberikan parasetamol setiap 3-4 jam sekali (maksimal 6 kali dalam 24 jam) sesuai dengan dosis yang diresepkan dokter.
Mama juga bisa temukan lebih banyak solusi praktis lain untuk menurunkan demam bayi setelah imunisasi di Health & Immune Center.
5. Kompres Bekas Suntikan
Suntikan campak pada bayi biasanya diberikan di area paha. Bekas suntikan tersebut seringkali menimbulkan rasa nyeri sehingga si Kecil lebih rewel.
Untuk mengurangi rasa sakit bekas imunisasi, Mama bisa kompres bekas suntikan dengan handuk bersih yang dicelupkan ke air dingin.
Jika setelah dilakukan perawatan tersebut efek samping vaksin campak bayi tidak segera mereda atau terlihat makin parah, segera bawa si Kecil ke dokter, ya, Ma.
Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Imunisasi
Mama juga bisa berkonsultasi mengenai efek samping vaksin yang dialami si Kecil dengan menghubungi Nutriclub Expert Advisor yang siap 24/7 mendampingi Mama.
Mama pun bisa dapatkan lebih banyak tips untuk meningkatkan imunitas bayi dengan mengunduh E-book Eksklusif Imunitas di 1000 HPK yang dibuat oleh tim ahli. Gratis!
Bagaimana Jika Anak Terlambat Vaksin Campak?
Jika terlambat melengkapi vaksin campak bayi, Mama bisa segera lengkapi yang tertunda lewat program imunisasi kejar. Imunisasi kejar membantu anak tetap bisa mendapatkan perlindungan optimal dari penyakit campak.
Apabila usia si Kecil masih di bawah 12 bulan, ia bisa mendapatkan imunisasi kejar kapanpun berkunjung.
Imunisasi kejar juga bisa diberikan pada anak usia 12 sampai 59 bulan yang imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib nya tidak lengkap.
Jangan sampai terlambat memberikan vaksin campak agar si Kecil bisa bertumbuh kembang optimal dengan imun yang kuat, ya, Ma!