Infeksi nifas atau dalam istilah medis disebut juga dengan infeksi puerperalis merupakan sejenis infeksi bakteri yang umumnya menyerang sistem reproduksi, terutama rahim, yang menimbulkan endometritis.
Penyebabnya Infeksi Nifas
Dalam beberapa kasus, infeksi nifas juga dapat menyerang bagian tertentu di tubuh seperti saluran kemih, payudara, paru-paru, dan pembuluh darah. Infeksi bisa timbul di antara tenggang waktu 6 minggu setelah proses melahirkan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard Pilgrim Health Care Foundation tahun 2001, Sekitar 2-4 % ibu hamil yang melahirkan secara normal memiliki risiko terkena infeksi nifas. Angka ini akan meningkat 5-10 kali lipat bila persalinan ditempuh melalui bedah caesar.
Risiko bagi ibu yang melahirkan secara normal akan lebih tinggi bila Ibu menjalani proses persalinan dengan menggunakan vacuum atau forcep. Sementara bagi ibu yang menjalani operasi caesar, risiko terjangkit infeksi nifas akan lebih tinggi lagi bila operasi dilakukan setelah ketuban pecah.
Did you know?
”Menjaga kebersihan di sekitar luka jahit persalinan merupakan hal yang penting supaya tubuh Ibu bisa memulihkan diri tanpa masalah infeksi. Ketahui selengkapnya di sini.“
Infeksi nifas yang menyerang payudara atau mastitis disebabkan oleh kontaminasi bakteri bila puting susu lecet. Infeksi pada paru-paru (pneumonia) bisa terjadi pada ibu yang menerima pembiusan umum. Sedangkan infeksi pada pembuluh darah (phlebitis) disebabkan oleh jarum suntik yang terkontaminasi.
Penyebab Lain Infeksi Nifas Adalah:
• Alat-alat yang digunakan pada saat persalinan maupun sesudahnya kurang bersih atau kemungkinan terkontaminasi bakteri dari petugas ruang bersalin.
• Ibu dengan proses persalinan yang lama atau mendadak sehingga tidak tertangani dengan baik.
• Luka guntingan atau robekan dalam proses persalinan.
• Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban, atau darah yang membeku di dalam rahim.
• Kondisi yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, seperti malnutrisi, pendarahan, kelelahan dan pre-eklamsia.