Selama masa kehamilan, dengan nafsu makan yang bertambah, Ibu harus mengetahui apa makanan yang harus dikonsumsi atau makanan yang harus dihindari.
Apa Itu Tren Food Combining?
Selama masa kehamilan, dengan nafsu makan yang bertambah atau porsi makan yang besar karena untuk perkembangan sang bayi, Ibu harus mengetahui apa makanan yang harus dikonsumsi atau makanan yang harus dihindari/dipantang dan apakah makanan tersebut sesuai dengan nutrisi dan asupan gizinya.
Tak jarang, dengan dalih makanan untuk sang bayi, Ibu makan melebihi porsi yang sesuai untuk ibu hamil sehingga mengalami kenaikan berat badan yang drastis (kegemukan), padahal kenaikan berat badan Ibu terkait erat dengan pertumbuhan janin, plasenta yang sehat, air ketuban, dan persiapan untuk menyusui setelah kelahiran. Jika berat badan Ibu naik drastis, segeralah konsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan solusi terbaik. Umumnya, Ibu disarankan untuk melakukan diet yang sehat dan seimbang.
Padahal, kenaikan total berat badan selama kehamilan, normalnya berkisar antara 12-15 kg. Berat badan ideal calon ibu saat mulai kehamilan berkisar antara 45-65 kg.
Diet apakah yang cocok untuk Ibu yang sedang hamil? Apakah food combining bisa diberlakukan kepada Ibu hamil?
Berbeda dengan Ibu hamil yang vegan atau vegetarian, diet dengan metode food combining yang dilakukan Ibu yang sedang hamil, masih pro dan kontra.
Ada pendapat yang mengatakan ibu hamil dan menyusui tidak boleh melakukan food combining karena protein yang berkurang yang bisa menyebabkan perkembangan otak bayi akan berkurang, padahal perkembangan otak bayi adalah hal yang sangat penting.
Sementara pendapat yang mendukung food combining, metode food combining baik untuk semua orang, kecuali untuk mereka yang kekurangan gizi alias malnutrisi. Manfaat food combining bagi ibu hamil dan menyusui justru besar, karena anak menjadi kuat terhadap virus/bakteri penyakit.
Apa food combining itu? Orang pertama yang mempopulerkan pola makan alami yang menjadi dasar food combining adalah Dr. William Howard Hay, ahli bedah kenamaan di tahun 1920-an di Amerika. Pola makan food combining, dasarnya sama dengan pola makan empat sehat lima sempurna, yang lebih mengutamakan keseimbangan gizi. Bedanya, food combining lebih memperhitungkan "siklus pencernaan" tubuh manusia, yaitu pencernaan penyerapan dan pembuangan, yang ternyata berlainan intensitasnya pada pagi, siang dan malam hari.
Food combining lebih memperhitungkan sifat asam basa makanan sehingga ada kombinasi makanan tertentu yang dilarang karena menghambat kelancaran kerja pencernaan tubuh. Ada makanan yang pembentuk asam, ada pula yang pembentuk basa. Jika asam bertemu asam, keseimbangan asam basa dalam tubuh akan kacau, dan bisa menyebabkan keadaan tubuh jadi terlalu asam.
Makanan pembentuk asam, yaitu lemak dan minyak, produk susu, protein hewani, padi-padian, umbi- umbian (kecuali kentang rebus dengan kulitnya, wortel, bit, lobak), biji-bijian, kacang tanah, tomat yang dimasak, gula pasir, makanan beragi, cuka, alkohol, polong-polongan (kecuali kedelai, buncis, kacang panjang).
Makanan pembentuk basa di antaranya, belanak, sayuran (kecuali tomat yang dimasak), buah matang (walaupun ada rasa asam), kentang rebus de ngan kulitnya, susu mentah, wortel, bit, lobak, tauge, kr delai, madu alam, rumput laut, kacang-kacangan (kecuali kacang tanah).
Di antara makanan pembentuk asam dan basa itu, ada makanan yang disarankan untuk dikonsumi oleh Ibu yang sedang hamil.
Karena itulah, pendapat yang kontra food combining mengatakan saat hamil dan menyusui bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan diet. Jika Ibu mengalami berat badan yang berlebihan, maka kurangilah porsi makan atau membatasi asupan kalori, jauhi makanan yang manis dan kurangi garam, biasakan makan makanan yang kaya nutrisi namun sedikit lemak, makan sesuai dengan menu seimbang dan tak kalah penting Ibu harus melakukan olahraga yang disarankan untuk Ibu hamil seperti berenang, jalan kaki, dan senam.
Obesitas pada Ibu Hamil
Berat badan yang berlebihan atau obesitas pada Ibu yang sedang hamil dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti:
- Preeklampsia, yaitu meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urin. Sehingga Ibu mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia dapat berlanjut kepada eklampsia yang dapat menyebabkan ibu hamil koma, bahkan kematian, baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.
- Diabetes, dimana kadar glukosa yang tak terkendali pada Ibu, dan bisa mengakibatkan janin terpapar pada kondisi gula darah tinggi.
- Jantung atau penyakit kardiovaskular pada bayi.
- Plasenta yang berfungsi mensuplai oksigen akan menyempit karena lemak, dan dapat menghambat pertumbuhan bayi.