Tanda-tanda melahirkan biasanya muncul di antara usia kehamilan 37 dan 42 minggu. Setiap calon Mama mungkin mengalami tanda awal persalinan yang berbeda.
Kapan tepatnya Mama melahirkan biasanya sudah bisa diprediksi lewat perhitungan hari perkiraan lahir (HPL) sejak pemeriksaan USG trimester pertama. Namun, tetap penting untuk Mama bisa lebih aware terhadap setiap perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan, termasuk tanda-tanda mau melahirkan.
Pasalnya, prediksi tanggal lahir bisa berubah-ubah. Kadang, hari melahirkan bisa maju lebih awal atau mundur beberapa hari dari estimasi HPL Mama di awal.
Tanda-Tanda Melahirkan Sudah Dekat
Mengenali perubahan tubuh selama hamil tidak hanya penting untuk mengenali tanda atau gejala komplikasi kehamilan yang perlu diperiksakan. Ini juga penting agar Mama bisa menyadari kapan proses persalinan dimulai sehingga persiapan melahirkan pun jadi lebih matang.
Adapun berbagai tanda melahirkan sudah dekat adalah:
1. Bayi Turun ke Panggul
Sekitar 2-4 minggu menjelang hari-H persalinan, kemungkinan bayi Mama akan bergerak turun ke panggul untuk memposisikan kepalanya di bawah dekat jalur vagina.
Kondisi ini disebut juga sebagai lightening. Jika kepala janin sudah masuk ke rongga panggul ini adalah tanda melahirkan sudah dekat.
Apa yang Mama bisa rasakan pada saat ini? Umumnya Mama akan bisa bernapas lebih mudah karena bayi tidak lagi menekan diafragma.
Perut Mama akan terlihat lebih turun, dan Mama mungkin jadi lebih sering buang air kecil karena kepala bayi sekarang menekan kandung kemih. Gaya berjalan Mama juga seperti terlihat terombang-ambing atau terhuyung ke kanan-kiri.
2. Leher Rahim Menipis dan Melebar (Pembukaan)
Di trimester 3 kehamilan, serviks atau leher rahim akan mulai menipis dan melebar sebagai tanda-tanda melahirkan semakin dekat. Inilah yang disebut sebagai proses bukaan lahiran. Proses pelebaran atau “bukaan” leher rahim diukur dalam skala sentimeter (cm).
Semakin tipis leher rahim, maka semakin mudah melebar dan membuka selama proses persalinan berlangsung nantinya. Leher rahim terbuka biasanya mulai muncul beberapa minggu atau hari sebelum hari persalinan tiba.
Pada awalnya, proses bukaan terjadi dengan sangat lambat dan ketika persalinan sudah masuk ke fase aktif, pembukaan leher rahim akan terjadi sangat cepat.
Untuk mengetahui apakah leher rahim sudah mulai melebar atau belum, dokter biasanya akan memeriksanya menggunakan jari.
Apabila 10 jari sudah bisa dimasukkan atau lebarnya kurang lebih sekitar 10 cm, artinya pembukaan sudah lengkap sehingga Mama dan bayi sudah siap untuk menjalani proses persalinan.
3. Kram dan Sakit Punggung
Nyeri punggung akut bisa menjadi tanda persalinan sudah dekat. Mama mungkin merasakan sakit punggung bawah karena adanya tekanan di area panggul dari bayi yang bergerak turun.
Sakit punggung juga dapat dipicu oleh fluktuasi hormon kehamilan yang menyebabkan otot dan persendian tubuh meregang dan bergeser sebagai persiapan untuk melahirkan. Kondisi ini biasanya akan disertai dengan munculnya kontraksi.
Selain sakit punggung, kram mungkin terjadi di area selangkangan menjelang persalinan, terutama jika ini bukan kehamilan pertama Mama. Kram perut tanda mau melahirkan mirip nyeri PMS tapi rasanya lebih sakit.
Mama juga bisa merasakan nyeri di punggung bagian bawah yang menjalar hingga ke kaki. Rasa sakit ini tidak akan hilang jika Mama mengubah posisi.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kram Tanda Melahirkan
4. Diare
Sama seperti otot-otot rahim yang mengendur sebagai persiapan melahirkan, otot-otot rektum Mama juga mengendur. Hal ini dapat menyebabkan Mama mengalami diare sebelum melahirkan.
5. Nesting Instinct
Perut yang semakin membesar bersamaan dengan kandung kemih dan organ lainnya yang terkompresi dapat membuat Mama mengalami insomnia di minggu-minggu terakhir kehamilan.
Beberapa calon Mama juga mengalami ledakan energi dan tidak dapat menahan keinginan untuk membersihkan rumah dan mendekor ulang segala furnitur di rumah. Mama mungkin juga merasa lebih bersemangat menyiapkan keperluan melahirkan. Entah itu membeli pakaian bayi dan peralatan lainnya, hingga mendekor kamar tidurnya.
Dorongan untuk bersih-bersih rumah ini dikenal sebagai nesting instinct atau naluri “bersarang”. Dorongan ini ada karena Mama ingin menyambut si Kecil pulang dalam kondisi rumah yang bersih dan terbaik. Naluri “bersarang” paling kuat di minggu-minggu berikutnya setelah melahirkan.
Tidak apa-apa kok untuk beres-beres rumah, asal jangan berlebihan sampai membuat Mama kelelahan sebelum persalinan dimulai, ya.
6. Berat Badan Turun
Pertambahan berat badan saat hamil sering kali menurun di akhir kehamilan. Beberapa calon ibu bahkan mengalami penurunan berat badan hingga beberapa kilogram.
Hal ini normal dan tidak akan mempengaruhi berat lahir bayi Mama. Kenaikan berat badan Mama masih terjadi, tetapi penurunannya yang lebih terlihat karena perubahan kadar air dalam tubuh.
Sebab, sekarang cairan ketuban lebih sedikit, Mama lebih sering bolak-balik buang air kecil, dan bahkan mungkin lebih cepat berkeringat karena peningkatan aktivitas.
7. Kontraksi Makin Konsisten dan Kuat
Di trimester ketiga, Mama mungkin akan mulai mengalami beberapa kali kontraksi rahim untuk mempersiapkan kelahiran.
Awalnya hanya terjadi 1-2 kali dalam satu jam (tidak terjadi lebih dari dua kali per jam) dan hanya beberapa kali muncul dalam sehari. Waktu terjadinya pun singkat, hanya sekitar 30-60 detik atau paling lama sekitar 2 menit dengan interval jarak yang tidak teratur.
Kontraksi ini disebut dengan kontraksi palsu atau Braxton Hicks yang bukan termasuk tanda-tanda melahirkan sebenarnya.
Kontraksi rahim tanda melahirkan biasanya terjadi secara teratur secara berkala dengan durasi dan jarak antar kontraksi yang teratur. Awalnya kontraksi terjadi dengan durasi sekitar 30-45 detik dan jarak antar kontraksi sekitar 5-30 menit.
Kontraksi melahirkan yang asli akan menjadi lebih kuat, lebih teratur, dan lebih sering semakin dekat dengan hari kelahiran. Nyeri kontraksi melahirkan yang asli tidak akan mereda atau berhenti jika Mama mengubah posisi atau berbaring.
Semakin besar pembukaan, kontraksi akan terasa semakin kuat dengan frekuensi semakin sering dan durasi lebih lama, sekitar 45-60 detik dan jarak antar kontraksi 3-5 menit.
Beberapa orang hamil juga akan mengalami kontraksi yang terasa seperti nyeri punggung atau nyeri yang menjalar ke atau dari punggung selama kontraksi.
Baca Juga: Cara Mempercepat Kontraksi dengan Membujuk Janin Lahir Alami
8. Keluar Lendir dari Vagina
Di akhir trimester ketiga, Mama bisa melihat adanya lendir seperti jeli berwarna bening keruh yang keluar dari vagina. Ini disebut mucus plug atau sumbat lendir yang berfungsi untuk melindungi rahim dan janin dari bakteri.
Mucus plug akan terlepas dari leher rahim dan keluar dengan sendirinya sebagai tanda-tanda melahirkan sudah dekat.
Lendir ini bisa keluar dalam satu bongkahan jeli yang besar (terlihat mirip dengan ingus di hidung) atau dalam flek-flek kecil.
Tanda-tanda melahirkan ini biasanya akan muncul beberapa menit, jam, atau beberapa hari sebelum Mama melahirkan. Beberapa calon Mama mungkin tidak melihatnya sama sekali (dan beberapa wanita tidak mengeluarkannya tepat sebelum melahirkan).
Ketika serviks mulai menipis dan Mama mengalami bukaan, sumbatan lendir itu akan terlepas supaya bayi bisa bergerak melewati jalur lahir.
9. Air Ketuban Pecah
Air ketuban pecah merupakan tanda-tanda melahirkan sudah dekat. Saat cairan ketuban sudah pecah, maka secara otomatis cairan ini akan mengalir keluar melalui vagina Mama.
Mungkin Mama mengira kalau air ketuban pecah akan menimbulkan semburan deras dalam jumlah yang banyak. Faktanya, air ketuban yang keluar tidak langsung dalam jumlah banyak, Ma.
Cairan ketuban bocor tanda persalinan biasanya keluar seperti tetesan, tidak langsung banyak. Cairan ketuban ciri-ciri mau melahirkan akan keluar secara tidak beraturan dan berlangsung terus-menerus.
Jika Mama tidak yakin apakah cairan yang keluar melalui vagina merupakan air ketuban pecah atau urine, tak ada salahnya untuk memeriksakannya ke dokter guna mengetahui jawaban yang tepat.
Kebanyakan Mama biasanya mengalami kontraksi terlebih dahulu sebelum air ketubannya pecah. Namun, pada beberapa kasus lainnya, air ketuban bisa pecah dini sebelum terjadi kontraksi.
Bila dalam beberapa jam Mama belum mengalami kontraksi, sedangkan air ketuban sudah pecah, segera pergi ke rumah sakit untuk menjalani persalinan darurat. Biasanya, dokter kandungan akan menginduksi Mama.
Baca Juga: Tips Menghadapi Rasa Takut dan Cemas Jelang Persalinan
Kapan Mama Harus Menghubungi Dokter?
Saat yang tepat menghubungi dokter adalah ketika Mama merasakan tanda-tanda mau melahirkan. Dokter akan memantau pola kontraksi dan gejala lainnya yang Mama alami.
Mama perlu menghubungi atau menemui dokter segera apabila mengalami ciri-ciri melahirkan sebagai berikut.
-
Kontraksi berlangsung tiap 5 menit sekali selama kurang lebih satu menit.
-
Gerakan janin tidak sebanyak dari biasanya.
-
Muncul perdarahan.
-
Mengalami pecah ketuban.
Jangan pernah ragu untuk berkonsultasi ke dokter mengenai kondisi Mama jelang waktunya melahirkan. Termasuk jika ini adalah kehamilan pertama dan Mama memiliki kekhawatiran mengenai depresi postpartum atau baby blues.
Tidak ada salahnya juga untuk konsultasi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor yang siap menjawab pertanyaan Mama seputar persiapan melahirkan dan perawatan bayi baru lahir agar Mama siap Menang di Setiap Langkah.
Agar Mama bisa lebih siap menghadapi tantangan melahirkan dan merawat si Kecil yang baru lahir, Mama bisa download EBook C-Ready: Panduan Persiapan Caesar untuk dapatkan informasi lengkap yang dikurasi oleh expert!
Semoga informasi di atas membantu ya, Ma, dan semoga lancar dalam proses persalinannya nanti!