Loading...
bayi muntah setelah minum asi - nutriclub
Kesehatan

Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Pencegahannya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 13 Januari 2023


  • Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI
  • Cara Mencegah Bayi Muntah Setelah Minum ASI
  • Kapan Mama Harus Waspada?

Melihat bayi muntah setelah minum ASI sering menjadi kekhawatiran orang tua, karena dikaitkan dengan gejala penyakit atau infeksi. Perlukah kondisi ini Mama konsultasikan ke dokter?

Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Ada berbagai penyebab bayi muntah setelah diberikan ASI yang perlu Mama perhatikan, antara lain:

1. Terlalu Kenyang ASI

Bayi yang terlalu kenyang setelah menyusu memiliki risiko lebih tinggi untuk muntah. Kapasitas lambung bayi yang kecil membuatnya sulit menampung ASI dalam jumlah besar sekaligus. 

Menyusui sesuai dengan kebutuhan ASI bayi dapat membantu mencegah muntah.

2. Minum ASI Terlalu Cepat

Selain karena minum terlalu banyak, terlalu cepat menyusu juga bisa menyebabkan bayi muntah setelah minum ASI.

Bayi yang menyusu terlalu cepat sering kali menelan udara, sehingga hal ini akan menyebabkan perutnya terasa tidak nyaman dan memicu bayi muntah. 

Refleks let-down yang kuat dan produksi ASI yang berlimpah menjadi penyebab mengapa bayi menelan udara saat menyusu.

3. Bayi Minum ASI sambil Menangis

Sama halnya dengan minum ASI terlalu cepat, menyusu sambil menangis dapat membuat bayi menelan udara dalam jumlah lebih banyak. 

Kombinasi udara dan ASI di dalam perut bisa memicu muntah. Pastikan si Kecil dalam keadaan tenang sebelum memulai sesi menyusui ya, Ma.

4. Bayi Tidak Sendawa Setelah Minum ASI

Bayi muntah setelah minum ASI mungkin karena tidak disendawakan.

Selama proses mengisap ASI, ia mungkin akan ikut menelan udara yang dapat menyebabkan tekanan di perut dan berujung pada muntah. 

Jika si Kecil masih tidak bersendawa, Mama bisa coba ubah posisi menggendongnya. Setelah itu, cobalah sendawakan lagi selama beberapa menit sebelum lanjut menyusu.

Baca Juga: 6 Penyebab Bayi Gumoh dan Cara Mengatasinya

5. Bermain Terlalu Aktif Setelah Menyusu

Aktivitas fisik yang berlebihan setelah menyusu, seperti digoyang-goyangkan atau bermain dapat memicu muntah. 

Setelah bayi menyusu, usahakan untuk membiarkannya beristirahat dalam posisi tegak sekitar 20-30 menit.

6. Tidur Tengkurap Setelah Menyusu

Tummy time memang penting untuk perkembangan bayi, tetapi melakukannya setelah proses menyusui dapat menekan perut bayi dan menjadi penyebab bayi muntah setelah minum ASI.

Sebaiknya, Mama memberikan waktu jeda setidaknya 30 menit setelah menyusui sebelum mulai tummy time.

7. Gastroesophageal Reflux

Sama seperti orang dewasa, bayi juga bisa mengalami gangguan pencernaan, seperti asam lambung naik atau refluks gastroesofageal (GERD).

Hal ini terjadi karena sistem pencernaan bayi masih belum sempurna. Akibatnya, susu yang sudah masuk ke lambung bisa dimuntahkan kembali.

Meskipun mengganggu, biasanya kondisi ini akan membaik dengan sendirinya saat bayi berusia 1 tahun.

8. Kondisi Kesehatan Tertentu 

Beberapa kondisi medis, seperti flu dan pilek, infeksi telinga, atau penyempitan lambung (stenosis pilorus) juga dapat menyebabkan bayi muntah setelah minum ASI. 

Jika muntah terjadi terus-menerus atau disertai gejala lain seperti demam, dehidrasi, atau berat badan tidak naik, segera konsultasikan ke dokter.

Cara Mencegah Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Meskipun biasanya tidak berbahaya, muntah yang terlalu sering bisa membuat orang tua khawatir. Berikut cara-cara efektif untuk mencegah bayi yang muntah setelah minum ASI:

1. Memerhatikan Tanda Kenyang Bayi

Pastikan Mama mengetahui seperti apa tanda-tanda bayi kenyang untuk mencegahnya minum terlalu banyak ASI. 

Beberapa tanda bayi cukup ASI meliputi frekuensi BAK lebih dari 6 kali sehari, bayi terlihat puas setelah menyusu, kotoran bayi berwarna kekuningan, produksi ASI berlimpah. 

Mama bisa periksa kondisi yang si Kecil alami sebelum, saat, dan sesudah menyusui melalui fitur Health Immune Checker secara gratis untuk mendapatkan rekomendasi penanganan yang sesuai.

2. Menyusui Tepat Waktu

Menyusui bayi tepat waktu dapat mencegahnya merasa terlalu lapar. Bayi yang terlalu lapar cenderung mengisap dengan terburu-buru.

Akibatnya, udara akan masuk ke perutnya dan memicu bayi muntah setelah minum ASI. Perhatikan jadwal menyusui dan berikan ASI sebelum bayi menjadi rewel.

3. Perbaiki Posisi Menyusui

Posisi menyusui yang benar memainkan peran penting dalam mencegah bayi muntah. Pastikan kepala bayi lebih tinggi dari kakinya saat menyusui.

Posisi ini membantu ASI mengalir dengan baik ke saluran pencernaan dan mengurangi kemungkinan bayi tersedak atau muntah.

Baca Juga: Cara Mengatasi Bayi yang Tidak Mau Menyusu

4. Gendong Bayi dalam Posisi Tegak

Setelah menyusui, pastikan bayi berada dalam posisi tegak selama minimal 20 menit. Mama bisa menggendong atau memangku bayi dalam posisi ini. 

Posisi tegak akan membantu gravitasi bekerja dengan baik, sehingga ASI tidak kembali ke kerongkongan.

5. Menyendawakan Bayi

Menyendawakan bayi perlu Mama lakukan setiap kali habis menyusui untuk membantu mengeluarkan udara yang tertelan penyebab perut kembung sekaligus mencegah bayi gumoh. 

Selain setelah menyusu, cobalah untuk menyendawakan bayi saat sedang menyusu agar gas yang terperangkap bisa keluar.

6. Tunda Tummy Time

Hindari langsung menempatkan bayi pada posisi tengkurap atau tummy time setelah menyusu. Sebab, tekanan pada perut bayi bisa menyebabkan reflux yang membuatnya muntah. 

Tunggu setidaknya 30 menit setelah bayi menyusu sebelum memulai tummy time untuk memberinya waktu mencerna ASI dengan baik.

7. Perhatikan Asupan Makanan Mama

Dokter biasanya akan menyarankan wanita yang menyusui untuk membatasi konsumsi produk susu atau makanan lain yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi.

Sebab, apapun makanan yang Mama konsumsi selama masa menyusui dapat berpengaruh terhadap kualitas ASI. 

Oleh karena itu, sebaiknya pilih makanan yang bergizi dan seimbang untuk mendukung kesehatan pencernaan bayi.

Kapan Mama Harus Waspada?

Kapan Mama Harus Waspada?

Sebaiknya, segera ke dokter jika bayi muntah setelah minum ASI terus-terusan, bertambah banyak, atau disertai dengan gejala-gejala berikut:

  • Bayi muntah setelah menyusu disertai demam atau sakit perut.
  • Bayi muntah berkali-kali. Jika bayi Mama di bawah usia 2 bulan, muntah yang berkali-kali bisa menandakan adanya masalah atau gangguan pada lambung dan ususnya sehingga ia tidak mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan.
  • Bayi muntah yang berwarna hijau atau kuning.
  • Bayi muntah dengan bercak darah. Ini bisa menjadi masalah yang serius untuk si Kecil. Segera cek ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat..
  • Terdapat darah yang keluar melalui tinja bayi. Hal ini bisa menandai bahwa si Kecil sedang mengalami infeksi atau alergi.
  • Si Kecil terlihat dehidrasi. Contohnya mulut menjadi kering, menangis tanpa air mata, bernapas dengan cepat, popok yang jarang basah, dan sering mengantuk.
  • Bayi menolak makan dan minum.
  • Muntah berlangsung lebih dari 1 hari.

Terus pantau kondisi si Kecil jika ia muntah setelah minum ASI ya, Ma. Dan jika memang perlu, konsultasikan lebih lanjut ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. 

Mama pun bisa bertanya kepada tim Nutriclub Expert Advisor mengenai segala aspek tumbuh kembang, nutrisi, dan kesehatan bayi.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Rachel, Morris., Suzanne Schlosberg. (2024). How to Deal With Your Baby's Spit-Up. Parents. https://www.parents.com/baby/feeding/problems/spit-up-faqs/
  2. Editorial Staff. (2022). Bringing up milk (Posseting) | Australian Breastfeeding Association. Breastfeeding.asn.au. https://www.breastfeeding.asn.au/resources/bringing-up-milk
  3. ‌ Mayo Clinic Staff. (2024). Spitting up in babies: What’s normal, what’s not. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20044329
  4. ‌Editorial Team. (2024). Breastfeeding FAQs: Spitting Up, Gagging, and Biting (for Parents). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/breastfeed-spitting-up.html
  5. ‌ Iftikhar, N. (2020, May 28). Help! Why Is My Baby Throwing Up Formula and What Can I Do? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-vomiting-after-feeding-formula
  6. ‌ Editorial Team. (2019, April 9). Why Babies Spit Up. HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/feeding-nutrition/Pages/Why-Babies-Spit-Up.aspx
  7. ‌ Tim Penulis. (2019). ASI Sebagai Pencegah Malnutrisi pada Bayi. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-sebagai-pencegah-malnutrisi-pada-bayi
Artikel Terkait