Demam pada bayi adalah salah satu masalah kesehatan yang umum, tapi tak sedikit orang tua kebingungan cara penanganannya. Simak penyebab, ciri, dan solusi demam bayi di sini, Ma!
Penyebab Demam pada Bayi
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi dikatakan demam bila suhu tubuhnya di atas 38°C. Lalu, apa yang menyebabkan bayi demam?
1. Imun Belum Optimal
Sistem imun bayi belum berkembang sepenuhnya saat baru lahir, dan baru akan mulai menguat di sekitar 2-3 bulan.
Oleh karena itu, bayi mungkin akan lebih sering sakit di awal-awal usianya. Anak bayi yang imunnya belum kuat mungkin tidak menunjukkan ciri-ciri sakit lain, kecuali demam.
2. Efek Setelah Imunisasi
Demam adalah salah satu efek samping vaksinasi yang paling umum. Demam biasanya mulai dalam 12-24 jam setelah vaksin dan berlangsung 1 hingga 2 hari.
Mama tak perlu khawatir karena demam akibat imunisasi biasanya ringan dan bisa turun sendiri.
Baca Juga: Cara Mengatasi Bayi Demam Setelah Imunisasi
3. Infeksi Virus
Demam pada bayi paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi virus yang paling umum menyebabkan bayi demam adalah virus influenza (penyebab bapil pada bayi)
Sebagian besar demam akibat virus berlangsung selama 3 hingga 4 hari. Ada pula yang hanya 1 hari. Demam tertentu, misalnya akibat flu Singapura, dapat berlangsung 7 hari atau lebih.
Demam akibat virus biasanya berkisar antara 37,2°C hingga lebih dari 39,4°C, tergantung virus penyebabnya.
4. Infeksi Bakteri
Demam juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, dan infeksi telinga juga bisa menjadi penyebab bayi demam.
Demam pada bayi akibat infeksi bakteri biasanya lebih tinggi dari yang disebabkan infeksi virus.
Ada beberapa tanda umum infeksi bakteri selain demam, yaitu bayi tampak lemas terus dan ada pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan atau di tempat lain.
5. Memakai Baju Tebal
Memakaikan bayi baju yang tebal dan tidak menyerap keringat dapat membuat suhu tubuhnya naik karena keringatnya terperangkap di bawah kulit.
Panas tubuh bayi yang disebabkan baju tebal biasanya akan turun sendiri setelah Mama mengganti bajunya ke bahan yang lebih sejuk.
6. Kepanasan
Jika seharian tadi si Kecil terlalu lama beraktivitas di luar rumah saat cuaca sedang terik atau berada di ruangan yang panas, suhu tubuhnya bisa ikut naik.
Suhu tubuh si Kecil akan berangsur stabil setelah ia dipindahkan ke tempat yang lebih sejuk. Jangan biarkan si Kecil berada di suhu panas terlalu lama ya, Ma.
Apa Ciri-Ciri Demam pada Bayi?
Selain badan yang terasa hangat dan lembap karena berkeringat, berikut beberapa tanda demam lainnya:
- Tidak mau menyusu.
- Susah tidur.
- Kurang aktif dan tidak tertarik bermain.
- Rewel di malam hari.
- Sering menangis.
- Kesulitan bernapas atau bernapas ngos-ngosan.
- Kulitnya terlihat memerah.
Jika bayi di atas 3 bulan sedang demam, tapi masih aktif bermain, tidak lesu, masih punya nafsu makan dan minum, serta buang air kecil lancar, demamnya tidak berbahaya.
Cara Menurunkan Demam Bayi yang Aman
Demam bisa parah atau tidak tergantung dari penyebabnya. Namun, apa yang harus dilakukan bila bayi demam? Berikut cara-cara yang bisa Mama praktikkan di rumah.
1. Berikan ASI
Demam membuat bayi berisiko mengalami dehidrasi. Oleh sebab itu, pastikan ia mendapatkan asupan cairan yang cukup.
Pada bayi ASI eksklusif, tetap berikan ia ASI seperti biasa. Untuk bayi di atas 6 bulan, Mama bisa memberi tambahan air putih atau sup hangat.
Baca Juga: Efektifkah Skin to Skin Contact Saat Bayi Demam?
2. Pakaikan Baju Tipis
Salah satu cara menurunkan demam pada bayi adalah dengan memakaikan baju tipis. Pakaian dan selimut tebal akan membuat mereka tidak nyaman dan kegerahan.
Mama juga perlu memastikan suhu ruangan tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
3. Mandikan dengan Air Hangat
Mama mungkin sedang mempertimbangkan untuk memandikan si Kecil dengan air dingin untuk menurunkan panasnya.
Padahal, hal tersebut tidak direkomendasikan karena membuat si Kecil kedinginan dan menggigil.
Untuk membantu menurunkan demam, Mama boleh usap dahi si Kecil dengan spons atau handuk yang dibasahi dengan air hangat.
4. Kompres Hangat
Kompres hangat bantu turunkan demam bayi secara alami karena paparan suhu hangat ini akan memicu sistem pengatur suhu di otak agar tidak semakin meningkatkan suhu tubuh.
Tempelkan kompres hangat di bagian dahi, ketiak, dan selangkangan bayi selama 5-10 menit, lalu ulangi lagi.
5. Berikan Obat Sesuai Anjuran Dokter
Mama bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam pada bayi. Cek terlebih dahulu anjuran dosis dan usia pada kemasan obatnya ya, Ma.
Namun, Mama tidak boleh memberikan ibuprofen pada bayi di bawah 3 bulan. Sedangkan, paracetamol tidak diperbolehkan untuk bayi di bawah 2 bulan.
Baca Juga: 9 Cara Menurunkan Panas pada Bayi Tanpa Obat
Mama juga bisa mendapatkan informasi mengenai cara menurunkan demam bayi yang sudah diverifikasi oleh dokter di Health Immune Checker, gratis!
Kapan Harus ke Dokter?
Meski demam umumnya tidak berbahaya, periksakan ke dokter jika demam bertahan selama 5 hari atau lebih. Segera ke dokter juga jika tampak ciri demam yang yang berbahaya pada bayi:
- Usia kurang dari 3 bulan dan demam di atas 38°C.
- Berusia 3-6 bulan dan suhu di atas 39°C.
- Ada ruam merah di kulit.
- Tidak mau makan, lemas, dan lesu.
- Dehidrasi (sedikit buang air kecil, mata cekung, tidak keluar air mata saat menangis)
- Lesu dan susah bangun dari tidurnya.
- Bibir, lidah, atau kuku yang kebiruan.
- Sesak napas, bahkan setelah hidungnya dibersihkan.
- Tubuh condong ke depan dan ngiler.
Semoga artikel ini dapat membantu dan si Kecil sehat selalu!