Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Terdapat pembagian kelahiran prematur berdasarkan usia kehamilannya yaitu extremely preterm dengan usia kehamilan kurang dari 28 minggu, very preterm dengan usia kehamilan 28 sampai 32 minggu, dan moderate to late preterm yaitu usia kehamilan 32 sampai 37 minggu.
Fakta dan Mitos Bayi Prematur yang Perlu Diketahui
Di dalam artikel ini, akan dibahas apa saja mitos dan fakta bayi prematur yang sebaiknya Mama ketahui.
1 dari 10 bayi terlahir prematur setiap tahunnya
FAKTA, kelahiran bayi prematur ternyata lebih sering dari yang Mama bayangkan. Sekitar 15 juta bayi yang lahir setiap tahunnya adalah bayi prematur, yaitu 1 dari 10 bayi.
Baca Juga: Mari Ketahui Pentingnya Skrining Bagi Bayi Prematur
Bayi prematur memerlukan skin to skin contact yang lebih sering
FAKTA, bayi prematur yang sering mendapatkan kontak kulit ke kulit (skin to skin contact) dengan ibunya mengalami pertambahan berat badan yang lebih banyak, mempunyai regulasi nadi dan pernapasan yang lebih baik, serta distribusi oksigen di dalam tubuh yang lebih efektif. Hal ini juga akan berdampak dengan perkembangan kognitif dan motorik yang lebih baik saat Si Kecil usia 6 bulan. Namun, perlu diingat agar Mama tetap memegang prinsip kebersihan yang baik sebelum memegang Si Kecil. Berdasarkan fakta ini, dikembangkan inisiatif Perawatan Metode Kanguru (PMK) di Colombia pada tahun 1978, yaitu suatu metode intervensi komprehensif yang diberikan pada bayi prematur maupun bayi berat badan rendah. PMK merupakan pendekatan yang mudah dilakukan dan dapat menurunkan angka kesakitan maupun kematian bayi. PMK terdiri dari kontak kulit ke kulit antar Mama dan Si Kecil serta pemberian ASI, prosedur ini bisa dilakukan kapanpun dan menciptakan lingkungan optimal untuk bayi beradaptasi. Kontak kulit ke kulit merupakan pilihan yang aman dan murah dibandingkan dengan inkubator saja.
Mama dapat meminimalisir risiko persalinan kurang bulan
FAKTA, terdapat beragam penyebab persalinan prematur seperti ketuban pecah dini, adanya penyakit infeksi maupun penyakit kronis seperti diabetes maupun hipertensi dalam kehamilan, serta pola makan ibu, namun terkadang persalinan prematur juga bisa terjadi secara spontan tanpa penyebab tertentu. Memahami penyebab dan mekanisme persalinan prematur dapat membantu Mama untuk mencari solusi pencegahan yang efektif sesuai dengan faktor risiko yang ada. 2,5 Beberapa hal yang bisa Mama lakukan untuk mencegah kelahiran prematur adalah:
- Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter sesuai dengan jadwal yang dianjurkan,
- Menghindari substansi berbahaya seperti rokok, alkohol, maupun obat-obatan lainnya. Mama sebaiknya mengonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter bila akan mengonsumsi obat-obatan atau suplemen tertentu,
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang termasuk mencukupi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, zat besi dan asam folat,
- Memantau pertambahan berat badan selama kehamilan sesuai anjuran dokter,
- Menghindari stres.
Nutrisi memegang peranan penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi prematur
FAKTA, bayi prematur memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap gangguan tumbuh kembang dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Dampak jangka pendek dan jangka panjang yang buruk akibat prematuritas dapat dicegah dengan upaya resusitasi, asuhan nutrisi, dan perawatan neurodevelopmental yang optimal. ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi cukup bulan, begitu pula untuk bayi prematur. ASI memiliki kelebihan yaitu dapat memberikan proteksi imunologis sehingga dapat menurunkan angka kejadian sepsis dan penyakit radang usus, pengosongan lambung juga dua kali lebih cepat daripada formula.
Bayi prematur memang membutuhkan perhatian lebih jika dibandingkan dengan bayi yang lahir normal. Bila ada pertanyaan lebih lanjut Mama disarankan untuk konsultasi kepada dokter, ya.