Loading...
ketahui-kondisi-kesehatan-dari-kotoran-si-kecil_large
Kesehatan

Ketahui Kondisi Kesehatan dari Kotoran Si Kecil

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


Pada beberapa bulan pertama, kotoran bayi akan mengalami banyak perubahan, terutama saat Ibu mulai mengenalkan makanan padat.

Namun, perubahan yang paling signifikan biasanya terjadi pada beberapa minggu pertama hidupnya.

Beberapa Hari Pertama Si Kecil
Sekitar 24 jam setelah lahir, si Kecil akan buang air besar. Kotoran tersebut berwarna hitam kehijau-hijauan, yang biasa disebut mekonium atau kotoran pertamanya. Keluarnya mekonium menandakan usus besar si Kecil sudah berfungsi normal. Mekonium sendiri berasal dari cairan ketuban yang tertelan si Kecil saat masih di dalam kandungan dan berada di ususnya sejak 3 bulan sebelum ia dilahirkan. 

Mekonium akan cepat terdesak keluar dari perut si Kecil jika ia disusui. ASI yang pertama kali keluar selepas melahirkan akan merangsang beroperasinya sistem pencernaan. Setelah itu, kotoran si Kecil akan berubah secara bertahap.

Did you know?

”Buang air besar pertama pada si Kecil yang baru lahir berupa mekonium (kotoran berwarna hijau tua) dalam 24 jam pertama. Ketahui selengkapnya di sini.“

LIHAT LENGKAP

Begitu si Kecil minum ASI secara teratur, kotorannya akan berwarna kuning cerah, baunya agak sedikit asam dan bentuknya mirip butiran beras. Wajar bila si Kecil sering buang air dalam minggu-minggu pertama, terutama setelah kenyang menyusu. 

Umumnya, bayi yang baru lahir dapat buang air besar 2-3 kali sehari, bahkan lebih. Setelah beberapa minggu, rutinitas sistem pencernaannya sudah terbentuk dan si Kecil akan mulai buang air besar beberapa hari sekali. Hal ini bukan masalah selama kotoran si Kecil tidak keras dan mudah keluar. 

Selepas mekonium, warna kotoran bayi akan berubah tergantung dengan apa yang ia konsumsi melalui ASI. Dengan kata lain, bergantung dengan apa yang Ibu makan atau minum.

Setelah Berkenalan Dengan Makanan Padat Pertama

Pemberian makanan padat akan membuat perubahan drastis pada kotoran si Kecil. Ibu akan mulai menyadari kotorannya terpengaruh makanan yang ia konsumsi.

Aneka makanan kaya serat, seperti pepaya, buncis, dan buah pear akan melalui sistem pencernaannya begitu saja. Ini akan berubah setelah si Kecil bertambah besar dan bisa menyerap serat lebih efisien. Semakin banyak variasi makanan yang dicoba si Kecil, kotorannya pun akan semakin padat, berwarna gelap dan lebih bau.

Tipe kotoran si kecil yang tidak normal:

1. Diare
Bila kotoran si Kecil sangat encer dan buang air besar lebih banyak atau lebih sering dari biasanya, serta keluar diiringi bunyi kencang dari lubang pantatnya, kemungkinan si Kecil mengalami diare. Diare bisa disebabkan karena infeksi, terlalu banyak konsumsi buah atau karena reaksi terhadap obat obatan dan alergi makanan. Pemberian ASI eksklusif mengurangi kemungkinan si Kecil terkena diare. Bila si Kecil mengalami 6 kali buang air besar diare dalam 24 jam, Ibu sebaiknya membawanya ke dokter. 

2. Konstipasi
Bila si Kecil mengalami kesusahan dalam buang air besar, perutnya terasa sedikit keras, terkadang menangis atau berusaha keras untuk buang air besar, atau bahkan ada sedikit darah pada kotoran, besar kemungkinan ia mengalami konstipasi. Ini disebabkan karena banyak hal, seperti demam, dehidrasi, perubahan dalam yang si Kecil konsumsi, serta pengaruh obat-obatan. Bawa si Kecil dan konsultasikan dengan dokter terutama bila terjadi pendarahan.

3. Kotoran kehijauan
Jika Ibu menyusui, kotoran kehijauan merupakan tanda si Kecil mengonsumsi terlalu banyak laktosa. Ini bisa terjadi jika si Kecil tidak mendapat komposisi ASI yang seimbang. Si Kecil mungkin jarang mendapatkan bagian susu yang keluar belakangan dari payudara Ibu. Pastikan si Kecil menyusui sampai habis dari satu payudara sebelum Ibu menawarkan payudara yang lainnya. Bila kotoran kehijauan ini muncul lebih dari 24 jam, konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisi si Kecil.

4. Kotoran berwarna pucat
 Umumnya terjadi pada bayi baru lahir, kotoran pucat menjadi tanda penyakit kuning yang membuat kulit tubuh dan area putih mata terlihat kekuningan dan biasanya hilang setelah beberapa minggu. Beritahu dokter Ibu jika si Kecil mengalami kuning, dan juga bisa ia memiliki kotoran yang berwarna sangat pucat hingga mendekati putih untuk memastikan kondisi si Kecil.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
Artikel Terkait