Loading...
Pentingnya imunisasi pada bayi - Nutriclub
Imunitas

Pentingnya Imunisasi pada Bayi dan Akibatnya Jika Tidak Vaksin

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Manfaat Imunisasi bagi Bayi
  • Penyakit yang Bisa Dicegah oleh Vaksin
  • Apa Efeknya Jika Bayi Tidak Diimunisasi?

Pentingnya imunisasi pada bayi adalah untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit menular berbahaya. Apa saja penyakit yang bisa dicegah dan apa dampaknya kalau tidak imunisasi?

Manfaat Imunisasi bagi Bayi

Bayi perlu mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang telah direkomendasikan IDAI. Memangnya apa saja manfaat imunisasi tepat waktu bagi bayi?  

1. Mendapatkan Kekebalan Tubuh Spesifik

Pentingnya imunisasi pada bayi yang didapatkan lengkap dari usia 0-18 tahun adalah untuk membangun kekebalan tubuh yang bekerja spesifik untuk melindungi anak dari penyakit tertentu.

Imunisasi dasar wajib berfungsi membangun kekebalan tubuh secara aktif sejak awal untuk melindungi dari penyakit menular yang spesifik. 

Imunisasi lanjutan berfungsi untuk mempertahankan tingkat kekebalan dari vaksin wajib dan memperpanjang masa perlindungannya agar anak terlindungi lebih lama dari bakteri dan virus. 

Misalnya, vaksin HB pertama yang bekerja spesifik hanya untuk mencegah hepatitis B, mulai dari setelah lahir dan 3x dosis lanjutannya.

2. Menurunkan Risiko Keparahan Penyakit

Tubuh manusia sudah memiliki kekebalan tubuh alami yang berfungsi untuk mendeteksi dan memerangi suatu penyakit. 

Oleh karena itu, penyakit ringan seperti batuk dan pilek dapat berangsur sembuh sendiri seiring waktu. 

Namun, pentingnya imun akan berbeda ketika tubuh terserang penyakit berbahaya seperti TBC, polio, atau campak. Jika bayi belum imunisasi, penyakit tersebut bisa menimbulkan komplikasi parah. 

3. Mencegah Kecacatan dan Kematian

Tertular penyakit berat tidak hanya membuat bayi lebih rentan mengalami gejala lebih serius, tapi juga berisiko terhadap komplikasi yang dapat menyebabkan kecacatan permanen, bahkan kematian. 

Pentingnya imunisasi pada bayi adalah membuat sistem kekebalannya lebih siap melawan serangan virus atau bakteri berbahaya untuk mencegahnya dari infeksi. 

Kalaupun akhirnya bayi terserang infeksi, tingkat keparahannya akan lebih rendah sehingga terhindar dari risiko kecacatan permanen dan kematian yang lebih. 

4. Mencegah Wabah Penyakit

Menurut informasi yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, wabah dapat terjadi apabila banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi. 

Hal tersebut pernah terjadi di Indonesia pada tahun 2005-2006. Pada saat itu daerah Sukabumi mengalami wabah polio sebab banyak bayi dan balita yang tidak diimunisasi polio. 

Dalam waktu singkat virus tersebut menyebar hingga ke daerah Banten, Lampung, Madura, dan Aceh. Akibatnya 385 anak mengalami kelumpuhan secara permanen.

5. Menjadikan Masa Depan Anak Lebih Sejahtera

Pentingnya imunisasi pada bayi sesuai jadwal yang telah direkomendasikan IDAI adalah si Kecil terhindar dari kecacatan permanen seperti kelumpuhan dan kebutaan. 

Hal tersebut jelas akan menjadikan masa depan anak lebih sejahtera karena ia dapat bermain, belajar, meniti karir, dan melakukan berbagai aktivitas bermakna lainnya dengan lebih optimal. 

Baca Juga: Jadwal Imunisasi Bayi 0-12 Bulan Terbaru dari IDAI

Penyakit yang Bisa Dicegah oleh Vaksin

Pentingnya imunisasi pada bayi adalah untuk mencegah penularan penyakit berbahaya dan sulit disembuhkan. Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi: 

1. Hepatitis B

Hepatitis B adalah penyakit yang dapat menyebabkan pengerasan hati yang dapat berujung pada gagal fungsi hati hingga kanker.

Imunisasi hepatitis B harus diberikan dalam 12 jam setelah bayi lahir. Maka, Mama perlu memastikan pada dokter yang membantu persalinan apakah si Kecil sudah mendapatkan imunisasi Hb atau belum.

2. Polio

Polio dapat menyerang semua kalangan, namun anak-anak usia di bawah 5 tahun lebih rentan terhadap virus ini.

Sayangnya penyakit ini belum ada obatnya hingga saat menyerang dapat menyebabkan kecacatan permanen hingga kematian. 

Tindakan terbaik untuk melindungi si Kecil dari polio adalah dengan memberikan vaksinasi polio  sebelum pulang dari rumah sakit setelah kelahirannya, kemudian dosis selanjutnya pada usia 2, 3, dan 4 bulan. 

3. Tuberkulosis (TBC)

Pentingnya imunisasi pada bayi selanjutnya adalah untuk melindungi si Kecil dari TBC (tuberkulosis) berat seperti radang selaput otak.

Untuk mencegah penyakit tersebut, si Kecil harus menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette and Guerin) pada usia 2 bulan. 

Bila si Kecil belum mendapat vaksin BCG hingga usia 3 bulan, akan dilakukan uji tuberkulin dahulu sebelum imunisasi kejar. Jadi, dokter tahu si Kecil sudah terkena TBC atau belum. 

Baca Juga: Ciri-Ciri Imunisasi BCG yang Gagal pada Bayi

4. Difteri, Pertussis, dan Tetanus 

Bayi akan menerima imunisasi DPT untuk mencegah tiga jenis penyakit sekaligus yaitu difteri, pertussis, dan tetanus. 

Vaksin pertama dapat diberikan ketika si Kecil telah mencapai usia 6 minggu. Setelah pemberian vaksin ini, si Kecil mungkin akan mengalami demam. 

Walau begitu, Mama tidak perlu khawatir. Apabila suhu tubuhnya lebih dari 37 derajat celcius, Mama bisa memberikan paracetamol untuk si Kecil.

5. Campak

Imunisasi MR/MMR bermanfaat untuk mencegah penyakit campak. Vaksin diberikan pertama kali saat si Kecil berusia 9 bulan. Kemudian akan diulang saat usia 15-18 bulan dan 5-7 tahun. 

Nah, imunisasi MR merupakan pengganti imunisasi MMR yang kini sudah tidak tersedia di fasilitas kesehatan Indonesia.

6. Diare Berat

Pentingnya imunisasi pada bayi selanjutnya adalah untuk mencegah terjadinya diare berat pada bayi akibat infeksi Rotavirus

Imunisasi rotavirus akan diberikan secara oral (lewat mulut), 2 dosis (monovalen) dan 3 dosis (multivalen), dengan jarak 4-8 minggu saat si Kecil berusia 8-32 minggu.

7. Cacar Air

Penyakit cacar air disebabkan oleh virus Varicella dan sifatnya sangat menular, terlebih lagi di daycare. Vaksin varisela dapat membantu mencegah penularan dan penyebaran penyakit ini.

Si Kecil bisa mendapatkan vaksin cacar air dosis pertama saat berusia 1 tahun. Dosis kedua dan ketiga akan diberikan saat si Kecil berusia 12-18 bulan. 

8. Pneumonia 

Pneumonia adalah penyakit radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae. 

Penyakit ini sangat rawan menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini dapat dicegah dengan mendapatkan imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine).

Selain pneumonia, imunisasi ini juga dapat mencegah penyakit serius lainnya seperti meningitis (radang selaput otak) dan infeksi darah (bakteremia). 

9. Meningitis

Penyakit meningitis yang disebabkan oleh kuman Hib (Haemophilus Influenzae Type B) dapat dicegah dengan memberikan imunisasi Hib. 

Dosis pertama hingga ketiga akan diberikan pada usia 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan. Kemudian dosis booster akan diberikan saat si Kecil berusia 18 bulan.  

Selain meningitis, imunisasi Hib juga dapat membentuk kekebalan tubuh si Kecil terhadap pneumonia, infeksi telinga, dan penyakit lain yang disebabkan oleh kuman Hib.  

10. Influenza

Influenza merupakan penyakit yang sangat menular dan memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi daripada batuk pilek biasa (selesma). 

Oleh karena itu, imunisasi influenza pertama dapat mulai diberikan saat si Kecil berusia 6 bulan, terutama untuk si Kecil dengan kekebalan tubuh lemah. 

Selanjutnya, imunisasi ini perlu diulang setiap satu tahun sekali sebab virus influenza sifatnya selalu bermutasi. Itulah pentingnya imunisasi pada bayi dengan vaksin influenza. 

Baca Juga: Pentingnya Imunisasi Kejar untuk Lengkapi Imunisasi Dasar Bayi

Apabila ingin berkonsultasi lebih jauh mengenai imunisasi pada bayi, Mama bisa menghubungi tim ahli di Nutriclub Expert Advisor.

Apa Efeknya Jika Bayi Tidak Diimunisasi?

Apabila tidak mendapatkan imunisasi sesuai rekomendasi IDAI, si Kecil mungkin mengalami beberapa konsekuensi yang merugikan, seperti: 

  • Lebih mudah terinfeksi penyakit menular berbahaya. 
  • Lebih rentan mengalami sakit dengan gejala berat ketika terinfeksi. 
  • Berpotensi menularkan penyakitnya pada orang lain di sekitar yang juga belum diimunisasi. 
  • Meningkatkan risiko kecacatan atau komplikasi serius yang menurunkan kualitas hidup. 
  • Memicu terjadinya wabah penularan penyakit dalam skala besar di masyarakat. Contohnya, pandemi Covid-19 silam.
  • Dilarang masuk ke negara tertentu. 
  • Tidak boleh mendaftar ke sekolah tertentu. Sebab semakin banyak sekolah yang menggunakan imunisasi sebagai syarat.  

Dengan membaca ulasan di atas, kini Mama sudah mengetahui pentingnya imunisasi pada bayi. Jadi, jangan sampai ada jadwal imunisasi yang terlewat agar anak tumbuh sehat dengan imun yang kuat.

Di samping memberikan imunisasi tepat waktu, masih banyak upaya lain yang dapat Mama lakukan untuk meningkatkan imunitas si Kecil di masa emas pertumbuhan. 

Mama bisa mendapatkan informasi eksklusif yang disusun oleh para ahli dengan mengunduh Ebook Imunitas di 1000 HPK secara gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. IDAI | Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023. (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai
  2. IDAI | Sekilas Vaksin Pneumokokus. (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-vaksin-pneumokokus
  3. IDAI | Tanya Jawab HIB (haemophilus influenza tipe B). (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-hib-haemophilus-influenza-tipe-b
  4. IDAI | Penjelasan Kepada Orangtua Mengenai Imunisasi. Idai.or.id, 2013, www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/penjelasan-kepada-orangtua-mengenai-imunisas
  5. IDAI | Tanya Jawab Orangtua Mengenai Imunisasi.” Idai.or.id, 2013, www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-orangtua-mengenai-imunisasi.
  6. 7 konsekuensi dan risiko jika anak tidak mendapatkan imunisasi rutin. (2021). Unicef.org. https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan/cerita/7-konsekuensi-dan-risiko-jika-anak-tidak-mendapatkan-imunisasi-rutin
  7. dinkes. “Vaksin MR Dan Vaksin MMR: Ini Bedanya!” Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 29 Aug. 2018, dinkes.palangkaraya.go.id/vaksin-mr-dan-vaksin-mmr-ini-bedanya/
  8. Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI. Kemkes.go.id, 2018, infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/poliomyelitis-penyakit-virus-polio/
  9. Rokom. “Berikan Anak Imunisasi Rutin Lengkap, Ini Rinciannya.” Sehat Negeriku, 28 Apr. 2018, sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180428/5625737/berikan-anak-imunisasi-rutin-lengkap-rinciannya/
  10. DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. “Anak Tidak Ikut Imunisasi? Ini Dampaknya.” Jakarta.go.id, 2022, dinkes.jakarta.go.id/berita/read/anak-tidak-ikut-imunisasi-ini-dampaknya
Artikel Terkait