Loading...
Suhu normal bayi - Nutriclub
Kesehatan

Suhu Normal Bayi Baru Lahir dan Cara Mengukurnya

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 10 Juni 2024


  • Suhu Tubuh Normal Bayi
  • Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi
  • Apakah Demam pada Bayi Berusia 0 sampai 60 Hari Berbahaya?
  • Kapan Bayi Demam Harus Dibawa ke Dokter?

Memantau suhu normal bayi sangatlah penting untuk tahu kapan si Kecil dikatakan demam agar cepat diatasi. Yuk, bagaimana ketahui cara mengukur suhu tubuh bayi yang tepat!

Suhu Tubuh Normal Bayi

Suhu normal bayi berada di rentang 36,5–37° Celsius apabila diukur menggunakan termometer.

Suhu tubuh normal bayi bisa berbeda-beda dipengaruhi aktivitas si Kecil sebelum diukur dan kapan diukurnya. Suhu tubuh cenderung turun di pagi hari dan akan meningkat di malam hari.

Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi

Mengukur suhu tubuh adalah bagian rutin dari perawatan bayi baru lahir. Berikut cara mengukur suhu menggunakan termometer air raksa, termometer digital, maupun termometer tembak agar hasilnya akurat:

1. Menggunakan Termometer Tembak

Gunakan termometer tembak dan dekatkan ke arah dahi si Kecil tanpa harus menempelkannya secara langsung.

Tunggu sampai termometer berbunyi dan lihat hasilnya apakah suhu tubuh bayi tergolong normal atau tidak.

2. Dengan Termometer Oral (Lewat Mulut)

Cara mengukur suhu normal bayi menggunakan termometer oral cukup dengan meletakkan ujung termometer di bagian bawah lidah si Kecil. 

Pastikan bayi menutup mulut dan bibir hingga termometer berbunyi “bip” tanda pengukuran suhu sudah selesai.

Lepas termometer dan lihat hasilnya apakah suhu tubuh bayi normal atau tidak.

Baca Juga: Bayi Demam Setelah Imunisasi? Begini Cara Atasi Demamnya!

3. Menggunakan Termometer Telinga

Tempatkan termometer dengan sedikit menarik telinganya. 

Tekan tombol untuk mengukur dan tahan termometer sampai bunyi “bip” tanda pengukuran selesai. Lepas termometer dan lihat hasil suhu tubuh bayi normal atau tidak. 

Pastikan Mama dan Papa sudah membersihkan termometer sebelum menyimpannya di tempat semula. 

4. Menggunakan Termometer di Ketiak

Jika ingin mengukur suhu badan bayi di ketiak, pastikan badan termometernya benar-benar diapit oleh kulit ketiaknya. 

Tunggu beberapa saat sampai termometer berbunyi “bip” lalu lepas termometer dan lihat hasilnya. Jika sudah selesai digunakan, bersihkan alat ukur dan simpan di tempat semula. 

5. Menggunakan Termometer Rektal (via Anus)

Suhu normal bayi baru lahir sampai usia 3 bulan boleh diukur menggunakan termometer rektal yang dimasukkan ke lubang anus.

Caranya, posisikan bayi tengkurap di atas permukaan datar dengan cara menekuk kedua lutut dan mengangkat kedua paha. Buka celana bayi dan renggangkan kedua kaki si Kecil. 

Beri pelumas di bagian ujung termometer dengan petroleum jelly. Masukkan ujung termometer ke dalam anus secara perlahan. Tunggu kurang lebih 3 menit atau sampai termometer berbunyi “bip”. 

Baca Juga: 5 Cara agar si Kecil Aktif dan Tidak Gampang Sakit

Apakah Demam pada Bayi Berusia 0 sampai 60 Hari Berbahaya?

Bayi dikatakan demam jika suhu tubuhnya >37,5-38° Celsius setelah diukur dengan termometer. Namun, demam tidak selalu berbahaya.

Demam menandakan sistem kekebalan tubuh bayi sedang melawan penyakit atau infeksi. Di sisi lain, demam juga dapat menjadi pertanda kondisi serius.

Demam dapat menyebabkan bayi dehidrasi yang membuat mulut kering, jarang buang air kecil, atau popok tidak sebasah biasanya. Inilah yang berbahaya dan perlu segera periksakan ke dokter. 

Dokter juga kadang akan memerlukan tes darah atau tes urine untuk mengetahui apakah demam disebabkan infeksi serius, seperti meningitis atau pneumonia.

Kapan Bayi Demam Harus Dibawa ke Dokter?

Secara umum, Mama perlu segera ke dokter jika bayi berusia kurang dari 3 bulan mengalami demam. Berikut adalah beberapa tanda serius yang perlu diperhatikan:

  • Bayi menangis terus-menerus

  • Demam tinggi di atas 38⁰ Celsius pada bayi di bawah 3 bulan.

  • Demam disertai kejang. 

  • Demam berlangsung lebih dari 3 hari   

  • Tidak nafsu makan atau kurang mau menyusu

  • Tidak responsif (terlihat lesu dan tidak bersemangat saat diajak bermain) atau sulit dibangunkan.

  • Muncul ruam di kulitnya

  • Bayi muntah atau diare.

  • Sesak napas atau kejang

  • Bibir, lidah, dan kuku bayi tampak membiru.

Dokter akan memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai kondisi si Kecil. Mama dapat mengetahui lebih lanjut seputar cara aman menurunkan demam di Health Immune Checker.

Semoga informasi di atas bermanfaat, Ma!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. IDAI | Demam: Kapan Harus ke Dokter? (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter
     
  2. IDAI | HIPOTERMIA PADA BAYI BARU LAHIR: KAPAN HARUS MEMBAWA BAYI KE DOKTER? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/hipotermia-pada-bayi-baru-lahir-kapan-harus-membawa-bayi-ke-dokter
     
  3. Wright, S. A. (2020, October 5). What Is the Normal Body Temperature Range? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/what-is-normal-body-temperature#temperature-ranges
     
  4. Nall, R. (2020, January 18). What is normal body temperature for adults, babies, during pregnancy, and all else you need to know. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323819#how-to-measure
     
  5. How to take your child’s temperature the right way. (2022). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/thermometer/art-20047410
     
Artikel Terkait