Loading...
Biduran pada anak - Nutriclub.
Kesehatan

Penyebab Biduran pada Anak, Gejala, dan Cara Mengatasi

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 05 Juni 2023


  • Biduran pada Anak Disebabkan karena Apa?
  • Apa Ciri-Ciri Biduran pada Anak?
  • Berapa Lama Biduran pada Anak Hilang?
  • Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Biduran?
  • Kapan Anak Harus Dibawa ke Dokter saat Biduran?

Biduran pada anak bisa jadi muncul sebagai reaksi alergi. Apa penyebab lain biduran dan bagaimana cara tepat mengatasi biduran anak agar cepat sembuh?

Biduran pada Anak Disebabkan karena Apa?

Biduran adalah bilur berwarna merah atau putih yang timbul di permukaan kulit disertai dengan rasa gatal. Berikut adalah beberapa penyebab biduran yang umum terjadi pada anak:

  • Paparan terhadap bahan kimia dalam deterjen, lotion, atau produk rumah tangga lainnya. 
  • Paparan terhadap debu, bulu binatang, serbuk sari, atau spora jamur. 
  • Reaksi alergi, bisa karena alergi makanan (kacang-kacangan, makanan laut, telur, hingga susu) atau alergi obat.
  • Reaksi terhadap keringat berlebih, cuaca panas dan lembap, dan cuaca dingin.
  • Baju yang terlalu ketat. 
  • Gigitan atau sengatan serangga. 
  • Paparan sinar matahari terik. 
  • Stress dan kecemasan berlebih. 
  • Reaksi terhadap pemanis, pengawet, penguat rasa, dan zat aditif (tambahan) lain dalam makanan.
  • Infeksi dari penyakit lain seperti batuk-pilek (selesma) dan radang tenggorokan.

Apa Ciri-Ciri Biduran pada Anak?

Biduran kerap muncul secara tiba-tiba, bahkan tanpa Mama sadari. Kemunculannya dimulai dari bentol sebesar ujung jari. Berikut ciri-ciri biduran selengkapnya: 

  • Ruam seperti bentol karena gigitan nyamuk, berwarna merah muda atau merah dengan bagian tengah yang pucat.
  • Bentol muncul secara berkelompok, dengan berbagai macam ukuran; bisa besar maupun kecil. 
  • Bentol-bentol kecil dapat bersatu dan menutupi area kulit yang luas. 
  • Terkadang bentol berbentuk seperti cincin.
  • Menyebabkan rasa gatal yang sangat mengganggu.
  • Terkadang terasa panas menyengat.

Baca Juga: Mengenal Jenis Alergi pada Kulit Anak dan Cara Mengatasinya

Berapa Lama Biduran pada Anak Hilang?

Biduran akut biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari. Namun, ada juga yang berlangsung sampai 6 minggu. 

Biduran kronis berlangsung lebih dari 6 minggu dan memerlukan tes alergi di rumah sakit untuk mengetahui penyebabnya. Dalam beberapa kasus, biduran kronis dapat muncul kembali beberapa hari setelah sembuh.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Biduran?

Rasa gatal karena biduran (disebut juga kaligata atau urtikaria) bisa sangat mengganggu. Untuk bantu redakan biduran si Kecil, Mama bisa coba cara berikut:

1. Hindari Alergen yang Jadi Pemicu

Cara mengatasi biduran pada anak adalah menghindari penyebabnya. 

Alergen merupakan salah satu penyebab utama munculnya biduran. Untuk itu Mama harus segera menghindari segala hal yang dapat menyebabkan si Kecil menjadi alergi.

Terdapat berbagai macam hal yang memicu alergi pada anak, seperti obat-obatan tertentu, makanan, lingkungan, dan pakaian.

2. Kompres Kulit Gatal dengan Air Dingin

Biduran pada anak sering menyebabkan gatal menyengat dan sensasi terbakar. Mama bisa meredakannya dengan mengompres kulit menggunakan waslap yang direndam air dingin.

Setelah itu, keringkan area kulit dengan menepuk-nepuknya memakai handuk kering agar tidak lembap. Hindari penggunaan kompres dingin jika biduran disebabkan oleh alergi dingin.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Biang Keringat pada Anak 

3. Jangan Garuk Bagian yang Gatal

Ruam gatal karena biduran memang terasa sangat tidak nyaman dan bisa juga menyakitkan. Hal ini membuat si Kecil secara spontan ingin terus menggaruk kulitnya. 

Namun, menggaruk kulit yang gatal justru dapat memperburuk biduran. Sebab area bentol dan gatal dapat melebar hingga membuat kulitnya terluka dan terjadi iritasi sekunder.

Alih-alih menggaruk, Mama bisa ajarkan si Kecil untuk menepuk lembut atau mengusap-usap pelan bagian yang gatal.

4. Oleskan Lotion Pereda Gatal

Mengoleskan lotion dengan kandungan kalamin atau anti-inflamasi dapat membantu mengurangi gatal akibat biduran pada anak. Oleskan lotion ke bagian yang gatal secara merata dan biarkan hingga kering.

Sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum menggunakan lotion pereda gatal apa pun pada kulit anak yang sensitif.

5. Gunakan Sabun yang Aman

Saat anak mengalami biduran, mandi bisa membantu mengurangi rasa gatal. Gunakan sabun pH netral tanpa pewangi atau pewarna untuk mencegah iritasi.

Sabun berbahan alami seperti lidah buaya juga dapat membantu meredakan ruam.

6. Jauhkan Anak dari Paparan Sinar Matahari

Biduran pada anak umumnya akan semakin gatal jika terkena cuaca yang panas dan terkena keringat. Maka dari itu, jangan biarkan si Kecil terpapar sinar matahari secara langsung.

Hindari juga menggunakan pakaian yang tebal, berikan anak pakaian berbahan nyaman dan dapat menyerap keringat dengan baik.

8. Berikan Obat Antihistamin

Ketika gatalnya sudah terlalu mengganggu, mungkin si Kecil perlu pengobatan medis. 

Pada umumnya dokter akan meresepkan obat antihistamin untuk mengatasi biduran pada anak seperti cetirizine, diphenhydramine, fexofenadine, hingga loratadin.

Jangan berikan obat antihistamin pada si Kecil tanpa resep dokter. 

Baca Juga: Jangan Keliru, Kenali Perbedaan Ruam Campak dan Alergi pada Anak

Kapan Anak Harus Dibawa ke Dokter saat Biduran?

Pada kasus langka, biduran bisa menyebabkan reaksi alergi berat yang membahayakan disebut dengan syok anafilaksis. Berikut tanda anafilaksis yang perlu Mama waspadai:

  • Kulit gatal terlihat lebih pucat.
  • Kesulitan bernapas.
  • Sakit kepala ringan.
  • Wajah mengalami bengkak.
  • Mual hingga muntah.
  • Denyut nadi lemah dan cepat.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Mama juga bisa menghubungi Nutriclub Expert Advisor untuk konsultasi langsung bersama tim ahli pilihan terkait masalah kesehatan anak dan perawatannya, kapanpun Mama membutuhkan. Yuk, hubungi sekarang juga!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. ‌‌Clinic, C. (2022, March 4). Hives (Urticaria) in Children: Causes, Treatment & Pictures. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22454-hives-in-children
  2. NHS Choices. (2023). Hives. https://www.nhs.uk/conditions/hives/
  3. ‌Urticaria (Hives) in Children - Health Encyclopedia - University of Rochester Medical Center. (2023). Rochester.edu. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P01688
  4. ‌Hives. (2021, September). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/hives
  5. ‌Hives (Urticaria) in Children: Causes, Treatment & Pictures. (2022). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22454-hives-in-children
  6. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/853/penyebab-biduran-dan-cara-mengatasinya
  7. ‌Hives (Urticaria) in Children. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/skin/Pages/Hives.aspx
  8. ‌Home remedies: What can relieve itchy eczema? (2014). Aad.org. https://www.aad.org/public/diseases/eczema/childhood/itch-relief/home-remedies
  9. ‌IDAI | Seputar Kaligata pada Anak. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/seputar-kaligata-pada-anak
  10. ‌R. Morgan Griffin. (2010, August 10). Taking Care of Baby’s Sensitive Skin. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/children/features/infant-skin
  11. ‌Pietrangelo, A. (2013, August 26). Allergic Reaction First Aid: What to Do. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/allergies/allergic-reaction-treatment#anaphylaxis
Artikel Terkait