Flu (influenza) adalah penyakit pernapasan yang paling sering dialami anak pada musim hujan dan sangat mudah menular. Oleh karena itu, Mama dan Papa harus mengetahui bagaimana cara mudah mengatasi flu pada anak dan pencegahannya yang tepat supaya si Kecil tidak mudah tertular lagi di kemudian hari.
Sebelum itu, yuk cari tahu dulu apa penyebab flu dan gejala yang umum ditimbulkannya.
Apa Penyebab Flu pada Anak?
Influenza atau flu adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza dan bersifat sangat menular. Virus influenza menular melalui droplet (cipratan air liur) dari saluran pernapasan orang dewasa atau anak lain yang sedang sakit flu.
Cipratan liur yang mengandung virus penyebab flu ini dapat keluar dan beterbangan di udara ketika anak bersin, batuk, dan berbicara. Anak-anak lain yang berada di dekatnya dapat menghirup udara yang sudah terkontaminasi virus ini.
Anak juga dapat terpapar virus influenza dari partikel virus yang menempel di sejumlah permukaan benda, seperti mainan, pegangan pintu, atau benda-benda tertentu lainnya, setelah disentuh oleh anggota keluarga yang sedang sakit.
Ketika tangan anak menyentuh benda-benda tersebut dan tangan atau jari yang sudah tertempel virus dimasukkan ke dalam hidung, mulut, atau menggosok mata, maka ia bisa dengan mudah tertular.
Seseorang yang sedang sakit flu paling mudah menularkan penyakitnya pada anak-anak lain dalam 24 jam sebelum gejala dimulai dan saat gejala yang dialaminya paling aktif. Anak kecil sangat gampang sakit dan tertular infeksi karena sistem imun mereka belum cukup kuat untuk melawan serangan virus atau kuman dari luar.
Baca Juga: Pilek Alergi pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Seperti Apa Gejala Flu pada Anak?
Gejala flu biasanya tampak lebih berat dan serius daripada pilek biasa. Jadi selain bersin-bersin, hidung tersumbat atau meler, dan sakit tenggorokan, anak juga biasanya menunjukkan gejala nyeri pada tubuhnya ketika terkena flu. Berikut adalah beberapa gejala flu yang sering terjadi pada anak:
-
Demam, bisa mencapai suhu 39,4°C sampai 40,5°C.
-
Nyeri pada sekujur tubuh.
-
Badan menggigil dan tubuh gemetar (meriang).
-
Sakit kepala.
-
Sakit tenggorokan.
-
Batuk.
-
Merasa lemas.
-
Pilek dan hidung mampet.
Pada beberapa kasus, anak yang sedang sakit flu juga dapat mengalami mual dan muntah.
Apa Bahaya Influenza pada Anak?
Flu pada anak tidak boleh disepelekan. Gejala-gejala di atas bisa bertahan selama seminggu atau sampai sekitar tiga sampai empat minggu. Tanpa penanganan yang tepat, anak memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi flu yang dapat menimbulkan gejala lebih parah.
Adapun beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat flu, yaitu:
-
Infeksi paru-paru atau pneumonia pada anak.
-
Infeksi telinga pada anak.
-
Bronkitis.
-
Serangan asma.
-
Infeksi pernapasan akut.
Anak-anak dengan kondisi medis kronis tertentu biasanya lebih berisiko terhadap komplikasi saat mengalami flu, misalnya anak yang mengidap asma, diabetes, serta penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya segera bawa anak ke rumah sakit jika memiliki kondisi medis di atas dan mengalami gejala flu yang parah.
Bagaimana Cara Alami Mengatasi Flu pada Anak?
Pada umumnya, penyakit flu dapat sembuh dalam kurun waktu kurang dari satu minggu. Namun, Mama dan Papa tentu ingin si Kecil cepat sembuh supaya ia bisa kembali bermain dan belajar seperti sedia kala dengan badan yang sehat.
Maka sementara imun tubuh anak bekerja untuk melawan virus flu, Mama dan Papa bisa membantu mengatasi gejalanya dengan beberapa cara mudah berikut ini.
1. Pastikan Anak Banyak Minum
Flu bisa membuat hidung tersumbat dan lendirnya menjadi lebih kental, Ma. Terlebih kalau disertai demam, si Kecil sangat berisiko dehidrasi karena tubuhnya kehilangan banyak cairan. Bila dibiarkan, dehidrasi pada anak bisa terjadi dan ini sangat membahayakan.
Oleh sebab itu, pastikan anak terus mendapatkan asupan cairan yang cukup sebagai cara mengatasi flu pada anak yang paling utama. Selain mencegah dehidrasi, minum air putih dapat bantu mengencerkan lendir dalam hidung dan saluran pernapasan anak.
Mama juga bisa menyajikan minuman dan makanan hangat, seperti teh, sup ayam hangat, atau segelas air yang dicampurkan 1 sendok teh madu.
Mama bisa pula membuat segelas susu untuk daya tahan tubuh anak usia 1-5 tahun guna memenuhi kebutuhan cairannya.
Berikan susu yang diformulasikan dengan kandungan Double Biotics, yaitu kombinasi prebiotik FOS:GOS dengan rasio paling ideal 1:9 dan DHA EPA yang tinggi. Nutrisi "The Formula For Winning Child" yang telah teruji secara klinis mampu perkuat daya tahan tubuh dan dukung kecerdasan si Kecil!
2. Biarkan Anak Tidur
Saat si Kecil mengalami flu, ia mungkin akan merasa lemas karena tubuhnya sedang bekerja keras untuk melawan penyakit. Untuk itu, cara berikutnya yang tak kalah penting untuk mengatasi flu pada anak adalah pastikan anak banyak tidur dan beristirahat.
Sebab selama ia tidur, sistem kekebalan tubuh anak akan bekerja paling optimal untuk melawan infeksi yang menyebabkan flu.
Jadi, jangan biarkan anak kelelahan beraktivitas dan selalu sempatkan waktu tidur siang setelah pulang sekolah. Cobalah mengurangi aktivitas dan waktu bermainnya sementara waktu sampai anak kembali pulih seperti sedia kala. Selain itu, selama masa pemulihan jauhkan saudaranya yang lain agar tidak tertular.
Agar anak istirahat cukup, Mama dan Papa bisa menemaninya agar si Kecil tidak merasa sendiri, ya.
Jangan lupa ciptakan suasana yang nyaman dan tenang, misalnya memakaikan pakaian yang nyaman, meredupkan lampu, dan memakaikan selimut pada anak.
3. Keluarkan Lendir dengan Alat Penyedot Ingus
Untuk mengencerkan dan mengeluarkan ingusnya sekaligus melegakan pernapasan anak, Mama bisa menggunakan cairan air garam atau cairan NaCl yang dijual bebas di apotek, ke hidung anak.
Langkah ini juga bertujuan untuk membersihkan rongga hidung dan hidung tersumbat akibat pilek.1
Umumnya, tindakan dilakukan dengan menyemprotkan cairan NaCl ke hidung untuk melunakkan ingus dan membuatnya lebih mudah mengalir. Bisa menggunakan alat khusus, atau menggunakan alat suntik tanpa jarum, ke salah satu rongga hidung. Ketika cairan disemprotkan, cairan dan ingus pun akan mengalir melalui rongga hidung sebelahnya.
4. Ajari Anak Mengeluarkan Lendir dari Hidung
Cara ampuh lainnya untuk mengatasi flu, Mama bisa mengajari anak untuk mengeluarkan ingusnya secara berkala. Contohkan dengan menempelkan tisu pada lubang hidung Mama, sehingga si Kecil bisa melihat gerakan tisu saat Mama mengeluarkan napas.
Selanjutnya, Mama bisa menempelkan tisu pada lubang hidung si Kecil dan minta ia untuk mengeluarkan lendir ingusnya secara perlahan.
Sementara itu, untuk melegakan tenggorokan, Mama bisa meminta si Kecil berkumur air garam hangat. Cara membuatnya, siapkan segelas air hangat dan tambahkan 1 sendok teh garam ke dalamnya.
5. Redakan Demam
Demam menunjukkan bahwa tubuh sedang bereaksi dengan adanya infeksi virus. Namun, jika demam anak terjadi lebih dari 3 hari atau lebih dengan suhu tubuh mencapai lebih dari 38°C, segera bawa ia ke dokter, Ma.
Dokter mungkin akan meresepkan obat penurun demam sesuai dengan kondisi, usia, dan berat badan anak. Misalnya, paracetamol atau ibuprofen. Ingat, Mama tidak disarankan membeli obat sembarangan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, ya.
Mama juga bisa cari tahu cara mengatasi demam pada anak akibat flu lebih lanjut di Health Immune Checker.
Baca Juga: Cara Cermat Menghadapi Demam pada Anak
6. Nyalakan Humidifier
Udara yang lembap akan menjaga lendir pada saluran napas tetap lembap dan tidak kering. Ini membuat si Kecil bernapas lebih mudah dan nyaman, serta mengurangi gatal pada tenggorokannya.
Nah, Mama bisa menjaga kelembapan udara di kamar dengan menyalakan humidifier, khususnya saat waktu tidur sebagai cara mengatasi flu pada anak.
Humidifier model uap dingin dianggap lebih aman ketimbang yang menghasilkan uap hangat. Namun, jangan lupa untuk bersihkan humidifier secara rutin dengan cara mengganti air dan membersihkan alatnya, ya, Ma, untuk mencegah tumbuhnya lumut.
Selain menggunakan humidifier, Mama bisa menyiapkan baskom besar berisi air panas. Kemudian, dekatkan wajah si Kecil ke atas baskom besar tersebut agar uapnya dapat dihirup.
Mama juga bisa menyalakan shower air hangat dan tunggu sampai suhu kamar mandinya menghangat sendiri. Kemudian, dudukkan si Kecil di kursi atau closet dan biarkan ia menghirup uap hangatnya untuk melegakan pernapasannya. Lakukan tips ini selama 10-15 menit.
7. Pastikan Kebutuhan Nutrisi Seimbang Terpenuhi
Untuk mempercepat proses pemulihan, coba berikan makanan bergizi seimbang, seperti protein dari sumber hewani dan serat serta vitamin dari sayur dan buah-buahan.
Mama bisa memberikan sayur dan buah berwarna-warni, seperti wortel, brokoli, jeruk, stroberi, atau kacang hijau. Berbagai makanan tersebut mengandung fitonutrien untuk meningkatkan produksi sel darah putih sehingga imun anak lebih mampu melawan infeksi.
Sama halnya dengan protein. Makanan yang mengandung protein sangat penting perannya untuk membantu si Kecil melawan infeksi dalam tubuh yang menyebabkan demam.
Adakah Cara untuk Mencegah Flu pada Anak?
Sebetulnya, tidak ada cara yang pasti untuk dapat mencegah flu pada anak. Namun, cara terbaik untuk membantu mengurangi risiko influenza pada anak adalah dengan mendapat vaksin flu setiap tahun.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksinasi influenza setiap tahun untuk anak usia di atas 6 bulan. Vaksinasi flu dapat menurunkan risiko untuk terkena influenza yang berisiko menimbulkan gejala berat dan memerlukan perawatan di rumah sakit.3
Selain melalui vaksin, Mama bisa mencegah penularan virus influenza pada anak dengan cara-cara berikut.
-
Rajin cuci tangan dengan air dan sabun, terutama setelah menggunakan kamar mandi, batuk atau bersin, dan sebelum makan atau mengambil makanan. Bila tidak ada sabun, gunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol.
-
Hindari menyentuh area wajah, seperti mata, hidung, dan mulut, sebelum mencuci tangan terlebih dahulu.
-
Ajarkan anak untuk menutup mulut dan hidungnya saat batuk dan bersin. Beri tahu anak Mama, saat batuk, arahkan muka ke siku atau lengan atas atau gunakan tisu dan masker. Lalu, lanjutkan dengan mencuci tangan.
-
Bersihkan permukaan peralatan benda yang sering disentuh untuk mencegah penyebaran kuman dari area permukaan tersebut melalui tangan menuju area wajah anak.
-
Jangan biarkan anak-anak berbagi gelas, sendok, garpu, atau handuk dengan orang atau anak lain tanpa mencucinya terlebih dahulu.
-
Menghindari keramaian juga dapat menurunkan risiko untuk tertular infeksi virus influenza. Ini karena flu dapat menyebar dengan sangat mudah di lokasi yang banyak orang berkumpul.
Baca Juga: Cara Mengobati Pilek dan Batuk pada Si Kecil
Itulah informasi seputar cara mengatasi flu pada anak secara alami dan bahayanya yang perlu diwaspadai. Ingat, Mama dan Papa perlu memeriksakan si Kecil ke dokter apabila gejala flu pada si Kecil tidak berangsur mereda walaupun sudah melakukan berbagai cara mengobati flu pada anak di atas.
Dapatkan juga Ebook panduan eksklusif untuk mendukung daya tahan tubuh anak di 1000 hari pertamanya di sini.
Semoga informasi ini berguna, ya Ma!