Loading...
Imun tubuh lemah - Nutriclub
Imunitas

Penyebab dan Ciri-Ciri Imun Tubuh Lemah pada Anak

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: dr. Isman Jafar, Sp.A (K)

Diterbitkan: 13 Juli 2023


  • Penyebab Imun Tubuh Lemah 
  • Ciri-Ciri Imun Tubuh Anak Lemah 
  • Bagaimana Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak? 

Anak dengan imun tubuh lemah biasanya lebih mudah sakit. Mama perlu ketahui penyebab penurunan imun tubuh anak agar bisa memberikan penanganan yang tepat. 

Penyebab Imun Tubuh Lemah 

Berikut merupakan beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab turunnya kekuatan imun tubuh si Kecil:  

1. Waktu Tidur Kurang  

Anak usia 1-2 tahun perlu tidur selama 11-14 jam dalam sehari, sementara usia 3-5 tahun 10-13 jam. 

Apabila waktu tidur tersebut tidak terpenuhi, tubuh si Kecil tidak memiliki kesempatan untuk beristirahat dan sistem imunnya tidak memiliki kesempatan untuk beregenerasi.   

2. Asupan Nutrisi Kurang  

Nutrisi memegang peranan kunci untuk mendukung imun tubuh yang kuat. Oleh karena itu, kekurangan asupan nutrisi penting dapat membuat si Kecil lebih mudah terserang penyakit.  

Beberapa zat gizi yang tidak boleh terlewatkan adalah zat besi, zinc, selenium, serat FOS:GOS, omega 3, omega 6, vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin C.  

3. Kondisi Bawaan Lahir 

Beberapa anak terlahir dengan sistem imun tubuh lemah. Kondisi ini dinamakan primary immunodeficiency (PI).  

Hal tersebut membuat si Kecil lebih rentan mengalami kondisi serius ketika terinfeksi penyakit tertentu.  

Perlu Mama ketahui, ada lebih dari 400 jenis primary immunodeficiency dan tiap jenisnya memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda, dan kondisi ini sering diketahui setelah anak mengalami kejadian sakit atau infeksi berulang di masa awal kehidupan.  

4. Kondisi Medis Tertentu 

Ketika si Kecil terserang influenza atau measles, imun tubuhnya bisa turut melemah sehingga ia lebih rentan terkena infeksi penyakit lainnya.  

Selain itu, imun tubuh lemah juga dapat disebabkan oleh penyakit autoimun. Kondisi ini diketahui membuat sistem kekebalan si Kecil menyerang tubuhnya sendiri.  

5. Sedang Menjalani Pengobatan 

Apabila si Kecil sedang dalam masa pengobatan, imun tubuhnya bisa menjadi lebih lemah. Misalnya si Kecil sedang menjalani kemoterapi.  

Kondisi ini juga bisa terjadi ketika anak sedang mengonsumsi obat untuk mencegah penolakan organ baru setelah menjalani transplantasi.  

Baca Juga: 7 Penyebab Anak Gampang Sakit yang Harus Diwaspadai 

Ciri-Ciri Imun Tubuh Anak Lemah 

Imun tubuh anak belum sempurna, jadi masih wajar bila ia beberapa kali tertular penyakit musiman seperti pilek. Namun tetap ada bedanya pada si Kecil dengan imun tubuh lemah. Apa cirinya?  

1. Anak Sering Kecapekan   

Ma, coba perhatikan apakah si Kecil gampang merasa lemas dan kecapekan, meski ia baru bangun tidur siang dan istirahat?  

Kemungkinan lelah dan letih yang dialami merupakan tanda sistem imunnya sedang mengalami gangguan. Terlebih lagi jika rasa lelah dibarengi rasa nyeri pada persendian.  

2. Batuk-Pilek Berulang 

Apabila dalam satu tahun si Kecil mengalami 7-11 kali batuk-pilek (selesma), hal tersebut masih merupakan kondisi yang normal. Apalagi jika sedang musim pancaroba. 

Namun, Mama perlu waspada ketika si Kecil terlalu sering terserang batuk-pilek atau mengalaminya lebih dari 2 minggu, terutama bila kondisi tersebut disertai demam (suhu diatas 37,8 derajat celcius). 

Infeksi berulang, terlebih jika harus mengonsumsi antibiotik lebih dari 4 kali dalam 1 tahun, bisa jadi tanda sistem imun tubuh lemah dan kewalahan menghadapi serangan virus dan bakteri. 

3. Sariawan Tak Kunjung Sembuh  

Sariawan merupakan infeksi jamur yang umum dialami bayi dan anak usia dini. Dengan pengobatan yang tepat, sariawan pada anak biasanya sembuh dalam waktu 2 minggu.  

Namun, jika sariawan tidak segera sembuh setelah 2 minggu atau sering sekali berulang, bisa jadi kondisi ini merupakan pertanda dari melemahnya sistem imun tubuh si Kecil.  

4. Sering Terkena Infeksi  

Selain batuk-pilek yang tidak kunjung sembuh, Mama juga perlu lebih waspada apabila si Kecil sering terkena infeksi berikut:  

  • Mengalami infeksi sinus kronis 2 kali atau lebih dalam satu tahun.  
  • Sakit dengan infeksi telinga sebanyak 4 kali dalam satu tahun. 
  • Terserang pneumonia (radang paru-paru) lebih dari 1 kali dalam satu tahun.    

5. Sering Mengalami Gangguan Pencernaan 

Diare yang berlangsung lebih dari 2 hingga 4 minggu dapat menjadi salah satu tanda sistem imun tubuh lemah pada anak.  

Selain diare, sembelit kronis yang membuat feses sulit keluar, sangat keras, dan bentuknya tampak seperti kotoran kelinci juga merupakan tanda sistem imun si Kecil sedang tidak optimal.  

Sebab, sistem imun tubuh si Kecil sedang “mengerahkan tenaganya” untuk memerintahkan usus bekerja lebih lambat karena serangan bakteri atau virus. 

Baca Juga: 6 Tanda Gangguan Kesehatan pada Anak yang Harus Diwaspadai 

6. Mata Kering 

Apabila sistem imun tubuh seseorang melemah karena menderita autoimun, salah satu tanda yang ditunjukkan adalah mata kering.  

Selain terasa kering, mata juga terasa tidak nyaman. Seolah-olah mata selalu kelilipan debu atau pasir halus.  

Tanda imun tubuh lemah lain yang ditunjukkan melalui mata si Kecil adalah mata kemerahan dan mengeluarkan cairan kotoran berwarna putih.  

7. Sering Demam  

Demam merupakan kondisi yang sering menimpa anak. Ini merupakan salah satu tanda atau respon sistem imun tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap virus maupun bakteri yang masuk ke dalam tubuh.  

Selain sebagai tanda tubuh sedang melawan virus dan bakteri, demam juga bisa menjadi pertanda kambuhnya kondisi autoimun. 

8. Sensitif terhadap Sinar Matahari 

Apabila si Kecil mengalami autoimmune disorder, terkadang ia akan menunjukkan reaksi alergi setelah terpapar sinar matahari.  

Kulit si Kecil mungkin akan mengalami lecet, ruam, atau bercak dengan tekstur bersisik. Kondisi ini disebut sebagai photodermatitis.  

Selain reaksi alergi pada kulit, paparan sinar matahari juga dapat membuat si Kecil merasa mual, mengalami sakit kepala, atau malah menggigil. 

9. Perubahan Berat Badan yang Drastis 

Si Kecil tiba-tiba kehilangan terlalu banyak berat badan padahal aktivitas hariannya tidak berubah secara signifikan?  

Atau berat badannya malah tiba-tiba bertambah banyak padahal ia mengonsumsi makanan sesuai dengan porsi hariannya? 

Mama perlu waspada jika si Kecil mengalami kondisi tersebut karena bisa jadi pertanda dari kerusakan kelenjar tiroid yang disebabkan oleh penyakit autoimmune.  

Baca Juga:  Manfaat Daya Tahan Tubuh Kuat untuk Tumbuh Kembang si Kecil 

Bagaimana Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak? 

Jika menemukan ciri imun tubuh lemah, segera bawa si Kecil ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sementara di rumah, Mama bisa meningkatkan sistem imun anak dengan cara:  

1. Jangan Pernah Melewatkan Imunisasi  

Dengan mendapatkan imunisasi, tubuh si Kecil akan memiliki kekebalan terhadap berbagai penyakit berbahaya seperti polio, campak, tetanus, pneumonia, dan lain sebagainya.  

Jika akan mengajak si Kecil bepergian ke luar negeri, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu untuk pastikan ia sudah mendapat vaksinasi yang diperlukan.  

Kita tidak pernah tahu penyakit endemik apa saja yang ada di negeri seberang. It is always better to be safe than sorry, bukan begitu, Ma?  

Baca Juga: Jadwal 12 Imunisasi Lanjutan yang Perlu Anak Dapatkan 

2. Prioritaskan Waktu Tidur Anak 

Ketika si Kecil sudah mulai banyak kegiatan atau sedang dalam perjalanan jauh, waktu tidur sering kali berantakan. Akibatnya ia kelelahan, imun tubuh lemah, dan rawan terserang penyakit.  

Ketika waktu tidurnya kurang, tubuh si Kecil tidak akan mampu memproduksi protein bernama sitokin yang berperan dalam melawan infeksi dan peradangan.  

Jadi, dalam kondisi apapun, sebisa mungkin usahakan untuk memprioritaskan waktu tidur anak, ya, Ma.  

3. Ajak Anak untuk Bergerak Aktif 

Anak butuh bergerak secara aktif selama 60 menit dalam sehari agar tubuhnya tetap sehat dan bugar.  

Untuk memenuhi hal tersebut, Mama dapat mengajak si Kecil memainkan permainan yang melibatkan gerakan fisik seperti melompat, melempar, merangkak, dan lain sebagainya. 

Waktu bermain bisa Mama bagi jadi beberapa periode, tidak harus langsung 60 menit. Misalnya 30 menit di pagi hari dan 30 menit di sore hari.  

4. Membiasakan Pola Makan Sehat 

Untuk mendongkrak imun tubuh yang lemah, Mama perlu utamakan asupan nutrisi esensial seperti protein hewani, zat besi, zinc, omega 3, dan FOS:GOS.  

Pada urusan buah dan sayur, Mama dapat menerapkan metode “eat the rainbow” alias pola makan penuh variasi jenis dan warna asupan di piring, demi memastikan kebutuhan vitamin anak terpenuhi.  

Terutama vitamin C, A, D, dan E yang merupakan vitamin daya tahan tubuh. Untuk porsinya, konsultasikan pada ahli gizi agar sesuai kebutuhan.  

Baca Juga: 16 Makanan Penambah Imun Tubuh Anak 

5. Teruskan Minum Susu Pertumbuhan Terfortifikasi 

Tips agar anak tidak gampang sakit selanjutnya ialah memastikan ia rajin minum susu pertumbuhan yang terfortifikasi untuk terus bantu mendukung pemenuhan gizi hariannya.  

Pastikan Mama memilih susu untuk daya tahan tubuh yang mengandung formula Double Biotics, yaitu perpaduan antara serat FOS:GOS dengan rasio terbaik 1:9.  

Pilih juga yang mengandung DHA serta asam lemak omega-3 yang dikenal dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, otak, dan mata, serta mendukung kekebalan tubuh yang optimal. 

Ingat, imun yang kuat membuat anak tidak gampang sakit sehingga waktu belajarnya tidak terganggu.  

Jangan lupa juga daftar jadi member Nutriclub sekarang untuk dapatkan akses ke berbagai artikel eksklusif seputar kesehatan dan imunitas anak yang tervalidasi expert

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. How Much Sleep Do Kids Need? (for Parents). (2021). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/sleep.html 
  2. ‌Saray Gutiérrez, Svahn, S. L., & Johansson, M. E. (2019). Effects of Omega-3 Fatty Acids on Immune Cells. International Journal of Molecular Sciences, 20(20), 5028–5028. https://doi.org/10.3390/ijms20205028 
  3. IDAI | ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA BAYI DAN ANAK. (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak 
  4. IDAI | Perlukah suplementasi vitamin dan mineral pada bayi dan anak? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplementasi-vitamin-dan-mineral-pada-bayi-dan-anak 
  5. Morales, F., Montserrat-de, S., Leon, M. J., & Rivero-Pino, F. (2023). Effects of Malnutrition on the Immune System and Infection and the Role of Nutritional Strategies Regarding Improvements in Children’s Health Status: A Literature Review. Nutrients, 16(1), 1–1. https://doi.org/10.3390/nu16010001 
  6. Immune Disorders in Kids | Children’s Healthcare of Atlanta. (2021). Children’s Healthcare of Atlanta. https://www.choa.org/parent-resources/immune-systems/immune-system-disorders-in-kids 
  7. CDC. (2024). About Primary Immunodeficiency (PI). Primary Immunodeficiency (PI). https://www.cdc.gov/primary-immunodeficiency/about/index.html 
  8. ‌Boston Children’s Hospital. (2024). Childrenshospital.org. https://www.childrenshospital.org/conditions/primary-immunodeficiency 
  9. Thrush and Other Candida Infections. (2020, October 21). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/infections/Pages/Thrush-and-Other-Candida-Infections.aspx 
  10. ‌Sepsis in Infants & Children. (2017, September 11). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/infections/Pages/Sepsis-in-Infants-Children.aspx 
Artikel Terkait