Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mendukung perkembangan otak anak di usia dini. Secara umum, seberapa baik fungsi otak anak sampai mereka dewasa nanti memang dipengaruhi oleh nutrisi dan stimulasi. Namun, waktu tidur juga memegang peranan penting untuk mendukung atau memperkuat hubungan keduanya sehingga otak dapat berkembang dengan optimal.
Oleh karena itu, penting bagi Mama dan Papa mengetahui berapa jam idealnya anak tidur dalam satu hari untuk memastikan si Kecil memenuhi kebutuhan tidur yang tepat sesuai usianya.
Durasi Jam Tidur Anak Tiap Hari Sesuai Usia
Selain penting untuk perkembangan otaknya, tidur juga terkait dengan kemampuannya mendukung daya tahan tubuh, perkembangan fisik, serta keterampilan kognitif anak.
Sebab, tidur memiliki fungsi restoratif yang berkaitan dengan sistem otak yang mengatur mood dan emosi, memori, perilaku, kemampuan belajar, serta fokus atensi (kemampuan untuk berkonsentrasi mengerjakan satu hal pada satu waktu).
Demi tercapainya semua manfaat tidur di atas, tentu anak harus bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup.
Secara umum, anak usia 1-3 tahun butuh tidur selama 12 jam dalam satu hari. Durasi tidur ini dapat dibagi menjadi:
-
1 kali tidur siang dengan durasi 1,5-3,5 jam.
-
1 kali tidur malam selama kurang lebih 8-11 jam (tergantung dari berapa lama waktu tidur siangnya).
Akan tetapi, tidur yang cukup tidak secara kaku diukur berdasarkan jumlah jam tidur yang bisa didapatkan anak dalam satu hari. Sebab, anak bisa saja tidur sesuai rekomendasi lama durasinya, tapi tidak nyenyak dan berkualitas.
Pada dasarnya, anak dikatakan cukup tidur atau istirahat jika keempat hal berikut ini dipenuhi secara seimbang, yaitu:
-
Jadwal tidur dalam sehari yang teratur.
-
Total waktu tidur malam terpenuhi dengan baik, termasuk kemampuan kembali tidur sendiri tanpa bantuan saat terbangun tengah malam tanpa banyak rewel.
-
Bisa tidur siang teratur.
-
Konsolidasi tidur yang baik, yang artinya anak mengalami perubahan pola tidur dari yang tadinya perlu lebih banyak tidur siang menjadi semakin makin berkurang secara alami. Sebab seiring usianya bertambah, yang diperlukan adalah tidur malam yang lebih panjang dan lebih sedikit terbangun malam hari.
Selain itu, Mama dan Papa juga bisa mengetahui apakah si Kecil sudah tidur cukup dan berkualitas dengan memperhatikan tanda-tanda berikut:
-
Anak dapat tertidur dengan mudah di malam hari.
-
Dapat bangun pagi sendiri dengan mudah pada jadwal yang normal, dan
-
Tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai usianya.
Akibat Jika Anak Kurang Tidur
Dikutip dari Healthline, tidur merupakan salah satu hal yang penting dalam perkembangan lobus frontal otak.
Lobus ini merupakan bagian otak yang berperan penting dalam pengambilan keputusan. Ketika anak kurang tidur dalam jangka panjang, maka ini dapat mengakibatkan kerusakan pada lobus otak ini.
Akibatnya, proses pengambilan keputusan dapat terhambat bahkan terganggu, kemampuan untuk mempertahankan atensi atau untuk tetap fokus menjadi lebih pendek, dan fungsi memori pun berkurang. Ini semua adalah fungsi atau proses yang penting dalam menunjang kemampuan akademik anak.
Namun, kurang tidur tidak hanya dapat mengakibatkan gangguan dari sisi akademik, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa anak yang mengalami kurang tidur memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan perilaku, gangguan kesehatan, gangguan cemas, dan gangguan mood.
Sebagai contoh, anak yang kurang tidur lebih berisiko untuk mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, gangguan irama jantung, dan diabetes. Pada anak-anak yang lebih besar, yaitu pada remaja, risiko depresi dan bunuh diri lebih tinggi pada mereka yang mengalami kurang tidur.
Karena itu, Mama tidak boleh menyepelekan rutinitas tidur anak, ya.
Cara agar Anak Tidur Nyenyak dan Cukup
Mengingat tidur cukup penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, ada beberapa hal yang dapat Mama biasakan sejak dini untuk membentuk kebiasaan tidur yang baik. Berikut adalah beberapa tips dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
1. Buat Jadwal Tidur dan Bangun Pagi yang Teratur
Waktu untuk mulai tidur malam yang optimal bagi anak adalah sejak pukul 8 malam atau paling maksimal sebelum pukul 9 malam, walaupun rekomendasi ini tidak bersifat mengikat. Biasakan juga menerapkan jadwal tidur siang yang konsisten, sesuai dengan rutinitas hariannya.
Penerapan waktu tidur perlu dilaksanakan secara konsisten dan tegas, baik siang maupun malam hari, karena perubahan sedikit saja dapat membuat anak terus menunda-nunda tidurnya.
Apabila anak mengalami mimpi buruk yang membuatnya terbangun tengah malam, tenangkan dengan dekapan atau stimulasi sentuhan yang lembut kemudian bantu anak untuk tidur kembali.
2. Ciptakan Rutinitas Pengantar Tidur
Jangan biasakan bayi tidur setiap malam di ruang tamu atau ruang lainnya yang terdapat banyak orang.
Kemudian, pilih satu atau dua kegiatan yang bisa rutin dilakukan sebagai pengantar tidur. Kegiatan ini dapat berupa aktivitas yang menenangkan, seperti mandi, membacakan dongeng, atau mendengarkan musik menenangkan, sebagai “pertanda” bagi anak bahwa waktu tidurnya sudah dekat.
Rancanglah rutinitas yang tidak terlalu panjang atau merepotkan, karena jika telah terbiasa, anak akan selalu memerlukan kebiasaan ini sebagai pengantar tidur sampai ia dewasa nanti.
Bisa juga dengan memberikannya minum segelas susu sebelum tidur, karena susu merupakan salah satu sumber nutrisi yang baik dalam tiga tahun periode emas anak.
Mama bisa memberikan segelas susu untuk menjaga daya tahan tubuh anak yang diperkaya FOS:GOS dengan rasio terbaik 1:9 dan DHA EPA. Nutrisi yang sudah teruji memperkuat imunitas dan dukung intelegensi si Kecil. Dengan begitu, ia siap melangkah menjadi pemenang!
3. Buat Kamar Tidur Anak Kondusif
Penting untuk memindahkan benda-benda di kamarnya yang dapat semakin membuatnya melek, seperti televisi, gadget (laptop, tablet, video games, atau mainan) untuk menciptakan suasana tidur yang nyaman.
Menjaga kamar tidur anak dari benda-benda yang stimulatif juga dapat membantu si Kecil memahami bahwa kamar tidur hanya dipakai untuk tidur dan beristirahat, bukan tempatnya untuk bermain.
Selain itu, penting juga untuk menciptakan suasana ruangan yang adem (tidak terlalu dingin atau terlalu panas) dan tenang. Pilihkan baju tidur yang nyaman dan menyerap keringat, tetapi tidak juga membuatnya kedinginan.
Biasakan juga lampu dinyalakan agak redup saat tidur untuk membantu si Kecil belajar perbedaan siang dan malam. Bayi akan mengerti bahwa suasana yang lebih redup atau gelap menandakan hari sudah malam dan merupakan waktunya tidur.
Biasakan juga hanya ada orang tertentu saja yang menemaninya hingga tertidur.
Itulah beberapa informasi yang dapat membantu Mama mencukupi kebutuhan tidur anak di 3 tahun pertama usianya. Mama juga bisa dapatkan konten-konten parenting eksklusif dengan mengunduh E-book atau mendengarkan Podcast yang materinya disampaikan langsung oleh para ahli.
Semoga artikel ini membantu dan si Kecil bisa tidur nyenyak, Ma!