Gangguan keseimbangan pada anak dapat membuat gerakannya kurang terkoordinasi dan memengaruhi aktivitas, seperti berjalan, bermain, dan berinteraksi sosial. Seperti apa ciri-cirinya?
Penyebab Gangguan Keseimbangan pada Anak
Gangguan keseimbangan bisa terjadi pada siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa. Apa yang menyebabkan masalah keseimbangan pada anak-anak? Berikut beberapa penyebabnya:
1. Infeksi Telinga
Infeksi telinga yang terus-menerus terjadi merupakan salah satu alasan paling umum anak mengalami masalah keseimbangan.
Perlu Mama ketahui bahwa telinga bagian dalam memiliki sistem vestibular yang bertanggung jawab atas keseimbangan tubuh.
Gangguan pada sistem ini, baik yang disebabkan adanya infeksi atau kelainan bawaan dapat menyebabkan ketidakseimbangan.
2. Cedera Otak
Gangguan keseimbangan pada anak bisa jadi termasuk salah satu efek samping umum dari cedera otak, terutama akibat benturan keras.
Masalah keseimbangan bisa muncul langsung setelah kejadian atau baru terasa beberapa waktu kemudian.
Jika si Kecil mengalami gangguan keseimbangan tubuh setelah cedera kepala, Mama harus segera membawanya ke dokter.
Penanganan medis yang tepat dan terapi yang intensif sangat penting untuk memulihkan fungsi keseimbangan dan meningkatkan kualitas hidup.
3. Cedera Fisik
Cedera fisik apapun bentuknya bisa menjadi penyebab utama gangguan keseimbangan pada anak, terutama jika menyebabkan tubuh kesulitan dalam mengoordinasikan gerakan.
Selain itu, cedera fisik juga bisa menyebabkan rasa sakit berkepanjangan atau penurunan kekuatan otot yang dapat menjadi penyebab masalah keseimbangan dalam jangka panjang.
Contohnya, anak yang mengalami patah kaki dan harus menggunakan kruk akan kesulitan berjalan dengan stabil.
4. Cedera Sumsum Tulang Belakang
Cedera sumsum tulang belakang merupakan kondisi di mana terjadi kerusakan atau putusnya jalur komunikasi antara otak dan tubuh melalui sumsum tulang belakang.
Akibatnya, otak kesulitan mengirimkan sinyal ke berbagai bagian tubuh, sehingga menyebabkan masalah keseimbangan.
Pengobatan untuk cedera sumsum tulang belakang tergantung pada tingkat keparahan dan lokasinya. Pengobatannya bisa melibatkan operasi, terapi fisik, dan perawatan lain.
5. Penyakit Kronis
Ada banyak penyakit kronis, seperti multiple sclerosis, Parkinson, dan ALS yang bisa membuat anak kehilangan keseimbangan dan kesulitan bergerak.
Penyakit-penyakit tersebut dapat merusak sistem saraf anak, sehingga tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.
Meskipun tidak bisa sembuh total, pengobatan dan terapi bisa membantu memperlambat kerusakannya.
Baca juga: 10 Penyebab Anak Sering Sakit yang Harus Diwaspadai
Ciri Anak Kurang Keseimbangan
Ciri-ciri keseimbangan anak yang terganggu terkadang susah dikenali dan bisa mirip dengan penyakit lain. Namun, Mama bisa memperhatikan ciri-ciri berikut:
- Anak sering terjatuh dan kesulitan menjaga keseimbangan saat berjalan atau berdiri.
- Mengalami gangguan tumbuh kembang dan terlambat mencapai milestone penting, seperti tidak bisa duduk atau belum bisa berjalan.
- Gerakan tubuh yang kaku, tidak terkoordinasi, atau postur tubuh yang buruk.
- Sensitif terhadap cahaya terang atau lampu berkedip, serta kesulitan fokus di tempat ramai.
Kesulitan menulis rapi dan teratur, serta sulit mengukur jarak benda untuk koordinasi mata dan tangan.
Terapi untuk Masalah Keseimbangan pada Anak
Terapi yang dapat membantu mengatasi gangguan keseimbangan pada anak adalah terapi rehabilitasi vestibular. Terapi ini meliputi:
1. Latihan Keseimbangan
Latihan keseimbangan dirancang untuk memperbaiki kemampuan anak dalam menjaga keseimbangan tubuh saat melakukan aktivitas.
Terapi ini sangat diperlukan dalam mendukung perkembangan motorik anak agar dapat mencapai tahap perkembangan yang sesuai usianya.
Namun, penting untuk merancang latihan yang sesuai dengan kondisi setiap anak untuk menghindari risiko jatuh.
2. Latihan Pengulangan Gerakan
Salah satu metode dalam terapi vestibular adalah latihan pengulangan yang melibatkan gerakan mata, kepala, dan tubuh.
Latihan ini membantu otak untuk membiasakan diri dengan rangsangan yang menyebabkan rasa pusing.
Dengan kata lain, otak anak dilatih untuk mengabaikan sinyal-sinyal yang salah dari telinga bagian dalam.
Baca juga: Perkembangan Motorik Halus Anak 1-5 Tahun dan Stimulasinya
3. Latihan Stabilitas Penglihatan
Anak-anak yang mengalami gangguan keseimbangan gerakan mata akan kesulitan melihat dengan jelas dan stabil. Mama bisa coba memberikan latihan stabilisasi tatapan.
Latihan ini bertujuan untuk melatih otot-otot mata agar dapat bekerja sama dengan sistem vestibular (keseimbangan) dalam menjaga penglihatan tetap fokus.
Salah satu contoh latihannya adalah dengan meminta anak untuk memfokuskan pandangan pada suatu objek sambil secara perlahan menggerakkan kepala ke berbagai arah.
Itulah tadi penjelasan mengenai penyebab, ciri, dan terapi untuk masalah keseimbangan pada anak. Penting diingat, Mama bisa periksakan si Kecil ke dokter bila ia secara rutin dan terpola mengalami gejala-gejala gangguan keseimbangan di atas.
Mama juga bisa menggunakan layanan Nutriclub Expert Advisor untuk berkonsultasi secara gratis langsung dari ahlinya, kapan pun dan di mana pun.
Dukung si Kecil jadi pemenang di setiap langkah dengan bergabung menjadi member Nutriclub dan dapatkan akses ke konten berkualitas, fitur menarik, dan hadiah juara. Yuk, daftar sekarang Ma!