Loading...
Cara Mengatasi Sakit Tumbuh Gigi Geraham Pada Anak - Nutriclub
Kesehatan

Cara Mengatasi Sakit Tumbuh Gigi Geraham Pada Anak

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 04 November 2022


  • Tanda-Tanda Gigi Geraham Tumbuh pada Anak
  • Cara Mengatasi Rasa Sakit Tumbuh Gigi Geraham pada Anak
  • Hal-Hal Lain yang Harus Diperhatikan

Tumbuhnya gigi geraham pertama sering menyebabkan rasa sakit karena gigi ini adalah gigi yang terbesar. Lalu, bagaimana cara mengatasi rasa sakit yang dialami anak karena tumbuh gigi geraham? Simak selengkapnya dalam artikel ini, Ma!

Tanda-Tanda Gigi Geraham Tumbuh pada Anak

Gigi geraham adalah gigi terbesar dan paling kuat di antara lainnya. Fungsi gigi geraham adalah untuk mengunyah dan menggiling makanan. 

Gigi geraham anak pertama kali akan muncul pada rahang atas di usia 13-19 bulan dan rahang bawah pada usia 14-18 bulan.

Gigi geraham merupakan gigi susu terakhir yang akan tumbuh sampai akhirnya semua gigi susu anak tergantikan dengan gigi permanen. 

Proses tumbuh gigi pada umumnya memang terasa menyakitkan untuk anak-anak karena gigi akan naik menembus lapisan gusi. Karena pergerakan ini, daerah gusi sekitarnya bisa menjadi merah dan bengkak. 

Nah, anak kecil biasanya belum mengerti rasa sakit yang dia rasakan adalah karena “tumbuh gigi”. Maka dari itu, Mama perlu memperhatikan gejala tumbuhnya gigi geraham pada anak. Berikut adalah beberapa tandanya:

  • Anak lebih sering mengunyah mainan, jari, ataupun pakaiannya sendiri.

  • Anak akan mengeluarkan liur lebih banyak dari biasanya

  • Batuk-batuk karena tersedak liurnya.

  • Ruam kemerahan di dagu, karena kulit yang terus-terusan lembap oleh liur bisa menjadi teriritasi. 

  • Anak mudah marah karena rasa sakit yang dia tidak mengerti.

  • Rewel di malam hari karena rasa sakitnya bisa membuat anak tidak bisa tidur.

  • Anak mengeluh pusing atau kepalanya sakit, ditandai dengan anak yang menggosok pipinya atau menarik telinganya. Ini ia lakukan karena nyeri pada gusi dapat menjalar ke telinga dan kepala.

Selain itu, tanda-tanda di atas juga biasanya disertai dengan demam ringan. Demam akibat tumbuh gigi bisa terjadi sekitar 3-7 hari. Akan tetapi ada pula anak yang tidak mengalami demam sama sekali saat dan ada yang bisa mengalami demam lebih dari 7 hari.

Ketika semua tanda-tanda ini terjadi, apa yang harus Mama lakukan untuk mengatasi sakit tumbuh gigi geraham pada anak? 

Baca Juga: Tahap Pertumbuhan Gigi Anak yang Perlu Mama Ketahui

Cara Mengatasi Rasa Sakit Tumbuh Gigi Geraham pada Anak

Gigi geraham merupakan gigi terakhir yang akan tumbuh dan biasanya akan tumbuh satu per satu. Waktu tumbuh dari gigi geraham ini berbeda-beda di setiap anak. Ada yang mendapatkan gigi geraham pertama mereka di umur 1 tahun atau bahkan saat usianya hendak memasuki 2 tahun. 

Gigi geraham kedua biasanya akan tumbuh tepat ketika usia si Kecil 2 tahun. Perbedaan waktu tumbuhnya gigi geraham adalah hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.

Ketika gerahamnya mulai tumbuh, Mama bisa membantu redakan rasa sakit yang dialami anak dengan berbagai cara berikut ini:

1. Berikan Teether Dingin 

Anak yang sedang tumbuh gigi suka mengunyah dan menggigit apa saja. Jadi untuk meringankan rasa nyerinya, Mama bisa berikan mainan teether yang terbuat dari jenis lateks atau silikon BPA-Free yang aman untuk anak gigit. Akan lebih baik jika Mama dinginkan sebentar mainannya di kulkas sebelum diberikan ke si Kecil.

Suhu dingin bantu mengatasi rasa sakit yang dialami anak saat tumbuh gigi dengan membuat area gusi geraham yang nyeri jadi baal, serta mengurangi pembengkakan dan peradangannya.

Cara lainnya adalah dengan menggunakan kain waslap bersih yang sudah dibasahkan agar bisa dikunyah si Kecil.

2. Tempelkan Kompres Dingin

Gunakan kain waslap yang lembap dan dingin untuk mengompres gusi anak yang sakit. Untuk memudahkan Mama menjangkau area gusinya, lilitkan waslap dingin tersebut di jari telunjuk Mama dan jangkau ke dalam mulutnya. Dengan menggunakan jari, pijat area gusi anak dengan lembut.

Mama juga bisa menggunakan sendok yang sudah didinginkan di kulkas untuk mengompres gusi. Mama hanya perlu menggosokkan sendok pada gusi si Kecil. Akan tetapi, selalu awasi anak supaya jangan sampai menggigit sendoknya ya, Ma. Menggigit benda yang terlalu keras justru bisa memperparah rasa sakitnya.

Jangan pula terlalu lama menempelkan kompres dingin di kulit anak karena ini bisa menimbulkan iritasi yang mirip dengan luka bakar.

3. Berikan Finger Food untuk Dikunyah

Salah satu gejala yang berhubungan dengan tumbuh gigi geraham adalah penurunan nafsu makan. Gejala ini muncul karena gusi sedang membengkak dan terasa sakit ketika disentuh. Jadi, apa pun yang masuk ke mulut anak bisa memicu lebih banyak rasa sakit.

Akan tetapi, tetap penting untuk Mama memastikan anak mau makan meski sedang tumbuh gigi supaya asupan gizinya tercukupi.

Maka itu, Mama bisa atasi rasa sakitnya dengan memberikan makanan yang bertekstur lembut seperti nasi tim dan bubur biskuit, atau finger food yang bertekstur padat dan dingin untuk ia gigit. Contohnya seperti potongan timun, wortel, semangka, apel, dan melon yang sudah didinginkan di kulkas. Bahkan, Mama juga bisa memberikan si Kecil es loli yang terbuat dari yogurt beku. 

Mintalah si Kecil untuk mengunyah makanannya tepat di lokasi sakitnya. Mengunyah dan menggigit telah terbukti bisa mengatasi sakit tumbuh gigi geraham pada banyak kasus, karena tekanan dari makanan padat pada gusi yang sedang bengkak bisa meredakan sakitnya.

Akan tetapi, terus awasi si Kecil saat makan ya untuk mencegah risiko tersedak. 

Baca Juga: Panduan Memberikan Makanan untuk Anak Usia 2 Tahun

4. Berikan Obat-obatan

Cara terakhir yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi rasa sakit anak saat tumbuh gigi geraham adalah dengan memberikan obat pereda nyeri.

Saat Mama memutuskan untuk memberi si Kecil obat pereda nyeri, pastikan terlebih dahulu dosis yang tepat berdasarkan usia dan berat badannya. Lebih baik jika Mama berkonsultasi langsung dengan apoteker atau dokter anak dulu sebelum memberikan obat apa pun untuk anak.

Hal-Hal Lain yang Harus Diperhatikan

Ada benda-benda yang harus Mama hindari ketika anak sedang teething untuk memastikan keamanannya. Satu yang paling utama adalah hindari memberikan si Kecil benda yang menggantung di lehernya, contohnya kalung. 

Saat tumbuh gigi geraham, si Kecil akan lebih sering menggigit apapun yang ada di sekitarnya, termasuk yang menggantung di leher. Bahayanya adalah beberapa benda yang menggantung tersebut akan membuatnya tersedak atau bahkan tercekik. 

Hindari juga si Kecil mengunyah benda-benda plastik yang sangat keras, apalagi yang tidak berlisensi BPA Free. Plastik yang bertekstur keras hanya akan melukai gigi si Kecil dan terpapar risiko BPA.

Selain itu, tunda dulu memberikan potongan biskuit untuk anak karena biskuit biasanya tinggi gula. Gula dapat menyebabkan kerusakan gigi, bahkan jika anak Mama masih memiliki gigi susu.

Baca Juga: Cara Cermat Menghadapi Demam Pada Si Kecil

Kapan Mama Harus Menghubungi Dokter?

Mama harus tetap waspada dengan gejala lainnya yang bisa saja terjadi pada si Kecil, seperti demam dan diare.

Jika kedua gejala tersebut timbul saat gigi gerahamnya tumbuh, sebaiknya segera menghubungi dokter anak. Kedua gejala ini bisa jadi tanda penyakit lain yang timbul bersamaan dengan tumbuhnya gigi geraham.

Selain itu, Mama juga bisa menghubungi dokter ketika si Kecil rewel terus-menerus di saat Mama sudah melakukan pertolongan pertama. Anak yang rewel di malam hari karena tidak nyaman dengan giginya merupakan hal yang normal ketika gigi geraham tumbuh pada si Kecil. Bisa jadi, hal ini menandakan bahwa gigi geraham yang tumbuh pada gusi si Kecil tidak dalam posisi yang tepat.

Nah, Mama bisa menggunakan tools Health & Immune Checker untuk cari tahu cara mengatasi demam dan tangis anak yang berkepanjangan saat sedang tumbuh gigi.

Apakah Mama juga butuh panduan pemenuhan gizi untuk meningkatkan kualitas imun tubuh si Kecil? Download e-book eksklusif berjudul “Nutrition for Immunity” di sini, karena daya tahan tubuh yang baik adalah bekal si Kecil untuk menang dan tumbuh menjadi juara!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Better Health. https://www.healthline.com/health/parenting/2-year-molars#when-to-see-a-doctor Diakses pada 28 September 2022
     
  2. Health Line. https://www.healthline.com/health/parenting/2-year-molars#when-to-see-a-doctor Diakses pada 28 September 2022
Artikel Terkait