Loading...
Cerebral palsy anak - Nutriclub
Kesehatan

Cerebral Palsy pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Apa Itu Cerebral Palsy?
  • Kapan Cerebral Palsy Terdeteksi?
  • Apa Penyebab Cerebral Palsy?
  • Apa Gejala Cerebral Palsy pada Anak?
  • Apakah Anak Cerebral Palsy Memiliki Harapan Hidup Normal?
  • Pengobatan Cerebral Palsy pada Anak
  • Apakah Kondisi Ini Dapat Dicegah?

Cerebral palsy merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak. Penting untuk Mama memahami apa penyebab, ciri-ciri, dan komplikasinya agar dapat merencanakan strategi terapi dan perawatan yang sesuai dengan kondisi anak. 

Apa Itu Cerebral Palsy?

Cerebral palsy (CP) adalah kelainan neurologis yang memengaruhi kemampuan anak untuk bergerak, menjaga keseimbangan, serta mempertahankan postur tubuh.

Cerebral artinya hubungan dengan otak, dan palsy berarti hilangnya atau gangguan fungsi motorik karena kelemahan atau masalah dalam menggunakan otot.

CP lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.

Kapan Cerebral Palsy Terdeteksi?

CP adalah salah satu jenis disabilitas motorik yang paling umum dialami masa kanak-kanak.

Kondisi ini umumnya bisa dideteksi dari bayi baru lahir sampai usia 1-2 tahun lewat pemeriksaan motorik dan gerakan umum oleh dokter. Namun, banyak kasus cerebral palsy yang baru terdeteksi setelah usia 2-3 tahun. 

Apa Penyebab Cerebral Palsy?

Cerebral palsy disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal dalam kandungan atau masalah pada korteks motorik serebral (bagian otak yang mengontrol pergerakan otot) yang terjadi sebelum, selama, atau segera setelah kelahiran. 

Masalah atau gangguan pada otak yang dapat meningkatkan risiko CP termasuk:

  • Kerusakan pada bagian otak yang disebut materi putih, kemungkinan akibat berkurangnya suplai darah atau oksigen.

  • Infeksi yang dialami Mama selama kehamilan, seperti cytomegalovirus, rubella (campak Jerman), cacar air, atau toksoplasmosis.

  • Mama aktif merokok atau minum alkohol selama kehamilan.

  • Anak mengalami stroke, terjadi pendarahan di otak atau suplai darah ke otaknya terputus.

  • Cedera pada kepala bayi yang belum lahir.

Risiko CP juga lebih tinggi pada anak yang lahir prematur, terutama anak yang dilahirkan pada minggu ke-32 atau lebih dini dari itu.

Dalam beberapa kasus, area otak yang terlibat dalam pergerakan otot tidak berkembang sesuai harapan selama pertumbuhan janin.

Dalam semua kasus ini, kerusakan yang terjadi tidak dapat diperbaiki dan kecacatan yang diakibatkannya bersifat permanen.

Baca Juga: 5 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Apa Gejala Cerebral Palsy pada Anak?

Gejala CP berbeda-beda pada setiap anak karena kondisi ini tidak selalu menyebabkan kecacatan yang parah.

Anak dengan CP ringan mungkin tidak memiliki gangguan motorik yang substansial, misalnya kesulitan berdiri dan berjalan tapi tidak memerlukan banyak bantuan untuk bergerak. Anak lain dengan gejala yang lebih berat mungkin mengalami disabilitas parah sehingga memerlukan peralatan khusus atau perawatan seumur hidup. 

Anak-anak pengidap kondisi ini dapat juga mempunyai refleks yang berlebihan. Lengan, kaki, dan batang tubuhnya mungkin tampak terkulai, atau mungkin memiliki otot kaku. 

Ciri-ciri cerebral palsy pada anak juga juga bisa berupa postur tubuh yang tidak teratur, gerakan yang tidak dapat dikontrol, jalan yang tidak stabil, atau kombinasi dari semuanya.

Secara umum, gejala cerebral palsy pada anak dapat mencakup:

  • Kurangnya koordinasi otot saat melakukan gerakan volunter (ataksia).

  • Otot kaku atau tegang dan refleks berlebihan (spastisitas).

  • Kelemahan pada satu atau lebih lengan atau kaki.

  • Berjalan dengan jari kaki, gaya berjalan berjongkok, atau gaya berjalan “kaki X”.

  • Masalah tonus otot, terlalu kaku atau terlalu lemas.

  • Gemetar (tremor) yang merupakan gerakan tidak beratur dan tidak disengaja.

  • Keterlambatan perkembangan motorik.

  • Kesulitan melakukan gerakan presisi, seperti menulis atau mengancingkan baju.

Karena berhubungan dengan kerja otak dan otot, kondisi ini juga dapat berdampak pada disabilitas intelektual, kejang, masalah dengan fungsi indera (seperti penglihatan dan pendengaran), keterlambatan bicara, perubahan pada tulang belakang seperti skoliosis, atau kekakuan pada persendian.

Baca Juga: Anak 1 Tahun Belum Bisa Jalan, Apakah Normal?

Apakah Anak Cerebral Palsy Memiliki Harapan Hidup Normal?

CP adalah disabilitas yang tidak bersifat progresif. Artinya, kondisi anak tidak akan bertambah buruk seiring waktu dan beberapa gejala bahkan dapat berubah seiring bertambahnya usia anak. Tapi, cerebral palsy tidak bisa sembuh total karena kondisi ini berlangsung seumur hidup.

Prognosis cerebral palsy juga dapat sangat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Pada CP yang lebih parah, harapan hidup anak cenderung berkurang. Semakin parah kondisinya, angka harapan hidup anak dapat semakin menurun.

Namun, kemajuan dalam perawatan medis, perawatan suportif, dan inovasi teknologi saat ini dapat sangat meningkatkan kualitas hidup anak penderita CP. Artinya, anak-anak penderita CP, bahkan dengan gejala sedang dan parah, bisa hidup lebih lama.

Ada banyak variabel yang dapat berkontribusi terhadap perubahan angka harapan hidup anak. Jadi, jangan pernah ragu untuk berkonsultasi pada dokter mengenai rekomendasi perawatan dan apa-apa saja yang dapat memengaruhi perkiraan harapan hidupnya.

Pengobatan Cerebral Palsy pada Anak

Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan cerebral palsy. Namun, ada banyak jenis terapi dan strategi perawatan yang tersedia untuk membantu anak menjadi aktif dan mandiri.

Anak-anak dengan kondisi ini akan terus dipantau oleh tim dokter, yang akan bekerja sama dengan Mama dan Papa membuat rencana perawatannya.

Beberapa terapi yang dapat direkomendasikan dokter sebagai manajemen pengobatan cerebral palsy pada anak adalah:

  • Fisioterapi untuk merangsang gerakan, meningkatkan kekuatan otot agar tidak semakin lemah, dan meningkatkan rentang geraknya agar tidak semakin kaku.

  • Terapi bahasa dan wicara untuk melatih anak bicara atau menggunakan alternatif cara berkomunikasi, seperti bahasa isyarat.

  • Terapi okupasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian anak.

  • Terapi obat-obatan untuk meringankan gejala terkait kekakuan otot, obat-obatan antinyeri, atau obat-obatan manajemen kejang dan epilepsi.

Perlu diingat bahwa tidak ada terapi standar yang berhasil untuk semua anak penderita CP. Masing-masing anak memiliki gejala berbeda yang mungkin membutuhkan strategi perawatan berbeda.

Rencana terapi yang awalnya sudah dibuat pun akan terus ditinjau dan disesuaikan seiring dengan perubahan kebutuhan anak. Seiring bertambahnya usia anak, ia mungkin memerlukan perawatan dan strategi terapi yang berbeda.

CP tidak dapat disembuhkan, namun pengobatan sering kali dapat meningkatkan kemampuan anak. Banyak anak yang mampu mengelola disabilitasnya dengan rencana terapi yang tepat dan berkelanjutan. Semakin dini pengobatan dimulai, semakin besar peluang anak untuk mengatasi gangguan perkembangannya.

Baca Juga: Global Development Delay pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Apakah Kondisi Ini Dapat Dicegah?

CP yang berhubungan dengan faktor genetika tidak dapat dicegah. Saat ini belum ada metode yang dapat sepenuhnya mencegah berkembangnya CP selama kehamilan, persalinan, atau segera setelah kelahiran

Namun, ada beberapa tindakan yang dapat Mama lakukan sebelum dan selama kehamilan, serta setelah kelahiran yang dapat membantu mengurangi risiko gangguan perkembangan anak.

Misalnya, memastikan Mama telah mendapatkan vaksinasi selama hamil untuk mencegah infeksi tertentu yang dapat menyebabkan CP pada bayi yang belum lahir. Penggunaan car seat dapat mencegah cedera kepala yang dapat menjadi penyebab CP pada bayi dan balita.

Semoga artikel ini membantu Mama memahami lebih dalam tentang cerebral palsy pada anak dan strategi manajemennya. Jika ada pertanyaan lebih lanjut mengenai kesehatan atau masalah pada tumbuh kembang si Kecil, Mama juga bisa bertanya langsung pada Nutriclub Expert Advisor yang siap menjawab pertanyaan Mama.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. CDC. (2023, October 6). What is Cerebral Palsy? Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/cp/facts.html
  2. Cerebral palsy - Symptoms and causes. (2023). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cerebral-palsy/symptoms-causes/syc-20353999
  3. Cerebral Palsy. (2023). National Institute of Neurological Disorders and Stroke. https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/cerebral-palsy
  4. NHS Choices. (2023). Treatment - Cerebral palsy. https://www.nhs.uk/conditions/cerebral-palsy/treatment/
  5. Clinic, C. (2019). Cerebral Palsy: What It Is, Causes, Symptoms & Treatment. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8717-cerebral-palsy#prevention
Artikel Terkait