Apakah Mama menyadari kalau kaki anak tampak miring ke luar saat anak berjalan? Kondisi ini sering kali disebut kaki O atau dikenal secara medis sebagai genu varum. Lantas, apa penyebab kaki O pada anak dan bagaimana cara mengatasinya? Simak artikel ini untuk penjelasan lengkapnya, Ma.
Apa Itu Bentuk Kaki O?
Bentuk kaki O adalah kondisi di mana salah satu atau kedua kaki anak melengkung ke arah luar pada bagian lutut, mengakibatkan adanya jarak yang tidak biasa antara lutut dan bagian bawah kaki.
Ketika anak berdiri dengan kaki dan pergelangan kakinya rapat, lututnya akan tetap terbuka lebar. Hal ini mungkin membuat kaki si Kecil terlihat seperti busur atau huruf O, terutama saat ia berjalan.
Kondisi kaki O ini sering kali dialami oleh bayi dan balita, dan terkadang juga terjadi pada anak-anak yang lebih besar. Namun, penting untuk diingat bahwa kondisi ini jarang bersifat serius dan sering kali akan pulih tanpa perlu pengobatan.
Seiring pertumbuhan, kaki anak akan cenderung menjadi lebih lurus atau normal. Pada usia sekitar 7 hingga 8 tahun, bahkan mendekati usia remaja, pola berjalan anak yang memiliki kaki O biasanya akan menjadi lebih normal.
Namun, perlu diwaspadai jika pada usia 2 tahun, kondisi kaki melengkung semakin memburuk dan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Apabila hal ini terjadi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan saran lebih lanjut.
Baca Juga: Benarkah Duduk Posisi W Berbahaya untuk Anak?
Apa Penyebab Bentuk Kaki O pada Anak?
Kaki O pada anak bisa berkembang karena berbagai alasan yang berbeda. Penyebab paling umum adalah suatu kondisi yang disebut genu varum fisiologis.
Kondisi ini terjadi letika janin sedang berkembang di dalam rahim, ia berada dalam posisi yang sempit. Beberapa tulang pada janin harus berputar untuk muat di dalam ruang yang sempit.
Proses ini terjadi di dalam rahim dan dapat memengaruhi perkembangan struktur kaki dan menjadi salah satu penyebab utama dari kondisi kaki O.
Meski jarang terjadi, penyebab kaki bengkok pada anak lainnya adalah kondisi medis yang lebih serius. Berikut daftar kondisinya.
1. Rakitis
Salah satu penyebab bentuk kaki O adalah rakitis. Rakitis adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan mineral kalsium atau vitamin D dalam tubuh. Kekurangan nutrisi tersebut mempengaruhi kepadatan tulang, membuatnya menjadi lebih lunak dan lemah. Akibatnya, tulang anak menjadi rentan melengkung.
2. Penyakit Blount
Penyakit blount merupakan kondisi di mana lempeng pertumbuhan di sekitar lutut melambat atau bahkan berhenti untuk membuat tulang baru, sementara lempeng pertumbuhan di sekitar bagian luar lutut tetap berkembang seperti biasa.
Kondisi ini dapat terjadi mulai dari lahir hingga usia 3 tahun dan biasanya mempengaruhi kedua lutut. Penyakit blount cenderung menyerang anak di atas usia 10 tahun dan hanya menyerang satu lutut.
Penyakit blount lebih sering terjadi pada anak yang kelebihan berat badan, mulai berjalan pada usia dini (bisa berjalan lebih dini dari anak seumurannya), dan memiliki anggota keluarga yang menderita kondisi tersebut.
3. Cedera atau Infeksi Lutut
Anak yang mengalami cedera atau infeksi pada lutut juga berisiko mempengaruhi pertumbuhan tulang di sekitar area lutut.
Cedera seperti patah tulang, terutama pada lempeng pertumbuhan yang masih berkembang, dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan tulang.
4. Dwarfisme
Dwarfisme adalah suatu kondisi genetik yang mengakibatkan seseorang memiliki postur tubuh yang lebih kecil daripada orang pada umumnya. Hal ini dikarenakan adanya gangguan hormonal yang mempengaruhi proses pertumbuhannya.
Jenis dwarfisme yang sering terjadi disebabkan oleh kelainan pertumbuhan tulang yang dikenal sebagai achondroplasia. Kondisi ini memengaruhi proses pertumbuhan tulang. Salah satu dampaknya adalah terjadinya kaki yang melengkung.
Baca Juga: Kalsium untuk Perkembangan Tulang dan Tinggi Badan Anak
Ciri-Ciri Anak Mengalami Bentuk Kaki O
Ciri-ciri bentuk kaki O pada anak yang utama dapat terlihat dari struktur kakinya. Ketika anak berdiri dengan kaki dan pergelangan kakinya rapat, kedua lututnya tidak akan bersentuhan satu sama lain.
Meski demikian, keadaan kaki yang melengkung ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Kondisi ini juga tidak menghambat kemampuan anak untuk melakukan aktivitas seperti merangkak, berjalan, atau berlari.
Beberapa gejala yang menunjukkan adanya indikasi kaki bengkok antara lain sebagai berikut.
-
Lutut yang melengkung ke luar.
-
Lengkungan serupa pada kedua kaki, yang bersifat simetris.
-
Pola berjalan yang tidak lazim.
-
Jari-jari kaki yang mengarah ke dalam, juga dikenal sebagai intoeing.
-
Anak mungkin sering tersandung karena posisi kaki yang berbeda.
Nah, sekarang Mama sudah tahu ‘kan ciri-ciri anak mengalami bentuk kaki O. Lalu, bagaimana cara mengatasi kaki O pada anak?
Cara Mengatasi Kaki O pada Anak
Sebagian besar anak yang memiliki kaki O pada anak tidak memerlukan perawatan medis yang intensif. Dokter mungkin akan melakukan pemantauan secara teratur terhadap anak untuk memastikan bahwa perkembangan kaki dapat membaik dan menjadi lurus dengan sendirinya.
Namun, apabila kaki berbentuk O disebabkan oleh kondisi seperti rakitis atau penyakit blount, penanganan medis lebih lanjut akan diperlukan.
Oleh sebab itu, perawatan untuk kaki bengkok akan bervariasi bergantung pada faktor penyebab yang mendasarinya. Cara mengatasi bentuk kaki O bisa dengan menggunakan penyangga kaki atau operasi bedah.
Karenanya, sangat penting untuk berkonsultasi langsung dengan dokter guna mengetahui penyebab sebenarnya dari kaki bengkok pada anak.
Hal ini akan membantu menentukan apakah tindakan medis diperlukan atau apakah kondisi tersebut merupakan genu varum fisiologis yang akan membaik dengan sendirinya.
Bagaimana Cara Mencegah Bentuk Kaki O?
Meski kaki bentuk O pada anak biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk membantu meminimalkan risiko kondisi ini sebagai berikut.
1. Konsumsi Makanan Bergizi
Pastikan anak mendapatkan asupan yang cukup dari vitamin D dan kalsium dalam makanannya, karena kedua nutrisi ini berperan penting dalam perkembangan tulang yang sehat.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, ada beberapa makanan yang tinggi kalsium, seperti bayam, kale, sawi, kedelai, sarden, dan kubis.
Sementara itu, vitamin D dapat ditemukan dalam makanan seperti ikan berlemak (tuna, makarel, dan salmon), yoghurt, keju, hati sapi, dan kuning telur.
2. Rutin Berjemur
Selain asupan makanan, penting juga memastikan si Kecil mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup. Sinar matahari memiliki peran penting dalam pembentukan vitamin D, yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan tulang baru.
Paparan sinar matahari juga membantu dalam penyerapan kalsium dan fosfor, yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi.
Untuk anak, disarankan agar si Kecil terkena sinar matahari pada pagi dan sore hari selama 5 hingga 15 menit, minimal 3 kali dalam seminggu.
3. Menjaga Berat Badan agar Ideal
Bentuk kaki O juga dapat dipengaruhi oleh kelebihan berat badan pada anak. Penting untuk menjaga berat badan yang ideal pada anak guna mengurangi risiko kondisi ini.
Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencapai tujuan tersebut, seperti memperkenalkan pola hidup sehat sejak dini, menyediakan makanan yang kaya nutrisi dan seimbang, mengurangi konsumsi camilan dan makanan manis.
Langkah lainnya yang bisa dilakukan yakni mendorong anak untuk aktif dalam kegiatan fisik seperti bersepeda, berenang, atau permainan yang memerlukan gerakan motorik.
Baca Juga: 8 Jenis Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Harus Diwaspadai
Setelah mengetahui cara mengatasi dan mencegah bentuk kaki O, Mama jadi lebih tenang bukan? Karena pada dasarnya kondisi ini masih bisa diatasi. Mama baru perlu merasa khawatir jika muncul tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan.
Kapan Mama Perlu Khawatir?
Jika kaki anak masih dalam bentuk O pada usia lebih dari 2 tahun, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengevaluasi penyebab, dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Selain itu, di bawah ini beberapa tanda yang juga perlu diperhatikan oleh orang tua.
-
Lemas saat berjalan.
-
Nyeri di sekitar area lutut atau pinggul.
-
Postur tubuh anak yang terlihat lebih pendek dari usianya.
-
Postur kaki yang terlihat tidak simetris.
-
Kaki tidak bisa diluruskan dengan sendirinya.
-
Kesulitan berlari atau beraktivitas fisik lainnya.
Penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda tersebut dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Hal ini akan membantu dalam penanganan dini apabila ada masalah dari perkembangan tulang si Kecil.
Demikian penjelasan lengkap mengenai bentuk kaki O pada anak. Mama juga bisa menghubungi Nutriclub Expert Advisor untuk konsultasi langsung bersama ahlinya terkait tumbuh kembang anak, serta konsultasi nutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil. Yuk, atur jadwal konsultasinya sekarang, Ma!