Loading...
Kesehatan

Benarkah Posisi Duduk W Berbahaya untuk Anak?

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 17 November 2022


  • Kenapa Anak Sering Duduk Membentuk Huruf W?
  • Benarkah Anak Tidak Boleh Duduk dengan Posisi W?
  • Apa Akibatnya Jika Anak Terlalu Sering Duduk Posisi W?
  • Cara Membiasakan Anak Memiliki Postur Duduk yang Baik Sejak Dini
  • Kapan Harus Pergi ke Dokter?

Pasti senang, ya Ma, melihat sekarang si Kecil sudah bisa duduk sendiri. Akan tetapi, kalau diperhatikan anak suka duduk dengan posisi huruf 'W' saat bermain di lantai. Posisi duduk W atau W sitting adalah posisi anak yang duduk dengan kaki ditekuk ke arah luar sehingga kaki dan pergelangan kaki berada di sisi pinggul mereka. 

Banyak yang bilang bahwa sebenarnya posisi duduk ini tidak baik. Memang, apa akibatnya jika anak suka duduk membentuk huruf W? Simak penjelasannya berikut ini.

Kenapa Anak Sering Duduk Membentuk Huruf W?

Duduk dalam posisi ini sebenarnya cukup umum dilakukan anak-anak dan menjadi bagian dari fase perkembangannya.

Anak-anak suka duduk W karena posisi tersebut menciptakan “alas” yang lebih lebar untuk menopang badan mereka dengan lebih stabil selama bermain. Mereka juga suka posisi ini karena mereka tidak perlu terlalu banyak menggunakan otot inti untuk bisa mempertahankan duduk tegak.

Benarkah Anak Tidak Boleh Duduk dengan Posisi W?

Sebetulnya tidak apa-apa jika anak sesekali duduk dalam posisi W. Beberapa ahli berpendapat, duduk membentuk huruf W adalah bagian alami dari fase perkembangan pinggul anak yang tidak berbahaya selama tidak dilakukan terlalu lama atau terbiasa menggunakannya sebagai posisi duduk favorit mereka. 

Ketika dilakukan terus-terusan, terlalu sering atau untuk jangka waktu yang lama, posisi duduk ini tidak ideal untuk mendukung postur badan anak. Kebiasaan posisi duduk W dikhawatirkan berisiko memberikan efek negatif pada perkembangan anak secara keseluruhan.

Apa Akibatnya Jika Anak Terlalu Sering Duduk Posisi W?

Penelitian tahun 2015 dari Jepang menunjukkan bahwa kebiasaan duduk posisi W setiap hari memicu rotasi tulang pinggul ke arah dalam sehingga pinggul anak tampak miring ke depan. Hal ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami penyakit ortopedi, kerusakan pada ligamen ACL (ligamen penghubung antara tulang paha dan tulang kering yang terdapat sendi lutut), atau bahkan sakit pinggang.

Kebiasaan duduk membentuk huruf W dalam kondisi lama juga dinilai tidak baik karena berisiko memengaruhi perkembangan keterampilan motorik kasar dan halus anak. Pasalnya, duduk dalam posisi ini jadi membatasi jangkauan gerak ke seluruh tubuh.

Dalam posisi duduk W, anak-anak memiliki lebih sedikit kesempatan untuk memindahkan beban tubuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain dan memutar torso mereka untuk mencoba menjangkau mainan di lantai.

Rotasi torso (bagian atas tubuh) yang berkurang akan membatasi koordinasi gerak antara sisi kiri dan kanan tubuh. Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa posisi ini juga membuat anak kurang bergantung pada otot inti tubuh mereka untuk membiasakan duduk tegak.

Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk menggunakan dua sisi tubuh secara bersamaan (koordinasi bilateral) dan tanpa otot inti yang kuat, stabilitas bahu dan pergelangan tangan anak mungkin cenderung lemah, sehingga ikut mempengaruhi perkembangan motorik halus mereka.

Padahal, koordinasi bilateral dan keterampilan motorik halus adalah dua skill yang penting untuk aktivitas sehari-hari seperti menulis, memotong, mengancingkan baju, atau menggunakan peralatan makan.

Akibat lain yang sering ditimbulkan dari posisi duduk W adalah otot kaki dan pinggul anak yang menjadi kencang atau kaku. Dampaknya bisa mengurangi fleksibilitas gerakan normal, serta mengganggu keseimbangan juga koordinasi anggota gerak tubuhnya.

Baca Juga: Kenali Postur Ideal Anak Lewat Tahap Perkembangan Fisiknya 

Cara Membiasakan Anak Memiliki Postur Duduk yang Baik Sejak Dini

Sampai saat ini sebenarnya efek dari posisi duduk W belum terlalu banyak diteliti. Oleh karena itu, pendapat dari para ahli juga masih cukup berseberangan.

Posisi duduk W bukanlah sesuatu yang perlu Mama khawatirkan. Meski Mama akan sering melihat posisi duduk W pada anak di sekitar usia 3 hingga 6 tahun, kebiasaan ini akan secara alami menghilang seiring bertambahnya usia si Kecil.

Namun jika Mama ingin menghindari risiko-risiko di atas, ada baiknya untuk mulai membiasakan anak duduk dengan postur yang lebih baik sejak dini.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan kebiasaan duduk yang baik bagi buah hati, seperti:

  • Biasakan anak untuk duduk tegak dengan punggung menempel ke dinding dan meluruskan kakinya ke depan. Anak-anak di usia dini memang belum terlalu banyak menggunakan otot inti mereka untuk menopang postur duduk. Jadi, Mama bisa bantu membiasakan si Kecil duduk dengan posisi tegap dengan cara ini. Posisi ini juga bantu membantu meregangkan otot paha belakang.

  • Contohkan duduk bersimpuh di lantai bersama si Kecil. Mulailah dengan duduk bersimpuh di sisi kiri tanpa meletakkan tangan Mama di lantai. Kemudian, ubah posisi duduk Mama menjadi bersimpuh ke sisi kanan tubuh. Selama Mama mencontohkan gerakan ini, minta si Kecil untuk mengikuti Mama.

  • Ajak anak bermain menjangkau benda-benda pada ketinggian dan jarak yang berbeda dari posisi duduk. Ini membantu membangun otot dan fleksibilitas otot inti tubuh si Kecil.

  • Latih anak untuk terbiasa duduk dalam berbagai posisi, misalnya bersila, selonjor, bersimpuh, jongkok, berlutut, dan duduk di kursi. Mama juga bisa ajarkan pose duduk ala penjahit, yaitu duduk di bangku atau sofa kemudian kedua kaki ditekuk dengan telapak kaki menyentuh lantai, duduk bersilangan dengan bergantian kaki kiri di atas-kaki kanan di bawah dan sebaliknya.

Namun yang paling penting, daripada terlalu sering duduk di lantai lebih baik mulai membiasakan anak untuk banyak bergerak dengan melakukan berbagai aktivitas olahraga menarik seperti berenang, gymnastic class, les balet, atau bersepeda.

Sebab, semakin anak aktif, sistem imunnya juga akan semakin kuat. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu anak-anak memperbaiki postur tubuh, meningkatkan kebugaran jantung dan parunya, membangun tulang dan otot yang kuat, mengontrol berat badan, dan mengurangi risiko berkembangnya penyakit serius. 

Selain itu, memiliki postur tubuh yang baik saat duduk tidak hanya membantu anak Mama tampil lebih bugar dan percaya diri, tapi juga membantu otaknya berfungsi dengan lebih baik dan membantunya berpikir lebih jernih. Pasalnya, posisi duduk yang tepat akan memperlancar aliran darah untuk membantu menjaga saraf dan pembuluh darah di otak tetap sehat, dan menopang otot, ligamen, dan tendon si Kecil.

Baca Juga: Selain Postur Ideal, Ketahui Ciri Anak Sehat dan Cara Jaga Kesehatan Tubuhnya

Kapan Harus Pergi ke Dokter?

Usia 3 tahun dianggap menjadi kebiasaan anak untuk duduk posisi W dan lama kelamaan si Kecil akan menghilangkan kebiasaan ini seiring dengan banyaknya aktivitas yang ia lakukan. 

Namun, jika si Kecil terus saja duduk dengan posisi W terlalu sering dan Mama merasa khawatir dengan kebiasaan tersebut, sebaiknya segera tanyakan langsung pada dokter ahli. Apalagi jika si Kecil menunjukkan beberapa kondisi di bawah ini:

  • Anak tiba-tiba jadi tidak aktif bergerak. 

  • Anak merasa tidak nyaman saat harus duduk dengan posisi duduk yang lain.

  • Adanya tanda-tanda kelemahan pada bagian tubuh tertentu seperti kesulitan berdiri, berjalan, berlari dan melompat, menaiki-turun tangga. Jika parah, anak tidak bisa berdiri atau berjalan sama sekali.

  • Postur tubuh anak yang buruk.

  • Anak sering jatuh tiba-tiba. 

  • Anak mengalami nyeri.

  • Gangguan keseimbangan.

  • Anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan keterampilan motorik kasar (berlari atau melompat) dan halus (mengikat tali sepatu & memotong kertas dengan gunting).

  • Anak berjalan dengan posisi kaki condong ke arah dalam.

  • Sulit bergerak ke sisi kanan dan kiri tubuh. 

  • Anak jadi sulit untuk meluruskan dan memisahkan kaki serta memutar pinggul.

Penting untuk mengetahui tanda-tanda keterlambatan ini agar jika ada kondisi kesehatan yang mendasarinya, si Kecil bisa segera mendapatkan penanganan atau perawatan yang tepat.

Mama juga bisa memanfaatkan fitur Nutriclub Expert Advisor untuk konsultasi secara gratis dengan tim yang siap 24 jam menjawab pertanyaan dan kekhawatiran Mama seputar tumbuh kembang bayi.

Hal yang tak kalah menarik lainnya, Mama bisa mengakses artikel terbaru dan konten-konten digital eksklusif tentang parenting dan kesehatan anak yang khusus dimoderatori para ahli dengan mendaftar di My Nutriclub. Gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. https://www.webmd.com/children/what-to-know-about-w-sitting-in-children#:~:text=%E2%80%8CW%2Dsitting%20is%20a%20way,supportive%20position%20for%20your%20child. Diakses pada 15 Oktober 2022
     
  2.  https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/weakness-and-fatigue/#:~:text=Examples%3A%20trouble%20feeding%20one's%20self,the%20child%20starts%20dropping%20objects.   Diakses pada 15 Oktober 2022
     
  3. https://www.healthline.com/health/baby/w-sitting#takeaway   Diakses pada 15 Oktober 2022
     
  4. https://www.parents.com/baby/health/kids-sitting-in-the-w-position/   Diakses pada 15 Oktober 2022
     
Artikel Terkait