Warna pup bayi biasanya secara bertahap berubah dari hitam (mekonium) menjadi hijau tua, lalu kuning kecoklatan. Namun, kadang feses bayi bisa berubah warna mengikuti kondisi kesehatan maupun makanan yang si Kecil konsumsi.
Yuk, bersama-sama kita kenali arti warna dan tekstur pup bayi supaya Mama bisa dengan lebih mudah mendeteksi kondisi kesehatan si Kecil.
Arti Warna Pup Bayi
Sejak hari pertama dilahirkan, warna dan tekstur feses bayi bisa berubah-ubah. Apabila ini bayi pertama Mama, sangat wajar jika warna dan tekstur pup yang beraneka macam ini membuat khawatir.
Warna dan tekstur feses sebenarnya akan berubah-ubah sesuai dengan usia, pola makan, dan kondisi kesehatan bayi. Berikut daftar arti warna pup bayi yang perlu Mama ketahui:
1. Hitam Kehijauan
Mama tidak perlu khawatir jika dalam beberapa hari pertama kehidupannya bayi memproduksi feses berwarna hitam kehijauan dan dengan tekstur kental yang sangat lengket. Feses tersebut dinamakan mekonium.
Mekonium adalah feses pertama bayi yang normalnya akan dikeluarkan dalam 24 jam setelah lahir di dunia.
Feses ini terbentuk dari zat-zat asing yang tertelan oleh bayi saat ia berada di dalam perut Mama, seperti cairan ketuban, sel permukaan usus, bulu-bulu halus yang tumbuh di kulit janin (lanugo), lendir, cairan empedu, dan air.
Walaupun warnanya hitam dan terbentuk dari berbagai zat asing, mekonium tidak memiliki bau, Ma. Sebab feses ini masih steril dari bakteri usus.
Apabila konsumsi ASI si Kecil cukup dan pencernaannya bekerja dengan baik, mekonium akan berangsur pudar dan warna feses akan berubah menjadi hijau tua, kemudian kuning. Apabila setelah 2 hari warna pupnya masih hitam kehijauan, segera hubungi dokter ya, Ma.
2. Kuning Mustard
Feses bayi ASI yang normal adalah kuning kecokelatan dengan tekstur seperti mentega yang sedikit kasar. karena ada gumpalan seperti biji-biji kecil di dalamnya. Aroma feses bayi pada fase ini cenderung agak manis, berbeda dengan bau feses orang dewasa.
Feses dengan warna, tekstur, dan aroma tersebut menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan sehat dan memiliki sistem pencernaan yang baik.
3. Kuning Terang
Warna kuning terang juga termasuk pup bayi ASI yang masih normal.
Namun, ketika feses si Kecil terlalu cair atau keluar lebih sering daripada biasanya, Mama perlu mewaspadai risiko diare pada bayi. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi pada dokter anak agar mendapatkan diagnosa yang tepat dan mengurangi risiko dehidrasi.
Baca juga: 4 Penyebab Bayi BAB Berdarah dan Cara Mengatasinya
4. Kuning Kehijauan
Bayi yang mengonsumsi susu formula terkadang akan memproduksi feses berwarna kuning kehijauan. Warna pup ini termasuk normal, ya, jadi Mama tidak perlu khawatir.
Pada keadaan normal, susu yang masuk ke dalam usus halus akan bercampur bersama dengan cairan empedu sehingga warnanya berubah menjadi kehijauan. Setelah melalui proses penyerapan, ia akan meneruskan perjalanan ke dalam usus besar.
Biasanya feses bayi akan berubah warna dari kehijauan menjadi kuning atau coklat saat berada di dalam usus besar. Namun, ketika waktu singgahnya terlalu singkat. Feses tidak sempat mengalami perubahan warna sehingga saat dikeluarkan oleh bayi masih berwarna kehijauan.
Selain itu, pup bayi yang minum susu formula biasanya memiliki tekstur yang lebih padat daripada bayi yang mengonsumsi ASI namun tidak lebih padat dari selai kacang.
5. Hijau Tua
Bayi yang mengonsumsi makanan MPASI berwarna hijau, misalnya puree bayam atau puree alpukat, umumnya mengeluarkan pup berwarna hijau.
Selain itu, pup warna hijau juga bisa disebabkan oleh pemberian suplemen zat besi. Jadi, selalu ingat MPASI apa saja yang dikonsumsi si Kecil sebelum panik berlebihan ketika melihat pupnya berwarna hijau gelap ya, Ma.
6. Oranye
Terkadang warna pup bayi dapat berubah menjadi oranye. Hal ini disebabkan oleh penumpukan pigmen makanan di saluran pencernaan ketika si Kecil mendapatkan MPASI yang terbuat dari makanan berwarna oranye seperti labu, wortel, dan ubi tanah.
Selain dari makanan, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi si Kecil. Beberapa jenis antibiotik dan antasida mengandung zat bernama aluminium hidroksida. Zat tersebut dapat menyebabkan feses si Kecil berwarna oranye.
7. Hijau Cerah dan Berbusa
Warna pup ini mungkin akan muncul pada bayi yang sering berganti payudara saat minum ASI sehingga ia tidak mendapatkan asupan lemak susu yang biasanya keluar di akhir menyusui.
Oleh karena itu, Mama disarankan untuk menyusui bayi sampai payudara terasa benar-benar kosong sebelum akhirnya memindah si Kecil ke payudara lain.
Namun, ketika melihat warna pup ini, Mama juga perlu waspada. Sebab, warna pup hijau cerah dan berbusa bisa jadi merupakan tanda dari infeksi virus. Apabila bayi terlihat tidak nyaman, lebih rewel, atau berperilaku tidak seperti biasanya, segera hubungi dokter spesialis anak ya, Ma.
8. Hijau dan Berair
Ketika si Kecil berulang kali buang air besar dan pupnya tampak berwarna hijau dengan tekstur berair, Mama perlu segera menghubungi dokter karena kemungkinan besar ia terkena diare.
Biasanya kondisi ini muncul ketika Mama mengubah pola makan bayi. Misalnya, bayi diare ketika beralih dari ASI ke susu formula karena mengalami intoleransi laktosa atau alergi susu sapi.
Selain itu, diare dengan pup berwarna hijau juga bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Ketika menginfeksi, mikroorganisme jahat tersebut akan memproduksi zat beracun yang membuat ususnya tidak dapat mengikat cairan empedu yang ada di feses sehingga pupnya berwarna lebih hijau.
Ketika bayi menunjukkan gejala ini, beri si Kecil asupan ASI yang lebih banyak untuk mencegah dehidrasi dan segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Ketahui Kondisi Kesehatan dari Kotoran si Kecil
9. Merah
Ada dua hal yang perlu Mama cermati ketika melihat pup bayi berwarna merah. Pertama, telisik kembali apakah si Kecil baru saja mengonsumsi MPASI berwarna merah seperti buah bit atau buah naga? Jika demikian, Mama dapat mengganti popok si Kecil dengan tenang.
Namun, ketika si Kecil tidak mengonsumsi makanan atau obat-obatan apa pun yang berpigmen merah, Mama perlu waspada dan segera menghubungi dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan si Kecil secara pasti, ya.
Pup dengan garis-garis berwarna merah dapat menjadi indikasi adanya darah pada feses. Darah dalam jumlah kecil mungkin disebabkan oleh sembelit. Ketika susah buang besar, bisa jadi daerah sekitar rektum (ujung usus besar) mengalami sedikit perobekan.
Sementara darah dalam volume yang lebih banyak bisa jadi disebabkan infeksi bakteri, alergi makanan, atau masalah kesehatan lain yang lebih serius.
10. Putih
Pada kondisi tubuh yang sehat, warna kuning-hijau-coklat pada feses dipengaruhi oleh cairan empedu yang diproduksi oleh hati. Apabila Mama mendapati feses bayi berwarna putih pucat seperti kapur, hal tersebut dapat menjadi indikasi si Kecil mengalami masalah serius pada kantong empedu atau hati.
Segera bawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan perawatan sedini mungkin, sebab jika tertunda kondisi ini dapat mengancam keselamatan jiwa.
11. Coklat
Ketika si Kecil sudah mengonsumsi MPASI pupnya perlahan akan berubah menjadi lebih tebal, berwarna lebih gelap, dan lebih berbau. Teksturnya mirip dengan pasta gigi. Terlebih ketika MPASI si Kecil teksturnya sudah semakin padat dan bervariasi.
12. Cokelat dengan Tekstur Keras dan Kering
Yang perlu Mama khawatirkan adalah ketika feses bayi di bawah 12 bulan berwarna coklat namun teksturnya padat, keras, dan kering. Terkadang, feses yang keluar juga berbentuk butiran padat menyerupai feses kelinci.
Pup padat yang keluar terlalu dini dapat menjadi tanda ia mengalami konstipasi dan Mama perlu segera mendiskusikan hal ini dengan dokter spesialis anak.
Itulah daftar warna pup bayi yang sebaiknya Mama ketahui. Apabila Mama masih memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang warna pup bayi atau mencurigai ia mengalami masalah kesehatan lain, yuk kunjungi The Parents’ Guide Academy.
Dapatkan e-book eksklusif seputar kesehatan dan tumbuh kembang sesuai usia si Kecil juga kesempatan untuk berkonsultasi melalui chat dengan dokter ahli tanpa membuat janji terlebih dahulu selama 24/7.
Terus semangat dalam temani tumbuh kembang si Kecil supaya ia tumbuh menjadi sosok pemenang, ya, Ma!