Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik untuk bayi. Pemberian ASI ekskulsif direkomendasikan terutama selama enam bulan pertama kehidupan. Namun, terkadang pemberian ASI eksklusif tidak dapat terlaksana, sehingga sebagai alternatif, bayi diberikan susu formula.
Memilih susu formula yang cocok dengan anak memang bukan hal yang mudah, apalagi pada anak yang mengalami alergi susu sapi. Selain menimbulkan gejala saluran cerna atau kulit, alergi susu sapi juga dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembah anak dan risiko penyakit alergi lainnya di kemudian hari. Diagnosis dan pemilihan susu formula yang tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi alergi susu sapi tersebut. Oleh karena itu, ayo simak artikel ini yang akan memberikan tips-tips untuk memilih susu formula anti-alergi.2,3 Ada banyak rekomendasi susu formula terbaik, baik dari rekomendasi kerabat Ibu maupun keluarga. Namun, tentunya rekomendasi susu tersebut akan berbeda pada tiap anak.
Baca Juga: Susu Formula Terhidrolisis dan Manfaatnya bagi Bayi
Penyebab Alergi Susu Sapi
Alergi susu sapi bisa terjadi karena sistem imun bayi bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi yang dianggap sebagai zat asing yang berbahaya. Alergi susu sapi merupakan jenis alergi makanan yang paling sering ditemukan pada bayi, sebesar 7% bayi di bawah 1 tahun mengalami alergi susu sapi, namun biasanya alergi ini akan hilang dengan sendirinya seiring pertambahan usia. Gejala yang ditimbulkan berupa:4,5
- Gangguan saluran pencernaan, seperti nyeri perut, muntah, diare, atau konstipasi.
- Gangguan saluran pernafasan ,seperti sesak nafas, mengi, atau batuk.
- Reaksi kulit, seperti ruam kemerahan pada tubuh.
- Mata yang gatal, berair, atau bengkak.
- Meskipun jarang terjadi, namun alergi susu sapi dapat memicu reaksi alergi parah dikenal juga sebagai reaksi anafilaksis yang dapat menyebabkan bayi sesak nafas hingga hilang kesadaran. Reaksi ini merupakan kondisi berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter.4,5
Diagnosis dapat ditegakan dengan bantuan pemeriksaan darah, feses, antibodi spesifik, atau uji kulit alergi. Penghentian susu formula yang mengandung protein susu sapi merupakan tata laksana utama bagi bayi dengan alergi susu sapi. Untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi anak, maka anak dapat diberikan susu untuk bayi alergi. Pada bayi di bawah 1 tahun, konsumsi susu formula alternatif dipertahankan selama minimal 6 bulan atau sampai usia 9-12 bulan. Yuk, simak beberapa alternatif susu formula anti-alergi di bawah ini.2
7 Cara Memilih Susu Formula Anti-alergi
Berikut ini adalah beberapa cara memilih susu formula anti alergi untuk anak:
1. Pilih susu formula terhidrolisa ekstensif
Susu ini memiliki bahan dasar dan nutrisi yang sama dengan susu formula berbasis susu sapi. Namun, protein yang terkandung dalam susu ini sudah terhidrolisis atau dipecah menjadi komponen yang lebih kecil dengan berat molekul yang juga jauh lebih kecil sehingga jarang menimbulkan reaksi alergi pada bayi. Pada umumnya, susu jenis ini juga tidak mengandung laktosa, sehingga dapat dicerna dengan lebih mudah dan menjadi susu formula anti alergi.6
2. Susu formula soya
Susu ini memiliki bahan dasar kacang kedelai sebagai sumber protein yang menggantikan komponen protein dari susu sapi. Biasanya, susu formula soya sudah dimodifikasi dengan vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya agar sesuai dengan kebutuhan bayi. Susu jenis ini direkomendasikan pada bayi berusia lebih dari 6 bulan. Meskipun tidak mengandung komponen protein susu sapi, 6 dari 10 bayi dengan alergi susu sapi juga mengalami reaksi alergi dengan susu soya.6
3. Lihat kandungan susu formula berbasis asam amino (AAF)
Susu jenis ini berbasis asam amino, yaitu hasil penguraian paling sederhana dari protein. Pada bayi yang tetap tidak memberi respons perbaikan gejala dengan susu formula hidrolisis ekstensif, mengalami gangguan tumbuh kembang, gejala saluran pencera\naan dan alergi berat biasanya dokter akan menyarankan pemberian susu formula berbasis asam amino. Formula berbasis asam amino ini umumnya dapat ditoleransi lebih baik pada hampir semua bayi yang alergi protein susu sapi maupun soya. Namun, semakin protein terhidrolisis, rasa susu formula semakin kurang enak untuk beberapa bayi.2,5
4. Tak Disarankan Membeli Susu Organik
Untuk mencegah alergi pada anak, Ibu tak disarankan membeli susu organik. Pasalnya, belum ada data yang mendukung atau penelitian yang dilakukan terhadap efektivitas susu organik terhadap alergi anak.
5. Pilih Susu Sesuai Usia Anak Bayi
Pastikan Ibu memilih susu formula dengan rentang usia yang disarankan untuk anak. Susu formula non-alergi untuk bayi tentu memiliki kandungan vitamin dan mineral yang berbeda pada susu anak usia satu tahun ke atas.
6. Perhatikan Kandungan Protein
Dalam produk susu formula terdapat komposisi kandungannya. Pastikan Ibu telah memperhatikan kandungan protein untuk tumbuh kembang bayi. Pilih produk susu formula yang menggabungkan jenis protein whey dan casein.
7. Konsultasikan kepada Dokter
Jika Ibu masih ragu, sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan rekomendasi susu formula anti-alergi terbaik.
Menurut penelitian, anak dengan alergi makanan juga memiliki ketidakseimbangan mikrobiota dalam saluran pencernaan dibandingkan anak yang tidak memiliki alergi makanan. Pemberian susu formula yang mengandung prebiotik dan probiotik menyerupai ASI, dapat memperbaiki keseimbangan mikrobiota dalam usus. Docosahexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (ARA) merupakan komponen lain yang bisa ditemukan dalam beberapa susu formula. DHA dan ARA adalah suatu asam lemak baik yang dapat mendukung perkembangan otak dan saraf. Selain ditemukan pada ASI, DHA dan ARA juga dapat ditemukan pada minyak ikan dan telur.7,8
Demikianlah tips memilih susu formula anti-alergi. Namun, pertama-tama, bila bayi Mama menunjukkan gejala-gejala alergi susu sapi seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya Mama membawanya untuk diperiksakan ke dokter. Dokter akan melakukan evaluasi melalui tanya jawab terarah, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis guna menentukan tatalaksana dan jenis susu formula alternatif paling tepat untuk kondisi anak. Dengan penangan dini, reaksi alergi bisa lebih jarang muncul agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak ke depannya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya Ma!
Yuk, cek potensi alergi pada Si Kecil dengan manfaatkan tool Allergy Symptom Checker dari Nutriclub!
Perlu Mama ingat, tes ini hanya memberikan informasi awal jika Si Kecil berpotensi alergi. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter anak agar bisa ditangani dengan tepat.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Ma!