Gagal tumbuh pada anak mengindikasikan adanya masalah kesehatan atau kurangnya asupan nutrisi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang.
Apa Itu Gagal Tumbuh?
Gagal tumbuh (failure to thrive) atau gangguan pertumbuhan adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik anak lebih lambat dari yang diharapkan untuk usianya akibat malnutrisi.
Lantas, apakah gagal tumbuh sama dengan stunting? Gagal tumbuh dan stunting sebenarnya sama saja ya, Ma.
Stunting adalah kondisi di mana anak tidak tumbuh dengan optimal akibat kekurangan gizi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Baca Juga: Mengenal Weight Faltering, Faktor Risiko Stunting pada Anak
Penyebab Gagal Tumbuh pada Anak
Gagal tumbuh terjadi akibat malnutrisi karena kurangnya asupan nutrisi dari makanan atau masalah kesehatan yang mengganggu penyerapan nutrisi. Berikut penjelasannya:
1. Kurang Asupan ASI
ASI merupakan sumber utama nutrisi bagi bayi, terutama pada 6 bulan pertama, untuk mengoptimalkan proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Mama bisa mengetahui apakah bayi cukup ASI atau tidak dengan memperhatikan frekuensi BAK, frekuensi BAB, serta frekuensi menyusu.
Kurangnya asupan ASI dapat membuat gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan jumlah kalori harian.
2. Perlekatan Tidak Tepat
Teknik perlekatan yang tidak tepat saat proses menyusui tidak hanya menyebabkan rasa sakit pada payudara, tetapi juga menyebabkan bayi kesulitan menghisap ASI dengan baik.
Akibatnya, bayi tidak mendapatkan jumlah ASI yang cukup yang bisa berujung pada masalah pertumbuhan.
Mama bisa memanfaatkan tools Health & Immune Checker untuk mengetahui seperti apa kondisi si Kecil saat menyusui, sekaligus mendapatkan panduan pemberian ASI yang tepat secara gratis.
3. Produksi ASI Mama Kurang
Produksi ASI yang rendah dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti stres, pola makan yang kurang seimbang, kelelahan, atau masalah kesehatan tertentu.
IDAI menyarankan penggunaan pompa ASI untuk membantu meningkatkan produksi ASI Mama yang masih belum cukup.
4. Gangguan Metabolik Bawaan
Adanya masalah dalam metabolisme merupakan salah satu penyebab gagal tumbuh pada anak.
Kondisi ini dapat membuat tubuh si Kecil kesulitan untuk memecah, memproses, atau menyerap energi dari makanan secara efektif.
Akibatnya, si Kecil akan mengalami penurunan nafsu makan atau bahkan muntah.
5. Sistem Pencernaan Terganggu
Gangguan pada sistem pencernaan, seperti GERD, diare berkepanjangan, fibrosis kistik, penyakit hati kronis, dan penyakit celiac juga termasuk penyebab gagal tumbuh pada anak.
Kondisi-kondisi ini membuat tubuh si Kecil kesulitan menyerap nutrisi dan kalori yang dibutuhkan untuk menambah berat badan secara optimal.
6. Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan merupakan kondisi di mana tubuh memiliki sensitivitas terhadap jenis makanan tertentu.
Misalnya, bayi yang intoleran dengan protein susu akan kesulitan mencerna makanan seperti yogurt dan keju. Akibatnya, proses tumbuh kembangnya akan terhambat.
7. Terlalu Sering Sakit
Anak dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih sering terkena infeksi dan penyakit, sehingga kehilangan nafsu makan dan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh.
Penting diketahui, tubuh memerlukan banyak kalori untuk melawan infeksi. Jika energi ini tidak cukup, berat badan bayi akan sulit naik.
Dampak Gagal Tumbuh pada Anak
Apa yang terjadi jika anak gagal tumbuh? Si Kecil yang mengalami gagal tumbuh mungkin akan mengalami beberapa kondisi seperti berikut:
- Keterlambatan dalam mencapai milestone sesuai usianya, seperti terlambat berguling, terlambat duduk, dan berbicara.
- Perkembangan motorik kasar atau motorik halus menjadi tertunda.
- Berat badan bayi tidak kunjung bertambah.
- Bayi akan menjadi lebih mudah rewel.
- Mengalami gangguan dalam proses belajar.
- Si Kecil kurang menunjukkan emosi, seperti tersenyum, tertawa, atau melakukan kontak mata.
- Mudah lelah.
Dalam jangka panjang, gagal tumbuh akan menyebabkan pubertas yang tertunda saat memasuki masa remaja.
Cara Mencegah Gagal Tumbuh pada Anak
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mencegah gagal tumbuh pada anak:
1. Memberikan ASI Eksklusif
ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Setelah si Kecil berusia lebih dari 6 bulan, Mama tetap perlu melanjutkan pemberian ASI hingga usianya 2 tahun.
Sebab, ASI mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan si Kecil, khususnya dalam periode emas 2 tahun pertama kehidupan.
2. Rutin Melakukan Pemeriksaan Tumbuh Kembang
1000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan bayi, sehingga Mama perlu melakukan skrining rutin untuk mengetahui apakah tumbuh kembang si Kecil berjalan sesuai usia.
Mama bisa menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, dan lingkar kepala bayi di Posyandu. Hasilnya nanti harus dibandingkan dengan grafik pertumbuhan yang ada di buku kesehatan anak.
IDAI menyarankan Mama untuk melakukan pemeriksaan tumbuh kembang setiap bulan untuk bayi, setiap 3 bulan untuk anak usia 1-2 tahun, dan setiap 6 bulan untuk anak usia 2-6 tahun.
3. Memenuhi Imunisasi Anak
Memastikan si Kecil mendapatkan semua imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh WHO dapat membantu pencegahan gagal tumbuh pada anak.
Melansir dari IDAI, jadwal imunisasi untuk anak-anak terbagi menjadi imunisasi dasar dan imunisasi ulangan.
Beberapa jenis vaksin hanya perlu diberikan satu kali, sementara yang lain perlu diberikan beberapa kali atau bahkan hingga usia tertentu.
Imunisasi dasar wajib diberikan kepada bayi sejak lahir hingga usia 1 tahun sebagai bentuk perlindungan awal dari berbagai penyakit yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.
4. Memberikan MPASI dengan Tepat
Setelah usia enam bulan, bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan gizi yang semakin meningkat.
Pastikan Mama memberikan MPASI yang mengandung nutrisi lengkap, termasuk karbohidrat, protein, lemak, zat besi, seng, dan vitamin.
Metode pemberian dan nutrisi MPASI yang tepat juga bisa bantu perkuat imunitas anak. Yuk, download e-book Metode MPASI Terbaik Untuk Imunitas Si Kecil untuk dapatkan tips serta resep lengkap MPASI sekarang!
5. Menjaga Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal
Kebersihan lingkungan tempat tinggal, termasuk akses terhadap air bersih dan sanitasi berpengaruh terhadap kesehatan.
Lingkungan yang bersih dan higienis membantu mencegah infeksi yang dapat menghambat pertumbuhan si Kecil.
Penanganan sejak dini sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Jika menemukan tanda-tanda gangguan pertumbuhan, Mama dapat langsung berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan solusi yang tepat. Semoga artikel ini membantu, Ma.