Kolostrum adalah ASI yang pertama muncul setelah bayi lahir. Kolostrum memiliki banyak khasiat bagi bayi, seperti memperkuat sistem imun tubuhnya. Lalu, apa lagi manfaatnya?
Apa Itu Kolostrum?
Kolostrum adalah ASI yang pertama muncul dan kaya akan zat kekebalan tubuh.
Kolostrum diproduksi oleh kelenjar susu selama masa kehamilan dan akan keluar pertama kali setelah bayi dilahirkan.
Produksi kolostrum biasanya akan berakhir 2-4 hari setelah bayi terlahir ke dunia. Setelah hari ke-4, umumnya kolostrum akan berubah menjadi ASI transisional.
Walau begitu, sebagian kecil kolostrum biasanya masih tersisa di dalam ASI selama beberapa minggu setelah bayi lahir.
Saat perubahan produksi antara kolostrum dan ASI transisional terjadi, biasanya payudara Mama akan terasa lebih kencang dan penuh.
Hal ini menandakan persediaan ASI Mama sudah meningkat dan volume perut si Kecil sudah lebih besar. Jadi, ia sudah bisa minum lebih banyak ASI setiap kali menyusu.
ASI transisional berubah menjadi ASI matur pada hari ke-14 setelah bayi lahir hingga seterusnya. ASI matur ini yang akan selalu diminum bayi sampai minimal 6 bulan atau usia 2 tahun.
Kandungan dalam Kolostrum
Kolostrum adalah ASI pertama yang mengandung zat antibodi untuk membangun sistem pertahanan tubuh si Kecil.
Selain itu, kolostrum juga mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
Misalnya, protein dan zinc yang jumlahnya berkali lipat lebih banyak daripada ASI biasa.
Kandungan selengkapnya nutrisi dan zat antibodi dalam kolostrum yaitu sebagai berikut:
- Imunoglobulin A. Zat antibodi yang berperan membantu tubuh si Kecil melawan penyakit.
- Laktoferin. Protein yang membantu mencegah infeksi bakteri pada tubuh bayi.
- Leukosit. Sel darah putih yang berfungsi sebagai sistem antibodi.
- Epidermal growth factor. Protein yang menstimulasi pertumbuhan sel-sel tubuh.
- Karotenoid. Antioksidan yang bantu tubuh bayi terhindar dari radikal bebas.
- Vitamin A. Vitamin untuk dukung perkembangan penglihatan, kulit, dan imunitas bayi.
- Magnesium. Mendukung kesehatan tulang dan jantung bayi.
- Tembaga. Mendukung kekuatan sistem imun tubuh.
- Zinc. Mendukung berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
Manfaat Kolostrum untuk Bayi
Selain warnanya yang kekuningan, kandungan nutrisi dan zat antibiotik kolostrum yang mampu memberikan manfaat luar biasa pada bayi membuat kolostrum dijuluki sebagai liquid gold.
Adapun daftar manfaat yang ditawarkan oleh kolostrum adalah sebagai berikut:
1. Membentuk Antibodi
Kolostrum lebih dari sekadar air susu pertama bagi bayi.
Sebab, di dalamnya ada banyak zat antibodi yang siap melindungi tubuh dari berbagai serangan patogen (mikroorganisme jahat seperti virus, bakteri, parasit, jamur).
Keunikan zat antibodi dari kolostrum jumlahnya paling banyak serta tidak dapat ditiru oleh susu formula merek apa pun. Jadi, sebisa mungkin Mama memberikan kolostrum pada si Kecil.
Salah satu zat antibodi yang terkandung dalam kolostrum adalah Imunoglobulin A (IgA) sebanyak 5000 mg/dL.
IgA bekerja dengan cara melapisi permukaan saluran cerna dan saluran pernapasan bayi.
Dengan begitu, patogen tidak dapat berkembang biak dan masuk ke aliran darahnya untuk menginfeksi tubuh si Kecil.
Antibodi juga mengandung sel darah putih. Tujuannya adalah untuk memberikan kekebalan tubuh aktif dan mendorong perkembangan imunokompetensi.
Imunokompetensi adalah kemampuan tubuh untuk memproduksi zat antibodi melalui sel dengan cara mengenali antigen.
Nah, kolostrum mengandung hingga 5 juta leukosit/mm³. Jumlahnya 5 kali lebih banyak daripada kandungan leukosit dalam ASI matur.
2. Bantu Keluarkan Mekonium
Mekonium adalah kotoran pertama bayi yang berwarna hijau gelap dan bertekstur kental-lengket. Seharusnya, mekonium dikeluarkan oleh bayi dalam waktu 24-48 jam.
Memberikan asupan kolostrum setelah bayi lahir dapat bantu sistem pencernaan si Kecil untuk mendorong mekonium agar keluar tepat waktu.
Pasalnya ASI, pertama ini memiliki sifat laksatif alias pencahar.
Baca Juga: ASI untuk Kesehatan Sistem Pencernaan Si Kecil
3. Mencegah Jaundice
Tahukah Mama? Ketika si Kecil tidak mengeluarkan mekonium tepat waktu, di dalam tubuhnya terjadi peningkatan penyerapan bilirubin (zat yang memberi warna kuning pada feses dan urin).
Oleh karena itu, buang air besar pertama bayi yang terlambat dapat menyebabkan peningkatan risiko jaundice alias penyakit kuning pada bayi.
Dengan demikian, kolostrum yang memiliki sifat pencahar perlu diberikan pada bayi segera setelah ia dilahirkan.
Tujuannya supaya sistem pencernaannya segera bekerja dan mengeluarkan mekonium.
4. Membantu Belajar Menyusu
Saat mengeluarkan kolostrum, aliran dari puting Mama cenderung lebih lambat sehingga si Kecil dapat belajar menyusu dengan lebih baik.
Di awal kehidupannya ini, bayi akan belajar bagaimana caranya mengisap, menelan, dan bernapas dalam waktu bersamaan.
5. Membantu Meningkatkan Berat Badan Bayi
Kolostrum adalah air susu ibu yang memiliki kandungan lemak dan gula yang lebih rendah daripada ASI sehingga lebih mudah dicerna dan diserap oleh perut bayi.
Selain itu, kolostrum mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi di hari-hari pertama kehidupannya di dunia.
Oleh karena itulah, konsumsi kolostrum dengan baik akan bantu meningkatkan berat badan bayi.
6. Mengikat Zat Besi
Beberapa jenis patogen jahat membutuhkan zat besi untuk bertumbuh dan menginfeksi tubuh si Kecil.
Nah, kolostrum mengandung laktoferin, yaitu jenis protein yang mampu mengikat dan memastikan penyerapan zat besi dari ASI ke dalam tubuh bayi berlangsung optimal.
Dengan begitu, tidak ada zat besi yang “tercecer” dan bisa dimanfaatkan oleh patogen untuk berkembang biak di dalam tubuh si Kecil.
Sebenarnya, laktoferin juga terkandung dalam ASI biasa sebanyak 1-6 mg/ml. Namun, kandungan protein ini dalam kolostrum lebih tinggi.
7. Mencegah Acrodermatitis Enteropathica
Acrodermatitis enteropathica adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya asupan zinc.
Gejalanya meliputi ruam merah di kulit, diare kronis, gelisah, dan gagal tumbuh. Gangguan kesehatan ini cukup langka namun risikonya lebih tinggi pada bayi.
Kabar baiknya kolostrum mengandung zinc hingga 4 kali lipat lebih banyak daripada ASI matur. Zinc dalam kolostrum juga sifatnya lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh si Kecil.
Selain menurunkan risiko acrodermatitis enteropathica, bagi bayi zinc juga berperan untuk:
- Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan.
- Meningkatkan sistem imun.
- Mempercepat penyembuhan luka.
- Meningkatkan kepekaan indra penciuman dan perasa.
Baca Juga: 8 Manfaat Pemberian ASI Eksklusif untuk Tumbuh Kembang Bayi
8. Menjaga Kesehatan Mata
Kolostrum mengandung vitamin A dan beta karoten yang dibutuhkan bayi untuk mendukung kesehatan mata.
Selain itu, vitamin ini juga berfungsi untuk mendukung keoptimalan pembelahan sel, meningkatkan kekebalan tubuh, dan pertumbuhan.
9. Menjaga Kesehatan Tulang dan Jantung
Kolostrum adalah air susu ibu dengan kandungan magnesium yang lebih mudah diserap oleh saluran pencernaannya.
Mineral ini diperlukan tubuh bayi untuk mengoptimalkan penyerapan kalsium.
Penyerapan kalsium yang optimal tentu akan membuat bayi mungil Mama tumbuh dengan tulang yang kuat dan sehat, sehingga mengoptimalkan pertumbuhannya.
Bukan hanya kesehatan tulang saja, asupan magnesium yang cukup juga akan bantu menjaga detak jantung si Kecil tetap stabil.
10. Meningkatkan Sistem Imun Bayi Prematur
Kolostrum sangat penting bagi bayi yang terlahir telat bulan alias prematur.
Pasalnya, nutrisi yang ada di dalam kolostrum mampu melindungi sistem pencernaan bayi dari berbagai patogen dan memperkuat kinerja sistem imun tubuhnya dalam melawan penyakit.
Pada umumnya, suster di rumah sakit akan membantu Mama untuk memerah kolostrum dan memberikannya pada bayi melalui cup kecil atau pipet dropper.
11. Menenangkan Bayi Sakit
Beberapa bayi terlahir dalam kondisi sakit. Bagaimana bisa?
Bau dari kolostrum ternyata mampu memberikan efek menenangkan pada bayi selama menjalani berbagai prosedur pengobatan yang menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Sekarang Mama sudah memahami betul bahwa kolostrum adalah ASI yang pertama muncul dan tinggi akan zat kekebalan.
Mama juga sudah memahami manfaat utama kolostrum dapat memperkuat sistem imun dan memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Apa Bedanya Kolostrum dan ASI?
Mungkin, Mama bertanya-tanya bagaimana cara membedakan antara kolostrum dan ASI biasa.
Cara membedakan keduanya cukup mudah, karena ciri-ciri ASI kolostrum cukup mudah diamati oleh mata telanjang.
Warna kolostrum akan terlihat lebih kuning dan konsistensinya lebih kental daripada ASI biasa.
Saking pentingnya kandungan kolostrum, umumnya dokter kandungan yang membantu melahirkan akan meminta Mama melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini).
IMD dapat dilakukan sekitar 1 jam setelah melahirkan atau sesegera mungkin setelah kondisi Mama dan bayi stabil.
Apabila masih memiliki pertanyaan seputar cara perawatan newborn dan mengoptimalkan proses meng-ASI-hi, Mama dapat mengakses The Parents’ Guide Academy untuk temukan berbagai artikel informatif yang tervalidasi ahli. Kunjungi sekarang juga, yuk!