Anak GTM (Gerakan Tutup Mulut) dan menolak makanan pasti membuat Mama bingung dan khawatir. Apalagi jika berat badan si Kecil tidak kunjung naik. Yuk, cari tahu penyebab dan cara mengatasi kondisi ini, Ma!
Penyebab Anak GTM
Meski kelihatannya serius, fase GTM merupakan sesuatu yang pasti dialami setiap anak sedini usia 9 bulan dan akan memuncak di usia 2 tahun. Berikut beberapa faktor yang memengaruhinya:
1. Tidak Fokus saat Makan
Salah satu penyebab GTM parah adalah banyaknya distraksi ketika waktu makan. Makan sambil menonton televisi merupakan distraksi yang paling sering terjadi.
Banyak orangtua beranggapan memberi mainan atau gadget akan membantu anak lahap makan. Alih-alih fokus menghabiskan makanan, perhatian anak justru lebih teralihkan pada tontonan atau gadgetnya.
2. Anak Terlalu Aktif
Anak sering kali lebih tertarik bermain daripada menghabiskan waktu makan. Hal ini membuat anak susah makan karena ia merasa aktivitas bermain lebih menarik dan menyenangkan.
3. Picky Eater
Anak GTM juga bisa disebabkan oleh sifat terlalu pilih-pilih makanan atau picky eater. Ini berarti anak hanya menyukai beberapa jenis makanan dan menolak makanan yang lainnya.
Picky eater sering terjadi pada anak usia 1-3 tahun, di mana anak mulai mengembangkan preferensi rasa dan tekstur tertentu.
4. Tumbuh Gigi Geraham
Tumbuh gigi geraham juga bisa menjadi alasan mengapa anak menolak untuk makan. Biasanya, gigi geraham mulai tumbuh pada usia 13-19 bulan.
Ketika gigi geraham mulai muncul, gusi bisa menjadi bengkak dan sensitif, yang dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan kehilangan nafsu makannya.
Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan Saat Tumbuh Gigi
7. Lebih Sering Ngemil
Ketika terlalu sering makan snack, anak cenderung merasa kenyang sehingga nafsu makan saat waktu makan utama pun berkurang.
Nah, kondisi ini dapat memengaruhi asupan nutrisi yang seharusnya diperoleh dari makanan utama, yang biasanya lebih seimbang dan bergizi dibandingkan camilan.
6. Kelelahan
Ketika lebih banyak bergerak dan bermain, anak bisa saja merasa demam karena kecapekan, sehingga menunjukkan GTM.
Meskipun makanan penting untuk menambah energi, jika anak terlalu lelah akibat aktivitasnya, ia mungkin akan malas untuk makan.
Oleh karena itu, selalu perhatikan tingkat aktivitas anak dan pastikan anak mendapat istirahat yang cukup agar nafsu makannya tetap baik.
7. Anak Sedang Sakit
Sama seperti orang dewasa, saat anak merasa tidak enak badan, nafsu makannya juga ikut berkurang. Anak yang gampang sakit cenderung malas makan karena hanya ingin beristirahat dan tidak tertarik untuk makan.
Berbagai kondisi kesehatan seperti sembelit, diare, sakit tenggorokan, atau demam, bisa menjadi penyebab anak GTM parah hingga menolak makan.
8. Ingin Unjuk Kemandirian
GTM cenderung memuncak di usia 2 tahun karena anak merasa lebih “dewasa” dan ingin menunjukkan kemandiriannya, termasuk kapan mau makan dan apa yang mau dimakan..
Anak jadi lebih keras kepala dan menolak makanan yang ditawarkan orangtua. Anak mungkin akan pilih makanannya sendiri dan waktu ia makannya sendiri.
Sikap ini adalah bagian dari perkembangan normal anak.
9. Pertumbuhan Mulai Melambat
Seiring bertambahnya usia, anak mengalami penurunan kecepatan pertumbuhan dibandingkan dengan masa ia bayi. Ini artinya, kebutuhan kalori dan nutrisi anak juga dapat berkurang.
Oleh karena itu, wajar jika anak tidak lagi makan sebanyak ketika ia masih bayi. Meskipun pertumbuhannya melambat, penting untuk tetap memberikan asupan nutrisi yang cukup untuk si Kecil.
10. Kesulitan Mengunyah Makanan
Mungkin orangtua menganggap mengunyah itu mudah. Namun, beberapa anak kesulitan untuk belajar mengunyah dengan baik atau bahkan tidak bisa menggerakkan mulutnya dengan benar.
Ketika anak mengalami masalah dalam keterampilan motorik oralnya, makanan sering kali keluar dari mulutnya. Ia mungkin akan memuntahkannya. Ini bisa membuatnya malas untuk makan lagi.
Baca Juga: Memahami Status Gizi Menurut WHO dan Cara Menghitungnya
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak GTM?
Wajar jika Mama khawatir melihat si Kecil hari ini makan lahap tapi besok menutup mulutnya rapat-rapat. Untungnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi GTM, yaitu:
1. Buatlah Variasi Makanan
Anak menolak makan bisa jadi karena ia bosan dengan penyajian makanan yang itu-itu saja. Oleh karena itu, Mama bisa membuat variasi menu makanan sehat agar ia bersemangat untuk makan.
Sebagai contoh, anak balita biasanya suka mencelupkan makanannya ke dalam saus. Jadi, cobalah sajikan saus cocolan seperti mayones, selai kacang, atau saus tomat homemade pada makanannya.
Jangan lupa coba selipkan camilan untuk membangkitkan selera makannya.
2. Sajikan Makanan Sesuai Porsinya
Karena berat badannya kurang, mungkin Mama merasa perlu memberikan porsi makan lebih banyak dari yang seharusnya.
Namun, salah satu penyebab GTM adalah karena anak kewalahan melihat porsi makanan yang terlalu banyak sehingga membuatnya merasa terbebani.
Berikanlah porsi makan yang sewajarnya saja. Jika makanannya sudah habis tapi si Kecil masih lapar, barulah Mama boleh menawarkannya untuk tambah lagi.
3. Konsisten pada Jadwal Makan
Salah satu cara paling penting mengatasi anak GTM adalah memperhatikan jadwal makannya.
Mama harus memastikan kapan waktu yang tepat untuk memberikan camilan dan kapan harus makan makanan utama.
Selain itu, pastikan si Kecil makan tidak lebih dari 30 menit. Jika waktu makan terlalu lama, anak cenderung untuk “mengemut” makanan, yang bisa memengaruhi pola makan dan menyebabkan GTM.
Baca Juga: Panduan Pemberian Makan untuk Anak 1 Tahun (Porsi, Frekuensi, dan Jadwal)
4. Bantu Anak Fokus saat Makan
Jauhkan hal-hal yang bisa membuatnya terdistraksi seperti mainan, televisi, atau gadget selama makan. Sebagai alternatif, Mama bisa mengajak si Kecil makan bersama keluarga di meja makan.
Makan bersama anggota keluarga lain tidak hanya membantu menciptakan suasana yang menyenangkan, tetapi juga memberikan contoh kebiasaan makan yang baik pada si Kecil.
5. Ajak Anak Menyiapkan Makanan
Ajaklah anak untuk ikut memasak, mulai dari berbelanja bahan-bahan makanan, menyiapkan semua yang dibutuhkan, hingga melakukan tugas-tugas ringan ketika memasak.
Sebab, ketika anak terlibat langsung dalam proses memasak, si Kecil akan merasa bangga dan antusias untuk mencicipi hasil masakannya.
6. Jangan Memaksa Makan
Wajar jika Mama merasa kesal melihat anak yang menutup mulutnya saat makan. Namun, perlu diingat bahwa memaksa anak untuk makan justru bisa membuatnya semakin tertekan.
Ketika Mama merasakan kesal menghadapi anak yang sedang GTM, cobalah untuk berhenti sejenak, mengatur napas, dan menenangkan diri.
Seiring waktu, anak akan mulai mengerti pentingnya makan dan kebiasaan makannya mulai membaik.
Baca Juga: Berat Badan Anak 1 Tahun yang Ideal dan Cara Menaikkannya
Perlu Mama ketahui, fase anak GTM biasanya hanya sementara. Selama anak tetap aktif dan berat badannya masih dalam batas normal, Mama tidak perlu terlalu khawatir.
Apabila ada pertanyaan mengenai nutrisi untuk imunitas anak, jangan ragu konsultasikan langsung ke Nutriclub Expert Advisor, yang siap menjawab segala kekhawatiran Mama. Yuk, atur jadwalnya sekarang!