Puncak pembentukan massa tulang berlangsung pada masa remaja. Sehingga, asupan kalsium yang cukup penting membentuk kepadatan massa tulang, serta mencegah risiko terjadinya fraktur dan osteoporosis pada anak.
Pentingkah Kalsium untuk Tubuh?
Kalsium merupakan mineral esensial bagi tubuh untuk pembentukan tulang dan gigi. Ukuran dan massa tulang bertambah selama masa pertumbuhan anak hingga dewasa, dengan puncaknya pada usia 30 tahun. Selain untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang dan gigi, fungsi lain kalsium adalah untuk membantu fungsi tubuh yang lain, seperti fungsi jantung, kontraksi pembuluh darah, fungsi otot, transmisi saraf, sinyal intrasel, dan sekresi hormon. WHO memiliki panduan tersendiri bagi ibu hamil untuk mendapatkan suplementasi kalsium. Menurut WHO, suplementasi kalsium berpotensi mengurangi efek samping kehamilan, dengan mengurangi risiko berkembangnya gangguan hipertensi pada kehamilan yang dapat menyebabkan kematian neonatus dan bayi.
Susunan tulang secara bertahap dan konstan mengalami perubahan. Sebanyak 99% kalsium tubuh tersimpan di tulang dan gigi yang berguna untuk mendukung struktur dan fungsinya masing-masing. Tubuh menggunakan jaringan tulang untuk penyimpanan dan sumber kalsium, sehingga konsentrasi kalsium di dalam darah terjaga, serta otot dan cairan intrasel tetap terjaga baik.
Lihat Juga: Perkembangan Tulang Bayi Usia 7-9 Bulan
Did you know?
”Selain mengandung kalsium, Nutrilon Royal Pronutra+ juga mengandung protein, vitamin D, dan seng yang membantu mendukung tumbuh kembang si Kecil. Ketahui selengkapnya di sini.“
Kebutuhan Kalsium untuk Perkembangan Tulang dan Tinggi Badan
Nilai dari kebutuhan kalsium harian bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin.Cara terbaik untuk mendukung kesehatan si Kecil adalah melalui asupan makanannya. Pada bayi, ASI atau susu formula adalah sumber utama kalsium. RDA atau recommended dietary allowance kalsium untuk bayi baru lahir hingga enam bulan adalah 200mg per hari. Di usia 6-12 bulan, RDA si Kecil meningkat menjadi 260mg per hari. Di usia kurang dari 3 tahun, si Kecil membutuhkan 700mg kalsium per hari. Di usia 4-8 tahun, si Kecil membutuhkan 1000mg kalsium per hari. Di usia 9-13 tahun, si Kecil membutuhkan 1300mg kalsium per hari. Walaupun bayi yang mengonsumsi susu formula memiliki kadar kalsium lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya mengonsumsi ASI saja, tidak ada data yang menyebutkan keuntungan pada kelebihan tingkat jumlah kalsium tersebut.
Tabel 1 : Recommended Dietary Allowances(RDAs) Kalsium untuk Anak |
||
Usia |
Laki-laki |
Perempuan |
0-6 bulan |
200mg |
200mg |
7-12 bulan |
260mg |
260mg |
1-3 tahun |
700mg |
700mg |
4-8 tahun |
1,000mg |
1,000mg |
9-13 tahun |
1,300mg |
1,300mg |
14-18 tahun |
1,300mg |
1,300mg |
Kebutuhan kalsium pada masa remaja merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu kehidupan seseorang. Karena, remaja mengalami pertumbuhan rangka skeletal yang dramatis. Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa tulang berlangsung pada masa tersebut. Sehingga, kecukupan asupan kalsium menjadi sangat penting untuk kepadatan massa tulang serta pencegahan risiko fraktur dan osteoporosis. Pada usia 17 tahun, remaja telah mencapai hampir 90% dari massa tulang dewasa. Sehingga, masa remaja merupakan peluang (window of opportunity) untuk perkembangan optimal tulang dan kesehatan masa depan. Angka kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk kelompok remaja adalah 1.300mg per hari.
Sayangnya, remaja rata-rata hanya memenuhi 67% dari kebutuhan kalsium hariannya. Padahal, kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Dibandingkan dengan soda, konsumsi susu lebih rendah kalori (susu skim bebas lemak) bisa memberikan anak nutrien penting. Tidak hanya kalsium, tetapi juga vitamin D, fosfor, dan magnesium yang berguna untuk kesehatan tulang dan gigi.
Susu dan produknya mencukupi 70-80% dari asupan kalsium. Delapan ons susu, secangkir yogurt, atau satu setengah ons keju, mengandung 300mg kalsium. Selain itu, sayuran hijau, kacang-kacangan, jus buah, dan beberapa sereal sarapan yang difortifikasi, juga mengandung kalsium. Walaupun kadar bioavailabilitas kalsium pada sayur-mayur secara umum tinggi, konsumsinya perlu dalam jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan harian. Oxalat pada beberapa sayuran, seperti pada bayam dan kedelai juga dapat mengurangi biovailabilitas kalsium.
Susu merupakan sumber kalsium terbaik, disusul oleh keju, es krim, dan yogurt. Kini, banyak makanan dan minuman yang difortifikasi dengan kalsium yang setara dengan kandungan kalsium pada susu (300mg per saji). Terdapat pula kalsium dalam bentuk sediaan farmasi (dalam bentuk karbonat, sitrat, laktat, atau fosfat) dengan absorpsi sekitar 25-35%. Preparat kalsium akan diabsorpsi secara lebih efisien bila dikonsumsi bersama makanan, dengan dosis tidak lebih dari 500mg.
Penyerapan kalsium tubuh dibantu oleh vitamin D. Tanpa vitamin D, kalsium yang terserap tubuh hanya 10-15%. Sejak lahir hingga usia 12 bulan, diperlukan vitamin D sebanyak 400 IU setiap hari. Sedangkan, anak di atas satu tahun memerlukan 600 IU vitamin D setiap hari.
Kalsium merupakan mineral dengan jumlah yang paling banyak di tubuh, yang dapat ditemukan di makanan atau suplemen makanan. Kalsium antara lain bersumber dari susu dan produknya, seperti keju dan yogurt; sayur-sayuran berwarna hijau; ikan dalam kaleng yang lengkap dengan tulangnya, seperti sardin; kacang-kacangan (disarankan bagi anak yang berusia lebih dari 5 tahun untuk menghindari risiko tersedak); dan makanan jadi yang difortifikasi dengan kalsium, seperti jus dan sereal.
Perhatikan asupan si Kecil untuk melihat apakah nilai gizinya sudah cukup. Hal yang juga perlu diingat oleh Ibu adalah, memenuhi kebutuhan kalsium si Kecil tidak hanya membutuhkan kalsium, tetapi juga vitamin D, paparan sinar matahari pagi, dan aktivitas fisik.
Oleh : dr. Primadila
Reviewer : dr. Vicka Farah Diba, Sp.A