Yogurt adalah salah satu bahan makanan yang kerap disajikan sebagai snack atau makanan penutup. Yoghurt bukan hanya susu yang berbentuk kental, melainkan hasil olahan dari susu yang difermentasikan dengan menambahkan bakteri hidup ke dalam susu. Bakteri yang ada di dalam yoghurt ini merupakan bakteri baik yang bermanfaat untuk kesehatan.
Selain bagus untuk orang dewasa, yoghurt ternyata juga punya banyak manfaat untuk si Kecil, lho! Apa manfaat yoghurt untuk anak, dan kapan ia boleh mengonsumsi yoghurt? Yuk, Ma, kita cari tahu bersama jawaban selengkapnya dalam artikel ini,
Beragam Manfaat Yogurt untuk Anak
Yoghurt merupakan salah satu makanan bergizi yang baik untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak. Berikut ragam manfaat yogurt untuk kesehatan anak yang penting disimak.
1. Sumber Nutrisi
Salah satu manfaat yoghurt untuk anak berasal dari kandungan nutrisi di dalamnya yang melimpah. Sebut saja, yoghurt kaya akan protein. Protein yang ada dalam yoghurt bisa berupa protein whey atau kasein. Keduanya sama-sama bernutrisi, kaya akan asam amino esensial, dan mudah dicerna.
Terlebih, yoghurt mengandung protein hewani dari susu yang dapat membantu mencegah terjadinya stunting (kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis) pada anak-anak sejak usia dini. Protein dari produk hewani, seperti yogurt, memiliki kandungan asam amino esensial lengkap yang dibutuhkan anak untuk mencapai tinggi optimalnya.
Selain protein, yoghurt juga mengandung lemak. Berbeda dengan orang dewasa, anak masih membutuhkan banyak lemak dari produk susu. Lemak susu sangat unik karena mengandung hampir 400 jenis asam lemak yang berbeda. Beberapa yoghurt terfortifikasi juga dilengkapi dengan docosahexanoic acid atau DHA yang bagus untuk nutrisi otak anak.
Sementara itu, yoghurt juga mengandung karbohidrat yang utamanya berupa laktosa. Kandungan laktosa dalam yoghurt lebih rendah dibandingkan susu karena fermentasi bakteri memecah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa. Sebagian besar glukosa akan diubah menjadi asam laktat yang membuat rasa yoghurt asam.
Di samping itu, yogurt juga memiliki kandungan makronutrien lain berupa vitamin dan mineral, seperti vitamin kalsium, vitamin B6, B12, riboflavin, kalium, dan magnesium yang mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan secara keseluruhan.
2. Menjaga Kesehatan Usus
Yogurt baik diberikan untuk anak karena kandungan probiotik dan proteinnya bantu mendukung pertumbuhan serta kesehatan si Kecil. Probiotik utama dalam yoghurt adalah Lactobacillus dan Bifidobacteriae.
Probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri normal di usus, serta melindungi si Kecil dari diare dan konstipasi. Probiotik juga berperan dalam mengatasi intoleransi laktosa dengan membantu proses pencernaan laktosa.
3. Menjaga Kesehatan Tulang
Manfaat yoghurt untuk anak berikutnya adalah menjaga kesehatan dan kepadatan tulang. Hal ini berkat kandungan kalsium dan protein yang tinggi di dalamnya.
Penting untuk diingat ya, Ma. Anak yang sedang dalam proses pertumbuhan membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulangnya. Untuk itu, pemberian yoghurt yang kaya kalsium sangat bermanfaat untuk anak.
Selain itu, yoghurt juga mengandung protein kasein yang dibutuhkan untuk melindungi permukaan enamel terhadap asam, serta mengurangi risiko gusi bengkak dan gigi berlubang pada anak.
4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Tahukah, Ma? Probiotik yang terkandung dalam yoghurt ternyata bermanfaat untuk kesehatan sistem imun si Kecil, lho! Hal ini karena bakteri baik dalam usus menghasilkan substansi atau produk hasil metabolisme yang mampu memengaruhi respon imun atau disebut sebagai efek imunomodulasi.5
Selain itu, kandungan probiotik yang didapat dari hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus tergolong sebagai jenis bakteri baik yang dapat mendukung kerja sistem kekebalan tubuh bayi guna melindungi dan melawan serangan bakteri jahat penyebab masalah pencernaan.
5. Mencegah Osteoporosis di Kemudian Hari
Mama mungkin sudah sering mendengar kalau manfaat minum susu setiap hari dapat mendukung pertumbuhan tulang yang sehat. Nah, ternyata mengonsumsi yoghurt juga dapat memberikan manfaat yang sama, lho!
Kandungan tinggi kalsium di dalam yoghurt ternyata bisa membuat pertumbuhan dan kesehatan tulang terjaga sejak dini, sehingga dapat menurunkan risiko osteoporosis di kemudian hari.
Selain rutin mengonsumsi yoghurt, Mama juga bisa memenuhi nutrisi kalsium melalui susu Nutrilon Royal 3.
Susu ini mengandung kombinasi prebiotik FOS:GOS 1:9 paling tinggi yang telah teruji klinis untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh si Kecil agar ia siap hadapi masa depan, serta DHA, omega 3, omega 6, vitamin A, vitamin E, vitamin C, dan zat besi untuk mendukung kemampuan berpikir si Kecil.7
6. Mencegah Masalah Pencernaan
Yogurt mengandung banyak bakteri baik bagi manusia. Probiotik atau bakteri baik ini dapat meningkatkan kesehatan pencernaan anak.
Kandungan probiotik di dalam yoghurt dapat menjaga sistem pencernaan dari serangan bakteri jahat penyebab masalah pencernaan, seperti sembelit. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt yang difermentasi dengan Bifidobacterium dapat mengurangi sembelit.
Selain sembelit, mengonsumsi yogurt secara rutin dapat mencegah masalah pencernaan lain, seperti diare.
7. Mengurangi Risiko Obesitas
Manfaat yoghurt untuk anak yang lainnya adalah mampu mengontrol kenaikan berat badan. Mengonsumsi yogurt dapat membuat anak meminimalisir lemak dan gula pencetus obesitas.
Selain itu, bila Mama rutin memberikan yogurt varian plain atau tanpa rasa. Karena jenis yoghurt ini tidak mengandung tambahan rasa atau gula untuk menghindari asupan gula berlebih pada si Kecil sehingga mencegahnya dari risiko kerusakan gigi dan kenaikan berat badan berlebih atau obesitas.
Kapan Si Kecil Boleh Mengonsumsi Yoghurt?
Yogurt memiliki tekstur yang creamy dan lembut mirip seperti puree. Jadi, idealnya, yoghurt sebenarnya sudah boleh diberikan sebagai menu MPASI untuk bayi 6 bulan, Ma.
Akan tetapi, jika Mama masih ragu-ragu (mungkin karena rasanya yang asam dan kecut), Mama bisa menunda memberikan yogurt mulai di usia 9-10 bulan ketika bayi sudah mengenal lebih banyak variasi rasa.
Prinsipnya sama. Sebelum memperkenalkan yogurt pada bayi, baiknya Mama sudah lebih dulu memperkenalkan beberapa makanan padat lain, seperti daging, buah, dan sayuran dalam bentuk puree atau bubur saring. Setelah ini, baru bayi diperbolehkan untuk mencoba yoghurt.
Namun, Mama perlu memahami cara memilih yoghurt yang tepat untuk si Kecil. Ini karena beberapa merk yoghurt ada yang menggunakan zat pemanis atau pewarna buatan, gula terlalu tinggi, sirup, dan pengental.
Selain disebut gula atau pemanis, kandungan gula dalam yogurt juga bisa menggunakan sebutan pemanis jagung, sirup jagung, dekstrosa, fruktosa, konsentrat jus buah, madu, glukosa, sirop jagung fruktosa, laktosa, maltosa, sirup malt, dan sukrosa.
Oleh sebab itu, Mama harus memastikan kandungan nutrisi di dalamnya saat membeli yoghurt di toko atau supermarket. Perhatikan kandungan lemak, protein, gula, serta fortifikasi nutrisi lainnya.3 Hindari yoghurt yang menggunakan pemanis buatan. Apalagi sekarang sudah ada beberapa produk yoghurt yang berlabel “sugar-free”. Sebagai gantinya Mama bisa menambahkan buah-buahan kesukaan Si Kecil.
Waspadai Gejala Alergi Susu Setelah Anak Konsumsi Yogurt
Walaupun ada banyak manfaat yoghurt untuk anak, tapi Mama perlu ingat ya, kalau yogurt termasuk makanan yang berpotensi menyebabkan alergi pada bayi dan anak-anak.
Apabila anak tiba-tiba rewel dan merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi yogurt, maka ini bisa jadi tanda awal dari alergi, Ma. Gejala alergi lainnya yang bisa Mama perhatikan di antaranya adalah sebagai berikut:
-
Gatal-gatal.
-
Mual.
-
Muntah.
-
Sakit perut.
-
Bersin-bersin.
Pada reaksi yang lebih berat, seperti bengkak pada kulit, mulut, dan tenggorokan, hingga kesulitan bernapas juga bisa terjadi. Jika salah satu gejala ini terjadi, Mama perlu mencari pertolongan medis dengan membawa si Kecil ke unit gawat darurat secepat mungkin.
Selain risiko alergi, 461025 juga mungkin saja dialami si Kecil. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan perut kembung, diare, muncul bercak-bercak merah, hingga disertai penurunan berat badan.
Ingin dapatkan lebih banyak tips dan informasi penting lain seputar cara menjaga kesehatan dan daya tubuh anak? Yuk download E-Book Ekslusif Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh di 1000 Hari Pertama Si Kecil!
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!